PETA LAHAR DINGIN MERAPI
Oleh : Budi Setiyarso
Meskipun Merapi sudah menhentikan aktivitas letusannya, namun masih ada bahaya susulan yang mengancam warga di sekitar lereng Merapi yang disebut bahaya sekunder. Bahaya ikutan letusan gunung api ini sifatnya satu paket dengan bahaya aktivitas gunungapi sebelumnya (bahaya primer).
Bila suatu gunung api meletus akan terjadi penumpukan material dalam berbagai ukuran di puncak dan lereng bagian atas. Pada saat musim hujan tiba, sebagian material tersebut akan terbawa oleh air hujan dan tercipta adonan lumpur turun ke lembah sebagai banjir bebatuan, banjir tersebut disebut lahar
Lahar sebenarnya adalah nama yang diambil dari Bahasa Jawa tapi sudah menjadi istilah internasional dan dikenal luas di kalangan ahli volkanologi internasional. Lahar dingin atau lahar hujan adalah aliran air (air hujan, salju yang meleleh) yang bercampur rombakan tefra (material vulkanik) yang masih lepas-lepas, berasal dari bagian atas tubuh gunungapi mengalir dengan kecepatan dan densitas yang tinggi sehingga mampu melanda dan membawa serta bongkah batu berdiameter sampai 2 meter. Suhu lahar adalah sama dengan suhu di sekitarnya, endapannya adalah breksi lahar dengan fragmen yang sudah subrounded.
BNPB mengeluarkan peta wilayah terdampak banjir lahar dingin sebagai berikut :