Arsip Tag: Peta

Guru Geografi Berbagi 01

Pembelajaran Geografi Dengan Puzzle Peta (Puzpa)

Tjatur Rosediany, S.Pd.

Guru Geografi SMAN 9 Surabaya

= – = – =

Belajar Geografi selalu tidak akan lepas dengan Peta. Sebagai ciri khas dan produk ilmu Geografi peta. Peta merupakan media penyampaian informasi yang akan mempermudah manusia dalam melakukan orientasi lapangan. Bentuk orientasi lapangan tersebut misalnya pada waktu akan melakukan perjalanan menuju suatu tempat. Bisa juga pada saat seseorang ingin mengetahui lokasi di mana dia berada. Peta dapat mempelajari fenomena-fenomena yang terjadi di permukaan bumi baik fenomena fisik (alam) maupun fenomena non fisik (manusia). Penggunaan peta pada akhir-akhir ini dapat dikatakan merupakan kegiatan yang vital bagi seseorang yang akan melakukan perjalan ke suatu tempat, utamanya ke tempat yang belum pernah dia tuju.

Dalam kegiatan pembelajaran Geografi sendiri, penggunaan peta lazim digunakan oleh guru untuk menjelaskan fenomena di permukaan bumi. Penggunaan peta dengan cepat akan menunjukkan lokasi suatu fenomena. Gambar yang bersifat visual dapat merangsang siswa untuk lebih cepat menemukan lokasi suatu wilayah atau suatu obyek di permukaan bumi dibandingkan hanya dengan ucapan secara lesan.

Penggunaan peta mempermudah dan mempercepat peserta didik dalam mengingat lokasi suatu obyek atau wilayah di permukaan bumi. Berangkat dari pemikiran tersebut, seorang guru Geografi di SMAN 9 Surabaya yang bernama ibu Tjatur Rosediany menggunakan Puzzle Peta sebagai media untuk pembelajaran Geografi di sekolahnya. Beliau dengan kreatif memadukan peta Sumber Daya Alam dalam bentuk Puzzle untuk memudahkan peserta didik mengingat lokasi-lokasi persebaran sumber daya alam di Indonesia. Ibu Tjatur kemudian menyingkat media Puzzle Peta ini dengan singkatan Puzpa. Sebuah penamaan yang pasti akan menarik dan membuat peserta didik penasaran dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

Baca lebih lanjut

Kuis Seterra Online Geografi

Memanfaatkan Aplikasi Seterra Online Untuk Kegiatan Pembelajaran Lokasi Negara-negara Di Dunia

oleh : Andi Hidayat

= – = – =

Pada kegiatan pembelajaran Geografi di SMA/MA terdapat materi tentang negara maju dan negara berkembang. Materi ini membeberkan tentang persebaran negara maju maupun berkembang yang terdapat di 5 benua utama di bumi lengkap dengan karakteristik masing-masing negara. Berbagai informasi yang ada di setiap negara dijelaskan secara ringkas meliputi nama resmi negara, letak negara baik secara absolut maupun relatif, luas negara, pemerintahan, jumlah penduduk dan berbagai atribut yang lainnya. Sebuah materi yang cukup membuat jenuh siswa-siswi di kelas karena begitu banyaknya informasi yang sebenarnya ringkas, tetapi karena terdiri dari banyak negara maka jadilah kumpulan ringkasan yang tebal.

Terlepas dari berbagai informasi setiap negara yang ringkas tersebut, jika membahas tentang negara maka hal pertama yang akan selalu berkaitan dengan ilmu Geografi adalah konsep esensial geografi yang paling awal dan sangat berciri khas Geografi yaitu konsep Lokasi. Saat membahasa konsep lokasi negara-negara berkembang dan maju yang ada di seluruh dunia maka akan berkaitan dengan prinsip distribusi yang akan menunjukkan persebaran negara-negara tersebut di bumi.

Salah satu kesulitan siswa-siswi yang biasa ditemui dalam kegiatan pembelajaran negara-negara di dunia adalah sebagian besar dari mereka hanya hafal suatu negara X ada di benua Y misalnya. Tetapi mereka tidak mampu menunjukkan letak negara tersebut di peta atau maps dengan menggunakan konsep lokasi relatif, sehingga kemampuan siswa-siswi tersebut dalam menunjukkan letak negara-negara di dunia masih rendah.

