Dampak Interaksi


Dampak Positif dan Negatif Interaksi Desa Kota

Interaksi Desa Kota

= – = – =

Interaksi antar wilayah dalam hal ini antara desa dengan kota terjadi karena perbedaan wilayah di antara keduanya. Perbedaan wilayah (diferensiasi area) antara  desa yang cenderung sederhana dengan kota yang bersifat kompleks menyebabkan terjadi interaksi yang bersifat intens. Interaksi tersebut kemudian berlanjut ke tahap yang lebih tinggi dan menimbulkan sifat saling tergantung. Desa dengan kota saling emenuhi kebutuhannya. Kota tergantung pada bahan-bahan kebutuhan pokok dari desa, sementara desa membutuhkan produk-produk kebutuhan sekunder dari kota.

Interaksi antara desa dengan kota memberikan dampak kepada keduanya. Dampak yang didapat dapat berupa dampak positif yang bersifat menguntungkan, maupun dampak negatif yang bersifat merugikan pada kedua wilayah tersebut.

Contoh bentuk interaksi yang terjadi antara desa dengan kota adalah fenomena urbanisasi. Peristiwa perpindahan penduduk dari desa ke kota memberikan dampak-dampak yang positif maupun negatif bagi interaksi tersebut, baik bagi desa maupun bagi kota.

Pembahasan mengenai urbanisasi dapat anda baca di postingan tentang urbanisasi di materi dinamika kependudukan. Baca : URBANISASI

Adanya interaksi menimbulkan aneka pengaruh, baik yang bersifat positif maupun yang negatif. Pengaruh-pengaruh tersebut ialah sebagai berikut :
A.
Pengaruh Positif

  1. Tingkat pengetahuan penduduk semakin meningkat. Peningkatan pengetahuan penduduk itu bisa terjadi karena pergaulan atau adanya saling tukar informasi dan pengalaman antarpenduduk; pendirian lembaga-lembaga pendidikan, dan keterampilan (khusus); melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi; dan arus informasi, baik lewat media elektronik maupun surat kabar.
  2. Bertambahnya kaum cendekiawan di daerahdaerah pedesaan, sebagai penggerak pembangunan di daerahnya.
  3. Gairah perekonomian penduduk semakin meningkat.
  4. Adanya alih-alih dan penggunaan teknologi tepat guna, khususnya di daerah-daerah pedesaan, yang dapat meningkatkan aneka produksi masyarakat sehingga pendapatannya pun semakin meningkat.
  5. Bagi penduduk kota, akan lebih mudah memperoleh bahan-bahan konsumsi pertanian dengan harga yang relatif murah.

.

B. Pengaruh Negatif

  1. Terbukanya kesempatan kerja dan daya tarik kota di berbagai bidang telah banyak menyerap tenaga kerja muda dari desa-desa sehingga desa mengalami kekurangan tenaga potensial untuk mengolah lahan-lahan pertanian, dan pembangunan daerahnya.
  2. Wilayah pedesaan akan menjadi lahan yang menarik bagi masyarakat kota sehingga tidak sedikit dari mereka yang membelinya. Wilayah pedesaan ini dibeli bukan untuk diolah menjadi lahan pertanian yang produktif, melainkan mereka jadikan tempattempat industri, rekreasi, ataupun sekadar untuk tempat peristirahatan. Bila tanpa disertai peraturan yang jelas dan tegas, tidak tertutup kemungkinan untuk timbulnya hal-hal seperti:
    a. kawasan hijau semakin berkurang,
    b. penyempitan lahan pertanian produktif,
    c. penurunan kemampuan lahan sebagai daerah tangkapan hujan, dan peresapan air,
    d. rusaknya alam pedesaan sebagai akibat pencemaran.
  3. Timbulnya penetrasi (perembasan) budaya kota yang kurang sesuai dengan tradisi pedesaan, misalnya dalam etika pergaulan dan pandangan hidup. Hal ini seringkali menimbulkan keresahan dan mengganggu stabilitas budaya pedesaan.
  4. Tumbuhnya para pedagang kaki lima dan hunian liar yang mengganggu ketertiban kota.

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.