Potensi Tambang Tembaga Indonesia dan Pengelolaanya


Pengolahan dan Pemanfaatan Tambang Tembaga serta Persebarannya di Indonesia

Sebaran Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia

= – = – =

Bahan galian logam adalah sumber daya alam yang memiliki kecenderungan nilai ekonomis yang tinggi. Menurut daya pakainya logam merupakan barang tambang yang tidak cepat habis karena tingkat konsumsinya kecil, tidak cepat habis dan dapat dipakai berulang-ulang. Salah satu bahan galian logam yang banyak ditambang adalah logam tembaga.

Pengertian Tembaga

Tembaga merupakan kelompok logam bukan besi yang telah dipergunakan sejak 3.500 SM oleh orang-orang Mesir. Tembaga jika dipadu dengan besi menjadi perunggu, jika tembaga dipadu dengan seng menjadi kuningan dan jika dipadu dengan emas menjadi suasa.

Tembaga adalah unsur kimia yang diberi lambang Cu (Latin: Cuprum). Logam ini merupakan penghantar listrik dan panas yang baik. Tembaga adalah unsur kimia dengan nomor atom 29 dan nomor massa 63,54, merupakan unsur logam, dengan warna kemerahan. Unsur ini mempunyai titik lebur 1.803° Celcius dan titik didih 2.595° C. dikenal sejak zaman prasejarah. Tembaga sangat langka dan jarang sekali diperoleh dalam bentuk murni. Sering ditemukan bersama emas dan perak

Tembaga memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

  1. Tembaga merupakan logam yang berwarna kuning kemerahan seperti emas kuning dan keras bila tidak murni.
  2. Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan kawat.
  3. Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.
  4. Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan kawat.
  5. Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi.

Pengelolaan Tambang Tembaga di Indonesia

Dalam dunia pertambangan, Indonesia memang dikenal sebagai negara yang kaya dengan kandungan mineral yang siap diangkat kapan saja. Cadangan tembaga Indonesia sekitar 4,1% dari cadangan tembaga dunia, dan merupakan peringkat ke-7 sedangkan dari sisi produksi adalah 10,4% dari produksi dunia dan merupakan peringkat ke-2. Daerah-daerah penghasil tembaga di Indonesia diantaranya :

  1. Pulau Haruku, Pulau Ambon, Nusa Laut, dan Saparua (Maluku);
  2. Tembagapura di Pegunungan Jaya Wijaya (Irian Jaya atau Papua) menghasilkan emas dan perak, ditambang pula oleh Freeport Minerals Company (kontrak kerja Indonesia dengan Amerika)
  3. Tirtamaya (Jawa Tengah);
  4. Sangkarapi (Sulawesi Selatan);
  5. Batu Hijau di Sumbawa (NTB).

Proses pengolahan tembaga

Bijih tembaga dapat berupa karbonat, oksida dan sulfida. Untuk memperoleh tembaga dari bijih yang berupa oksida dan karbonat lebih mudah dibanding bijih yang berupa sulfida. Hal ini disebabkan tembaga terletak di bagian bawah deret volta sehingga mudah diasingkan dari bijihnya. Bijih berupa oksida dan karbonat direduksi menggunakan kokas untuk memperoleh tembaga, sedangkan bijih tembaga sulfida, biasanya kalkopirit CuFeS2.
Cara memperoleh tembaga terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:

  1. Pengapungan (flotasi)
    Proses pengapungan adalah proses memisahkan partikel logam tembaga dari partikel mineral lain menggunakan udara. Partikel logam tembaga tidak terikat oleh air dan minyak sehingga saat udara ditiupkan ke dalam bijih logam yang telah dicampur dengan air dan minyak tertentu, partikel bijih tembaga akan menempel pada gelembung-gelembung udara dan mengapung di permukaan. Selanjutnya gelembung-gelembung udara yang membawa partikel-partikel logam dan mengapung ini dipisahkan kemudian dipekatkan.
  2. Pemanggangan
    Bijih pekat hasil pengapungan selanjutnya dipanggang dalam udara terbatas pada suhu dibawah titik lelehnya guna menghilangkan air yang mungkin masih ada pada saat pemekatan untuk mendapatkan Tembaga Sulfida yang kemungkinan masih mengandung sedikit Besi Sulfida
  3. Reduksi
    Tembaga Sulfida yang masih mengandung Besi Sulfida kemudian direduksi dengan cara dipanaskan dengan udara terkontrol, hasil yang diperoleh pada tahap ini disebut blister atau tembaga lepuhan sebab mengandung rongga-rongga yang berisi udara.
  4. Elektrolisis
    Blister atau tembaga lepuhan kemudian dimurnikan dengan cara elektrolisis untuk mengendapkan partikel-partikel pengotor.

Pemanfaatan Tembaga

Tembaga memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut :

  1. Di bidang kelistrikan
    • Penghantar Listrik
      Tembaga merupakan bahan penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dimanfaatkan sebagai kawat/kabel penghantar listrik. Kabel tembaga tersebut kemudian dibalut dengan bahan plastik untuk menghindari aliran listrik yang bisa menyambar pada tubuh.
    • Penghantar panas
      Tembaga juga bisa digunakan sebagai penghantar panas yang bagus seperti. Beberapa peralatan rumah tangga terbuat dari campuran besi dengan tembaga untuk menghasilkan panas yang baik seperti microwave dan kompor listrik.
  2. Di bidang transportasi
    Tembaga digunakan sebagai bahan pembuatan berbagai sarana transportasi. Kereta api, kapal laut, bus, mobil dan motor menggunakan tembaga sebagai bahan pembuatannya.
  3. Di bidang ekonomi
    Sebagai bahan mata uang, tembaga dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan mata uang logam seperti koin bersama dengan emas dan juga perak. Tembaga merupakan salah satu logam pertama untuk membuat koin pada 8000 SM karena sangat mudah ditempa dan tahan karat.
  4. Di bidang industri
    • Bahan bangunan
      Tembaga digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan seperti membuat kabel tembaga, pipa ledeng. Kenop/pegangan pintu banyak yang menggunakan tembaga karena sifat anti mikroba untuk mengurangi perpindahan kuman penyebab penyakit akibat sentuhan.
    • Bahan industri
      Tembaga yang dicampur dengan nikel banyak digunakan sebagai bahan pembuatan lambung kapal karena sifatnya yang anti akan karat akibat air laut. Selain itu pada industri komputer produsen semikonduktor memakai tembaga sebagai sirkuit komputer pada chip silikon untuk mempercepat kerja prosesor komputer.
    • Pemisah Belerang dan Zat lain
      Tembagabanyak digunakan untuk memisahkan minyak alam yang didalamnya masih tercampur dengan belerang dan zat lainnya. Dengan memakai senyawa CuCl2 maka proses pemisahan bisa dilakukan dan minyak steril nantinya dapat digunakan untuk kebutuhan industri.
  5. Di bidang kesehatan
    Pemanfaatan tembaga di bidang kesehatan misalnya pada pembuatan gelang tembaga untuk mengatasi kekakuan sendi, memperbaiki imunitas dan anti penuaan

Sumber Referensi

  1. Hartono. 2009. Geografi 2 Jelajahi Bumi dan Alam Semesta. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas
  2. Iskandar, L. 2009. Geografi 2 Kelas XI SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas
  3. Sudrajat, Nandang. 2013. Teori dan Pertambangan Indonesia. Jakarta : Pustaka Yustisia
  4. Andre Galota Saragih dkk. 2018. Proses Dasar Pembentukan Tembaga. Makalah Pengetahuan Bahan. Banda Aceh : Jurusan Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala
  5. id[dot]wikipedia[dot]org/wiki/Tembaga
  6. manfaat[dot]co[dot]id/manfaat-bahan-tambang-tembaga