MONITORING PASCA LETUSAN MERAPI
Budi Setiyarso
30 Nopember 2010
Kita harus bersyukur dengan perkembangan teknologi dan teknologi informasi sekarang ini. Setelah didengung-dengungkan ketakutan terjadinya Perang Dunia ke III yang dikhawatirkan akan terjadi perang nuklir dan perang via satelit. Sebelum kejadian itu terjadi (semoga tidak), namun kita dapat merasakan kecanggihan teknologi itu untuk kepentingan sipil khususnya edukasi seperti monitoring letusan Merapi. Penggunaan satelit untuk kepentingan damai ini banyak yang dapat kita nikmati secara free baik melalui download laporan nasional seperti BNPB, Bakosurtanal, BMKG, LAPAN dsb maupun laporan internasional seperti CRISP, USGS, NASA, NOAA dsb.
Lembaga-lembaga tersebut mengupdate informasi spasial muka bumi melalui satelitnya masing-masing, merekam dengan sensornya masing-masing kemudian menyajikan secara free dan komersial.
Sebagai kaum awam yang ingin memantau perkembangan suatu fenomena di tanah air, data free tersebut sudah cukup membantu untuk kepentingan belajar maupun untuk kepentingan praktis sederhana tertentu. Berikut ini contoh citra yang dapat kita manfaatkan untuk mengamati keruangan dampak letusan Gunung Merapi melalui Satelit ASTER GDEM dari METI (Japan) and NASA (USA). Perekaman dilakukan tanggal 15 Nopember 2010.
Dilihat dari sudut barat daya :
Dilihat dari sudut selatan :
Dilihat dari sudut timur :