Lalu bagaimana caranya agar siswa-siswi dapat menunjukkan lokasi negara-negara di dunia tersebut dengan benar. Ada banyak aplikasi baik secara online maupun offline (stand alone) yang dapat digunakan untuk belajar menunjukkan letak negara dengan benar. Mulai dari aplikasi ENIGEO yang bersifat offline hanya dapat digunakan dengan terlebih dahulu di install di sistem operasi Windows. Aplikasi Enigeo ini sudah pernah saya bahas di postingan terdahulu. Selain aplikasi Enigeo yang bersifat offline juga terdapat aplikasi online berbasis web yang dapat kita gunakan langsung untuk kegiatan pembelajaran. Aplikasi lokasi negara berbasis web ini dapat kita buka di SETERRA.COM

Seperti apa aplikasi seterra ini? Mari kita bahas lebih lanjut.

Baca lebih lanjut

Karya Siswa – Peta Timbul 02

Membuat Peta Timbul Dengan Kertas Koran Bekas

= – = – =

Prinsip Reduce, Reuse dan Recycle sebisa mungkin tidak hanya saya pahamkan kepada siswa-siswi di tempat saya mengajar. Tetapi bagaimana prinsip yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan yang berkelanjutn tersebut bisa diterapkan secara langsung oleh mereka. Prinsip reduce bisa diterapkan misalnya mengurangi penggunaan air di toilet-toilet madrasah yang berlebihan atau saat menggunakan kran-kran di sekitar bangunan madrasah. Prinsip Reuse sendiri kami terapkan pada penggunaan ulang aneka kertas hvs folio atau kwarto. Sisi kertas yang masih putih belum digunakan untuk mencetak kita gunakan lagi untuk kegiatan belajar di kelas baik untuk permainan (kuis) atau untuk menjawab soal.

Prinsip Recycle atau Daur Ulang mungkin agak sulit diterapkan secara langsung oleh siswa, dalam arti mereka membuat suatu produk dengan mendaur ulang dari bahan-bahan tak terpakai melewati aneka proses produksi. Tetapi agar siswa dapat menerapkan secara sederhana maka ada satu kelompok siswa yang saya beri tugas untuk membuat peta timbul menggunakan kertas koran bekas.
Kelompok yang terdiri dari 4 siswi kelas XII IPS 1 ini membuat peta timbul wilayah Indonesia dan selama proses pembuatan peta timbul itu saya minta mereka untuk merekamnya.

Baca lebih lanjut

Karya Siswa – Peta Timbul 01

Membuat Peta Timbul Dengan Aneka Biji-bijian Tanaman

= – = – =

Memasuki semester genap merupakan masa-masa krusial bagi siswa-siswa kelas XII. Semester genap kelas XII atau semester 6 adalah bulan-bulan dengan kegiatan pembelajaran yang bisa dikatakan padat dan waktu tatap muka di kelas yang sangat sedikit.  Awal bulan Januari siswa-siswi kelas XII mulai masuk kembali ke madrasah di semester genap dan pada minggu-minggu ke-2 atau ke-3 bulan Maret sudah akan menghadapi rangkaian ujian, dari Gladi Bersih UNBK, UAMBNBK, USBNBK, USBNKP hingga ke puncaknya yaitu UNBK pada awal April nanti. Dengan tugas tambahan saya sebagai teknisi Ujian Berbasis Komputer (UN, UAMBN, USBN) hingga ditunjuk sebagai Helpdesk UAMBNBK oleh Kanwil Kementerian Agama Propinsi DIY tentu membuat jumlah pertemuan saya di kelas dengan siswa-siswi semakin berkurang.


Untuk menyiasati minimnya pertemuan/tatap muka di kelas itu, maka saya memberi ganti kepada siswa-siswi saya dengan menyelenggarakan kelas malam berbasis online (akan saya posting segera) dan memberi dengan tugas sebagai bentuk ujian praktik membuat peta timbul dari barang-barang bekas atau barang tidak terpakai. Pemberian tugas ini bersifat bebas, dapat individu maupun kelompok. Pada tulisan kali ini saya memposting karya siswa yang membuat peta timbul wilayah propinsi Sumatra Utara dengan menggunakan aneka biji-bijian tanaman.

Baca lebih lanjut