Unsur Cuaca dan Iklim 05


Angin, Udara Yang Bergerak

Atmosfer

= – = – =

Pada siang hari yang panas kamu sedang beraktifitas di alam terbuka tentu kamu akan merasakan gerah bukan? Bagaimana jika kemudian ada angin yang berhembus menuju arahmu? Tentu kamu akan merasakan kesejukan yang luar biasa. rasa gerah yang menyerang tubuhmu akan tertutupi oleh hembusan angin tersebut. Semakin lama angin berhembus maka rasa gerah di tubuhmu akan semakin berkurang bahkan hilang.

Nah, apa yang dimaksud dengan angin itu sendiri? Mengapa benda yang tak terlihat ini dapat memberikan kita kesejukan? Mengapa rasa gerah yang melanda kita menjadi hilang karena ia berhembus mengenai kita? Begitu banyak pertanyaan berkaitan dengan hal tersebut. Untuk memahami tentang angin mari kita mulai membahas di postingan ini.

Angin adalah gerakan udara yang disebabkan adanya perbedaan suhu, yang selanjutnya mengakibatkan perubahan tekanan. Tekanan udara naik jika suhunya rendah dan turun jika suhunya tinggi. Angin bertiup dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah. 

Arah dan kecepatan angin diukur dengan alat yang disebut anemometer mangkok. Satuan yang biasa digunakan dalam menentukan kecepatan angin adalah kilometer perjam atau knot (1 knot = 0,5148 m/det = 1,854 km/jam). Sistem penamaan angin biasanya dihubungkan dengan arah datangnya massa udara tersebut. Misalnya angin passat tenggara, artinya gerakan massa udara tersebut datangnya dari arah tenggara.

Salah satu kegunaan pengukuran arah dan kecepatan angin adalah untuk keperluan penerbangan dan navigasi di samping untuk keperluan lain. Dengan mengetahui arah dan kecepatan angin di permukaan bumi, dapat digunakan sebagai pedoman dalam menentukan arah dan panjang landasan pacu pesawat terbang, jumlah penumpang yang harus diangkut, serta bahan bakar yang diperlukan. Untuk itu, perlu diadakan penyelidikan mengenai arah dan kecepatan angin pada lapisan udara atas.

Seorang ahli ilmu cuaca dari Prancis Buys Ballot mengemukakan dua pernyataan tentang angin yang kemudian dikenal dengan hukum Buys Ballot yaitu :

  1. Angin adalah massa udara yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum.
  2. Di Belahan Bumi Utara (BBU), arah gerakan angin dibelokkan ke kanan, sedangkan di Belahan Bumi Selatan (BBS) arah angin dibelokan ke kiri.

Pengertian di atas menunjukkan bahwa syarat terjadinya angin adalah adanya dua tempat yang tekanan udaranya berbeda.

  1. Daerah yang bertekanan udara tinggi ialah daerah yang kelembapan udaranya tinggi. Daerah bertekanan udara maksimum (+) hanya terdapat di daerah yang suhu udaranya lebih rendah. Karena suhu rendah, udara menjadi lembab dan berat maka tekanannya menjadi tinggi.
  2. Daerah yang bertekanan udara rendah, kelembapannya rendah akibat suhu udaranya tinggi. Di daerah yang bersuhu tinggi, partikel-partikel udaranya kering, ringan, dan mudah mengembang ke angkasa sehingga tekanannya rendah.
  3. Perbedaan suhu kelembapan dan tekanan di dua tempat tersebut menyebabkan terjadinya angin atau pergerakan udara.

Pembelokan arah angin terjadi karena adanya gaya coriolis akibat dari rotasi Bumi. Gaya Coriolis adalah gaya rotasi bumi yang membelokkan gerakan udara (angin) maupun aliran massa air dari arah yang lurus. Secara umum, sirkulasi gerakan angin di muka Bumi dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu angin umum dan angin lokal.

  1. Angin umum adalah gerakan massa udara yang senantiasa berembus sepanjang tahun dan meliputi wilayah yang luas, meliputi Angin Passat, Angin Muson, Angin Barat, dan Angin Timur.
  2. Angin lokal adalah jenis angin yang hanya berhembus di wilayah-wilayah dan waktu-waktu tertentu saja. Beberapa contoh angin lokal antara lain angin darat-angin laut, angin gunung-angin lembah, angin siklon-angin antisiklon, dan angin fohn.

Angin memiliki pergerakandengan arah gerakannya meliputi:

  1. Gerakan udara konveksi, yaitu gerakan udara arah vertikal;
  2. Gerakan udara adveksi, yaitu gerakan udara mendatar atau hampir mendatar (horizontal)
  3. Gerakan udara turbulensi, yaitu gerakan udara dengan arah tidak menentu.

Udara yang bergerak secara vertikal akan mengalami proses adiabatis, dengan penjelasan sebagai berikut :

  1. Jika angin bergerak dengan arah semakin tinggi akan mengalami proses adiabatis basah, yaitu proses gerakan udara naik yang menyebabkan temperatur/suhunya menjadi turun.
  2. Jika angin bergerak dengan arah semakin turun maka akan mengalami proses adiabatis kering, yaitu proses gerakan udara turun yang menyebabkan suhu udara menjadi naik

Gerak massa udara dari nol meter sampai ketinggian 1.000 meter dpl, suhu akan turun rata-rata 1° C setiap naik 100 meter. Lebih dari 1.000 meter suhu akan turun rata-rata 0,6° C setiap naik 100 meter. Jika massa udara turun, suhu naik rata-rata 1° C setiap turun 100 meter.

Sumber Tulisan :

  1. Daldjoeni, N. 2014. Pokok-pokok Klimatologi. Yogyakarta : Ombak
  2. Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius
  3. Heriawan, Nandang. 2006. Cuaca dan Iklim. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi
  4. Siswanto, Eko. 2015. Ekologi Sosial. Yogyakarta : Ombak
  5. Soedomo, Mustikahadi. 2001. Pencemaran Udara. Bandung : ITB Press
  6. Wardhana, Wisnu Aryo. 2010. Dampak Pemanasan Global. Yogyakarta : Andi Offset.

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.