Pembagian Iklim Dunia Menurut Para Ahli
Atmosfer
= – = – =
Iklim merupakan gabungan berbagai kondisi cuaca sehari-hari atau dikatakan juga rata-rata cuaca. Iklim disusun berdasarkan unsur-unsur yang sama dengan unsur-unsur penyusun cuaca. Untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangannya, iklim harus berdasarkan nilai normal. Yaitu, nilai rata-rata cuaca selama 30 tahun berdasarkan persetujuan internasional.
Iklim perlu dipelajari dan dijadikan ilmu pengetahuan agar manusia dapat beradaptasi dengan lingkungan alam. Sebagai contoh, orang-orang yang berada di daerah lintang tinggi mengenakan pakaian tebal dan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak. Sebaliknya, orang-orang di daerah lintang rendah mengenakan pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat. Mereka membuat rumah dengan banyak jendela agar sirkulasi udara bisa lancar sehingga suhu udara yang panas bisa berkurang.
Di Bumi, tidak ada dua tempat yang memiliki karakteristik cuaca dan iklim yang sama persis. Keduanya hanya memiliki kemiripan-kemiripan iklim, sehingga dapat dikelompokkan menjadi zona-zona iklim utama. Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi iklim di suatu wilayah antara lain letak garis lintang, tinggi tempat, banyak sedikitnya curah hujan yang jatuh, posisi daerah, daerah pegunungan yang dapat memengaruhi posisi bayangan hujan, keadaan awan dan suhu udara, pengaruh luas daratan, kelembapan udara dan keadaan awan, pengaruh arus laut, panjang pendeknya musim setempat, dan pengaruh topografi dan penggunaan lahan (vegetasi).
Ada beberapa tipe iklim menurut pembagian tertentu misalnya iklim matahari, iklim Koppen, iklim Junghun, Iklim Oldeman, iklim Schmidt-Ferguson. Setiap tipe iklim tersebut menggunakan dasar-dasar yang berbeda dalam pengklasifiannya.
Secara umum tipe-tipe iklim yang pernah diklasifikasikan oleh manusia dan diterapkan dalam kehidupan adalah :
1. Klasifikasi Iklim Zaman Yunani
Klasifikasi iklim pada zaman Yunani dilakukan berdasarkan temperatur. Tiap belahan bumi dibagi menjadi tiga daerah (zona), yaitu sebagai berikut.
-
- Daerah tropis mempunyai ciri-ciri:
– tidak ada musim dingin (winter)
– temperaturnya terus-menerus tinggi.
-
- Daerah sedang mempunyai ciri-ciri:
– terdapat musim yang berbeda tegas;
– satu musim panas dan hangat, sedangkan yang lainnya sejuk atau dingin.
-
- Daerah kutub mempunyai ciri-ciri:
– tidak ada musim panas (summer);
– temperatur sepanjang tahun rendah.
2. Klagen (1942)
Klasifikasi iklim Klagen berdasarkan pada temperatur. Dia membagi permukaan bumi menjadi 5 daerah, yaitu sebagai berikut.
-
- Daerah tropis mempunyai rata-rata temperatur setahun lebih besar dari 20° C.
- Daerah subtropis mempunyai ciri antara 4 – 11 bulan temperaturnya lebih besar dari 20° C.
- Daerah sedang mempunyai ciri antara 4 – 12 bulan temperaturnya antara 10° – 12° C
- Daerah dingin mempunyai ciri antara 1 – 4 bulan temperaturnya 10° – 20° C dan lainnya kurang dari 10° C.
- Daerah kutub mempunyai ciri temperaturnya rata-rata -1°C dan tanpa bulan dengan temperatur lebih dari 10° C.
3. Iklim Matahari (Supan & Rubner)
Klasifikasi iklim ini dinamakan iklim matahari karena mendasarkan pada kedudukan bumi terhadap matahari dan garis-garis isoterm.
4. Iklim menurut Junghuhn
Klasifikasi iklim menurut Junghuhn mendasarkan pada ketinggian suatu tempat dari permukaan laut. Semakin tinggi suatu tempat akan memiliki iklim dengan suhu yang semakin dingin.
5. Iklim menurut Köppen
Klasifikasi iklim Köppen berdasarkan rata-rata curah hujan dan temperatur terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman.
6. Iklim menurut Oldeman
Klasifikasi iklim Oldeman mendasarkan pada curah hujan yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan pertanian.
7. Iklim menurut Schmidt – Ferguson
Klasifikasi iklim Schmidt – Ferguson mendasarkan pada banyaknya bulan kering dan bulan basah dalam satu tahun.
8. Iklim Fisis
Iklim fisis terjadi karena pengaruh alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis. Adapun yang termasuk dalam iklim fisis adalah iklim benua, iklim laut, iklim dataran tinggi, dan iklim gunung.
-
- Iklim benua (kontinental)
Iklim benua terdapat di daerah daratan yang amat luas. Misalnya, Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari, Australia Tengah, dan Nevada. Amplitudo harian dan tahunan besar (siang 52oC, malam -2oC). Suhu pada musim panas tinggi, sedangkan pada musim dingin rendah. Kadang kala terjadi hujan es, petang hari sering terjadi hujan zenital dan tiupan angin lemah.
-
- Iklim laut
Iklim laut terdapat di daerah tropis dan subtropis. Suhu tahunan dan harian hampir sama, sifatnya banyak hujan.
-
- Iklim dataran tinggi
Iklim dataran tinggi mengalami perubahan suhu harian dan tahunan, tekanan rendah, sinar matahari terik, dan hanya mengandung sedikit uap air.
-
- Iklim gunung
Perbedaan suhu musim panas dan dingin kecil, di luar daerah tropis iklim menyerupai iklim laut, di pegunungan banyak turun salju dan tiupan angin kencang.
.
Sumber Tulisan :
- Daldjoeni, N. 2014. Pokok-pokok Klimatologi. Yogyakarta : Ombak
- Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius
- Heriawan, Nandang. 2006. Cuaca dan Iklim. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi
- Siswanto, Eko. 2015. Ekologi Sosial. Yogyakarta : Ombak
- Soedomo, Mustikahadi. 2001. Pencemaran Udara. Bandung : ITB Press
- Wardhana, Wisnu Aryo. 2010. Dampak Pemanasan Global. Yogyakarta : Andi Offset.
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.