STUDI MERAPI 21


AKHIRNYA PETA KRB MERAPI DIREVISI

Oleh : Budi Setiyarso

9 Desember 2010

KRB Merapi

KRB Merapi

Perubahan tipe letusan, arah dan luas daerah dampak erupsi Merapi tahun 2010 memang menuntut untuk melakukan perubahan peta KRB sesuai kejadian erupsi terkini. Update informasi daerah bahaya yang biasa disebut KRB ini berfungsi untuk penyesuaian kondisi bahaya tiap daerah disesuaikan dengan potensi serangan terutama terkait dengan kondisi morfologi puncak dan lereng pasca vulkanisme.

Sebelum mengulas peta KRB lebih jauh, marilah kita mengenal batasan KRB Gunung Merapi sebagai berikut ini:

KRB I : merupakan kawasan paling luar yang diprediksikan rawan aliran piroklastik, lava tingkat lanjut dan banjir lahar dingin. Kawasan ini merupakan kawasan terdampak tingkat tiga yang merupakan kawasan perpanjangan lembah sungai.

KRB II : merupakan kawasan tengah yang diprediksikan rawan aliran piroklastik dan lava tingkat dua serta kemungkinan lontaran batu pijar. Kawasan ini merupakan batas kawasan yang dapat dikatakan “bahaya” dan “kurang bahaya” untuk kepentingan teknis seperti batas pengungsian korban.

KRB III : merupakan kawasan utama yang diprediksikan rawan aliran piroklastik dan lava langsung serta menerima dampak langsung ledakan. Kawasan ini merupakan kawasan paling bahaya sehingga ketika status gunungapi pada level siaga, kawasan ini idealnya sudah dikosongkan.

Selain itu di peta revisi KRB terdapat kawasan bahaya abu vukanik dan lontaran batu pijar dengan menggunakan sistem radius melingkar.

Perubahan KRB dapat dilihat pada peta di bawah ini :

Peta KRB lama

Peta KRB Lama

Peta KRB Lama

Peta KRB Baru

KRB Revisi

KRB Revisi

Download

Peta revisi ini dibuat dengan status peta sementara oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementrian ESDM.