Tenaga Endogen – Vulkanisme 05


Tanda-tanda Gunung Api Beristirahat/Mati (Gejala Pasca Vulkanik)

Oleh : Andi Hidayat

= – = – =

Gunung berapi di Indonesia berdasarkan frekuensi aktifitas dan sejarah letusannya oleh ahli vulkanologi dikelompokkan dalam 3 tipe, yaitu :

  1. Gunung Tipe A yang mengalami letusan magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600. Contohnya adalah gunung Merapi, Galunggung, Sinabung, Bromo, Gamalama, Soputan, Kelud dll.
  2. Gunung Tipe B yang sesudah tahun 1600 menurut catatan belum pernah lagi mengalami erupsi magmatik tetapi masih memperlihatkan gejala-gejala vulkanisme seperti solfatara dan fumarola. Contohnya adalah gunung Ciremai.
  3. Gunung Tipe C yang tidak diketahui catatan letusannya dalam sejarah manusia tetapi memperlihatkan adanya gejala vulkanisme seperti solfatara dan fumarola dalam tingkat yang lemah. Contohnya adalah gunung Salak.

Setelah gunung api beristirahat atau bahkan mati, kadang-kadang masih terdapat gejala yang menunjukkan sisa aktivitas vulkanisme. Gejala ini dinamakan gejala pascavulkanik (Post Vulkanik). Gejala-gejala ini antara lain sebagai berikut:

a. Ekshalasi

Ekshalasi adalah keluarnya sumber-sumber gas yang terdiri atas sumber gas belerang (H2S) disebut solfatar, sumber gas asam arang (CO2) disebut mofet, kemudian sumber uap air (H2O) disebut fumarol.
Solfatar adalah gas sulfur/belerang yang keluar dari sekitar kawah gunung berapi dan memiliki bau busuk yang menyengat.
Fumarol adalah uap air yang keluar dari rekahan-rekahan kulit bumi, sering diartikan juga sebagai air panas.
Mofet adalah gas asam arang yang keluar dari kawah gunung berapi. Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau tetapi sangat berbahaya.

b. Mata air makdani

Mata air makdani yaitu sumber air panas yang berisi mineral-mineral tertentu seperti belerang atau sulfur. Contohnya dalam Baturaden Jawa Tengah, Gunung Rajabasa Lampung Selatan, dan Ciater dan Maribaya pada Jawa Barat.

c. Surtidor/Geyser

yaitu sumber air panas yang memancar secara periodik karena adanya tekanan gas magma yang mendorong atmosphere di atasnya. Contohnya termal yang terdapat di Taman Nasional Yellowstone Amerika Serikat.

Gejala pasca vulkanik di atas adalah tanda suatu gunung api mengalami masa istirahat atau bahkan mati. Tetapi jika kemudian muncul kembali tanda-tanda pra vulkanik maka penduduk yang tinggal di sekitarnya harus waspada dan bersiap-siap terhadap segala kemungkinan yang terjadi.

Sumber Tulisan

  1. Putuhuru, Ferad. 2015. Geologi Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
  2. Mulyaningsih, Sri. 2010. Pengantar Geologi Lingkungan. Yogyakarta : Panduan
  3. Noor, Djauhari. 2010. Geomorfologi. Bogor : Universitas Pakuan
  4. Soetoto. 2013. Geologi Dasar. Yogyakarta : Penerbit Ombak
  5. Sunaedi, Nedi. 2002. Geomorfologi Umum. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.