Lapisan Atmosfer


Lapisan-lapisan Udara di Atmosfer Bumi

Atmosfer

= – = – =

Beruntunglah kita menempati planet bumi yang indah ini. Begitu banyak faktor-faktor alam di dalamnya yang mendukung kehidupan makhluk hidup. Bumi merupakan paket lengkap yang menjamin keberlangsungan kehidupan. Ketersediaan air, tanah dan udara sebagai unsur abiotik utama pendukung kehidupan merupakan kelebihannya. Secara kuantitatif unsur abiotik tersebut tersedia dalam jumlah yang banyak bahkan berlimpah. Begitu pula secara kualitatif memiliki daya dukung yang tinggi terhadap kehidupan.

Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi planet bumi. Lapisan udara ini memiliki berbagai macam fungsi yang bersifat melindungi bumi dari bahaya-bahaya yang dapat mengancam kehidupan makhluk yang ada tinggal di dalamnya. Mengacu pada kata lapisan, maka udara yang melindungi bumi ini terbentuk secara berlapis dalam ketebalan-ketebalan tertentu. Selain itu setiap lapisan yang ada juga memiliki fungsi yang berbeda.

Gas-gas yang terkumpul dalam atmosfer, memiliki sifat, karakteristik, dan fungsinya sendiri. Lapisan udara atau atmosfer tersebar, baik secara vertikal maupun ke arah horisntal. Secara vertikal, lapisan atmosfer diberi nama yang berbeda yaitu :

  1. Troposfer, yang berada pada ketinggian 0 – 12 km
  2. Stratosfer, yang berada pada ketinggian 12 – 50 km
  3. Mesosfer, yang berada pada ketinggian 50 – 80 km
  4. Termosfer, yang berada pada ketinggian 80 – 700 km
  5. Eksosfer, yang berada pada ketinggian lebih dari 700 km

Ketebalan lapisan udara di atas merupakan ketebalan secara umum. Beberapa sumber menyebutkan berbeda. Penjelasan lebih lanjut dari lapisan atmosfer adalah sebagai berikut :

1. Troposfer

Troposfer merupakan lapisan udara terbawah yang bersinggungan langsung dengan permukaan bumi dengan penjelasan sebagai berikut :

    • Fenomena dan peristiwa cuaca, seperti angin, hujan, awan, halilintar, dan lain-lain terjadi pada lapisan ini sehingga lapisan ini sangat besar pengaruhnya bagi kelangsungan hidup di bumi yang langsung berinteraksi.
    • Troposfer terdiri atas:
      • lapisan planet air, pada ketinggian 0–1 km,
      • lapisan konveksi, pada ketinggian 1–8 km,
      • lapisan tropopause, pada ketinggian 8–12 km.
    • Lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer disebut tropopause, merupakan temperatur yang relatif konstan.
    • Pada lapisan tropopause aktivitas udara secara konveksi akan terhenti.
    • Lapisan troposfer di kutub setinggi ± 8 km dengan suhu ± –46°C, di daerah sedang setinggi ± 11 km suhu dengan ± –50°C, dan di daerah ekuator setinggi ± 16 km dengan suhu ± –50°C.
    • Temperatur troposfer relatif tidak konstan yang berarti semakin tinggi posisinya akan semakin rendah temperaturnya.

2. Stratosfer

Stratosfer merupakan lapisan kedua di atas troposfer dengan penjelasan sebagai berikut :

    • Stratosfer terdiri atas:
      • lapisan isoterm
      • lapisan panas
      • lapisan campuran teratas.
    • Pada ketinggian 35 km terbentuk ozon (O3) distratosfer, dan perbedaan ketinggian pada lapisan ini akan menyebabkan perbedaan temperatur.
    • Lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer disebut stratopause, yang temperaturnya relatif konstan.
    • Daerah stratopause di ketinggian 50 km suhu mencapai 5°C.
    • Lapisan ozon (O3) adalah lapisan yang melindungi troposfer dan permukaan bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan sehingga tidak merusak kehidupan di bumi.

3. Mesosfer

Mesosfer merupakan lapisan udara yang berada di lapisan ke 3 dari bawah dan di tengah-tengah. Penjelasan mengenai lapisan mesosfer adalah sebagi berikut :

    • Mesosfer berfungsi sebagai lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor. Meteor yang menuju bumi akan terbakar dan hancur sebelum sampai di permukaan bumi.
    • Temperatur berkisar antara –50°C sampai 70°C.
    • Mesosfer terletak di antara lapisan stratopause dan mesopause. Lapisan peralihan antara mesosfer dengan stratosfer disebut mesopause.

4. Termosfer

  • Lapisan terbawah dari termosfer disebut juga lapisan ionosfer. Lapisan ionosfer imerupakan ruang tempat proses ionisasi atau pembentukan ion yang bermuatan listrik positif. Akibatnya, suhu di lapisan ini tinggi.
  • Pada ketinggian 375 km, suhunya naik sampai 1.010r C dan pada ketinggian 480 km suhunya mencapai 1.200r C. Di lapisan ini, aurora (cahaya kutub) terlihat bergemerlapan.
  • Ionisasi adalah suatu proses penyerapan radiasi matahari oleh oksigen dan nitrogen menjadi atom-atom ion. Konsentrasi gas ion di ruang termosfer membentuk lapisan-lapisan yang dapat memantulkan gelombang radio (radio waves) dari bumi. Lapisan ini terdiri dari lapisan D,E, dan F.
  • Jenis gelombang radio yang dipancarkan oleh pemancar radio adalah sebagai berikut:
    • gelombang panjang (panjang gelombang 20.000 – 1.001 m)
    • gelombang menengah (panjang gelombang 1.000 – 201 m);
    • gelombang pendek (panjang gelombang 200 – 100 m), terbagi lagi atas
      gelombang pendek 200 – 51 m dan gelombang pendek 50 – 10 m.

  • Gelombang panjang, pada siang hari dipantulkan antara lapisan D dan permukaan bumi. Ketinggian lapisan D rata-rata 90 km. Malam hari lapisan D menghilang. Pantulan terjadi antara lapisan E dengan permukaan bumi, tetapi lemah, tidak teratur, dan hanya setempat.
  • Gelombang menengah, dipantulkan oleh lapisan D atau E. Ketinggian lapisan E antara 90 – 130 km. Gelombang pendek antara 200 – 50 m dapat dipantulkan oleh lapisan F1, sedangkan gelombang pendek antara 50 – 10 m dipantulkan oleh lapisan F2. Tinggi lapisan F lebih dari 130 km.

5. Eksosfer

  • Eksosfer merupakan lapisan atmosfer yang paling luar (jauh) dari bumi.

  • Pada lapisan inilah meteor mulai berinteraksi dengan susunan gas atmosfer bumi.
  • Pengaruh gaya berat dan gravitasi bumi pada lapisan ini sangat kecil

Sumber Tulisan :

  1. Daldjoeni, N. 2014. Pokok-pokok Klimatologi. Yogyakarta : Ombak
  2. Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius
  3. Heriawan, Nandang. 2006. Cuaca dan Iklim. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi
  4. Siswanto, Eko. 2015. Ekologi Sosial. Yogyakarta : Ombak
  5. Soedomo, Mustikahadi. 2001. Pencemaran Udara. Bandung : ITB Press
  6. Wardhana, Wisnu Aryo. 2010. Dampak Pemanasan Global. Yogyakarta : Andi Offset.

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.