PETA BAHAYA BANJIR LAHAR DINGIN MERAPI
Oleh : Budi Setiyarso
9 Desember 2010
Meskipun status Merapi sudah diturunkan menjadi level siaga sejak tanggal 3 Desember 2010 pukul 09.00 (lihat laporannya). Namun kondisi Merapi dapat dikatakan masih membahayakan terutama di kawasan lembah sungai mengingat banjir lahar dingin masih mengancam.
Lahar dingin atau sebenarnya lebih umum dikenal dengan nama lahar hujan merupakan endapan material lepas hasil erupsi gunungapi yang diendapkan pada puncak dan lereng kemudian terangkut oleh air hujan atau air permukaan. Aliran lahar ini berupa aliran lumpur yang sangat pekat sehingga dapat mengangkut material berbagai ukuran. Bongkahan batu besar berdiameter lebih dari 5 m dapat mengapung pada aliran lumpur ini. Lahar juga dapat merubah topografi sungai yang dilaluinya dan merusak infrastruktur.
Oleh karena itu hujan yang terjadi belakangan ini sangat mempengaruhi terjadinya banjir lahar dingin. Daerah rawan bencana lahar dingin Merapi dapat dilihat pada peta berikut ini :
Di antara sungai-sungai yang berpotensi terjadi lahar dingin, Kali Code merupakan sungai yang banyak mendapat sorotan. Mengapa? Ya, karena kali ini merupakan kali yang paling “penting” karena posisinya yang melewati tengah Kota Jogja. Atau dapat dikatakan kawasan paling rentan bencana banjir lahar dingin, meskipun kali ini merupakan kelanjutan Kali Boyong bukan Kali Gendol yang mengalami endapan piroklastik terbesar. Amatilah Peta Aliran Sungai di bawah ini :
Tingkat kerentanan dapat dinilai dari kemungkinan kerugian dan korban yang mempertimbangkan aspek manusia. Berdasarkan kondisi kepadatan penduduk atau jumlah penduduk pada daerah tertentu kita dapat menilai tingkat kerentanan secara kasar dalam arti berapa besar penduduk yang terancam banjir lahar dingin. Berikut peta jumlah penduduk di sepanjang Kali Code yang dapat dijadikan pertimbangan.
Untuk melihat persebaran jembatan yang rusak akibat banjir lahar dingin, dapat dilihat pada peta citra berikut ini :
Mau download peta di atas dalam ukuran penuh ?
Silahkan telusuri link ini