Atmosfer dan Udara-udara Pembentuknya
Atmosfer
= – = – =
Sejauh ini Bumi masih merupakan satu-satunya planet yang paling mendukung terjadinya kehidupan, baik kehidupan untuk manusia maupun hewan dan tumbuhan. Meskipun saat ini telah dilakukan berbagai eksplorasi dan penelitian planet-planet lain yang memungkinkan untuk ditinggali oleh manusia, namun belum memiliki faktor pendukung yang lengkap terjadinya proses kehidupan di dalamnya. Unsur-unsur abiotik pokok yang mendukung kehidupan seperti keberadaan air, tanah dan udara tidak tersedia di planet-planet yang dieksplorasi tersebut baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Salah satu faktor pendukung terjadinya bentuk kehidupan di planet bumi adalah adanya lapisan udara. Sebagaimana kita ketahui, planet bumi diselubungi oleh suatu lapisan udara yang memiliki berbagai fungsi di dalamnya. Keberadaan lapisan udara memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan yang ada di permukaan bumi. Lapisan udara ini disebut dengan atmosfer.
Atmosfer berasal dari gabungan dua kata yaitu atmos dan sphaira. Kata atmos berarti uap atau gas. Sedangkan sphaira atau sphere diartikan sebagai bola atau lingkungan. Dari arti kata tersebut dapat dikatakan atmosfer adalah massa udara yang menyelimuti planet bumi. Atmosfer berfungsi melindungi bumi dari pemanasan dan pendinginan yang berlebihan, dari meteor-meteor yang akan menabrak bumi, dan sebagainya.
Atmosfer dikaji dalam geografi melalui dua cabang ilmu, yaitu klimatologi dan meteorologi.
Klimatologi adalah ilmu yang mengkaji tentang karakteristik dari kondisi atmosfer. Ilmu ini mempelajari iklim yaitu kondisi udara yang terjadi pada wilayah yang luas dan waktu yang lama.
Meteorologi adalah ilmu yang mengkaji tentang hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang terjadi pada fenomena atmosfer pada suatu saat tertentu. Ilmu ini mempelajari tentang cuaca, yaitu kondisi udara yang terjadi pada wilayah yang sempit dan waktu yang pendek.
Atmosfer memilik sifat-sifat sebagai berikut :
- memiliki massa dan tekanan
- bersifat dinamis (dapat berpindah tempat), dan elastis (dapat mengembang dan menyusut)
- tembus pandang terhadap semua bentuk radiasi
- tidak berasa, tidak berwarna dan tidak berbau, hanya dapat dirasakan oleh indra perasa dalam bentuk angin
Lapisan atmosfer merupakan campuran dari berbagai unsur, antara lain :
- Nitrogen (N2) sebanyak 78,08%. Merupakan unsur yang tidak mudah bergabung dengan unsur lain, sehingga hanya sedikit yang dapat dimanfaatkan oleh tanah dan tumbuh-tumbuhan
- Oksigen (O2) sebanyak 20,95%. Merupakan unsur yang aktif dan mudah bersenyawa dengan unsur lain. Hal ini dapat dilihat dalam proses pelapukan, oksidasi pada tanah, dan dimanfaatkan untuk bernapas oleh makhluk hidup.
- Argon (Ar) sebanyak 0,95%, merupakan unsur yang tidak begitu penting dalam proses alam.
- Karbondioksida (CO2) sebanyak 0,034%. Merupakan unsur yang sangat penting karena dapat menyerap panas matahari yang berguna bagi tumbuh-tumbuhan dalam proses fotosintesis, yaitu mengubah zat hara menjadi karbohidrat.
- Unsur-unsur lain, seperti Neon (Ne), Helium (He), Ozon (O3), Hidrogen (H2), Krypton (Kr), Metana (CH4), dan Xenon (Xe)
Salah satu unsur penting dalam atmosfer adalah uap air. Uap air (H2O) sangat penting dalam proses cuaca atau iklim, sebab dapat merubah fase (wujud) menjadi fase cair, atau fase padat melalui kondensasi dan deposisi.
Uap air merupakan senyawa kimia udara dalam jumlah besar. Uap air yang terdapat di atmosfer merupakan hasil penguapan dari laut, danau, kolam, sungai dan transpirasi tanaman.
Atmosfer selalu dikotori oleh debu yang berasal dari asap, abu vulkanik, pembakaran bahan bakar, kebakaran hutan, smog, dan lainnya. Smog adalah singkatan dari smoke and fog adalah kabut tebal yang sering dijumpai di daerah industri yang lembab. Debu dapat menyerap, memantulkan, dan menghamburkan radiasi matahari. Debu atmosferik dapat disapu turun ke permukaan bumi oleh curah hujan, tetapi kemudian atmosfer dapat terisi partikel debu kembali. Debu atmosfer adalah kotoran yang terdapat di atmosfer.
Sumber Tulisan :
- Daldjoeni, N. 2014. Pokok-pokok Klimatologi. Yogyakarta : Ombak
- Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius
- Heriawan, Nandang. 2006. Cuaca dan Iklim. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi
- Siswanto, Eko. 2015. Ekologi Sosial. Yogyakarta : Ombak
- Soedomo, Mustikahadi. 2001. Pencemaran Udara. Bandung : ITB Press
- Wardhana, Wisnu Aryo. 2010. Dampak Pemanasan Global. Yogyakarta : Andi Offset.
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.
Srikaton