Unsur Cuaca dan Iklim 07


Hujan (Presipitasi) dan Jenis-jenisnya

Atmosfer

= – = – =

Wilayah Indonesia berada di daerah tropis yang secara umum akan mengalami dua musim yang bergantian yaitu musim kemarau dan penghujan. Dua musim ini memberikan dua warna yang berbeda pada kondisi permukaan bumi di Indonesia. Pada saat musim kemarau beberapa wilayah di Indonesia seperti di pulau Jawa hingga kepulauan Nusa Tenggara akan terlihat kering dan dan panas membuat gerah. Tidak sedikit pohon yang hanya memiliki daun-daun sedikit. Mereka menggugurkan daunnya untuk mengurangi terjadinya penguapan.

Pemandangan yang berbeda akan kita lihat saat musim penghujan. Kondisi udara cenderung lembab bahkan basah. Pohon-pohon yang semula berdaun jarang menjadi sangat rimbun hingga sinar matahari tak mampu menembus ke tanah di bawah rerimbunan daun. Rumput-rumput yang semula enggan tumbuh menjadi liar menutupi semua lahan tanah kosong. Semua perubahan itu terjadi karena musim penghujan. Dikatakan musim penghujan karena pada musim ini sering terjadi hujan yang mampu membuat tanah-tanah kering menjadi basah, mata air kering menjadi mengalir. Lalu apa yang dimaksud dengan hujan?

Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang menghubungkan tempat- empat yang memiliki curah hujan yang sama disebut isohyet.
Secara sederhana, proses hujan berasal dari penguapan air laut dan permukaan akibat penyinaran matahari. Kemudian, mengalami peng embunan (
kondensasi) membentuk titik air yangberkumpul menjadiawan.Jika titik-titik air sudah berat, turunlah dalam bentuk hujan.

Curah hujan diukur dengan menggunakan alat pengukur yang disebut Rain Gauge (Fluviometer). Air hujan ditampung pada suatu wadah. Pada sore hari, air dalam wadah tersebut dituangkan ke dalam tabung pengukur yang ditandai dengan skala milimeter. Tiap hari air yang terkumpul dimasukkan ke tabung ukuran. Dari tabung tersebut dapat dilihat banyaknya curah hujan harian. Curah hujan diukur dalam skala harian, bulanan, dan tahunan.

Jumlah hujan yang sudah diukur kemudian dicatat untuk berbagai tujuan. Beberapa jenis data hujan dapat diperoleh dari hasil pengukuran hujan, antara lain:

  1. Jumlah curah hujan harian. Merupakan hasil pengukuran hujan selama 24 jam.
  2. Curah hujan bulanan. Merupakan jumlah total curah hujan harian selama sebulan.
  3. Curah hujan tahunan. Merupakan jumlah total curah hujan harian selama 12 bulan.

Pada saat terjadi hujan dan kebetulan kita kehujanan kadang kita akan merasa air hujan yang mengenai langsung kulit kita hanya terasa dingin saja. Tapi kadang kulit tangan kita yang terkena jatuhan butiran hujan terasa perih/sakit. Hal ini dapat terjadi karena ukuran butiran hujan yang jatuh tidak selalu sama.

Berdasarkan ukuran butiran air yang jatuh, hujan dibedakan menjadi 4 yaitu :

  1. Hujan gerimis (drizzle), diameter butir-butir air hasil kondensasi kurang dari 0,5 mm.
  2. Hujan salju (snow), terdiri atas kristal-kristal es dengan suhu udara berada di bawah titik beku.
  3. Hujan batu es (hail stone), merupakan curahan batu es yang turun di dalam uap panas dari awan dengan suhu udara di bawah titik beku.
  4. Hujan deras (rain), yaitu curahan air yang turun dari awan dengan suhu udara di atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 5 mm.

Hujan berdasarkan proses terjadinya dibedakan sebagai berikut :

1. Hujan zenithal

Hujan zenithal atau juga disebut hujan konveksi adalah hujan yang terjadi di daerah tropis, disebut juga hujan naik ekuatorial, biasa terjadi pada waktu sore hari setelah terjadi pemanasan maksimal antara  ukul 14.00–15.00. Di daerah tropis selama setahun mengalami dua kali hujan zenithal, sedangkan daerah lintang 23½° LU/LS mengalami satu kali hujan zenithal. Di daerah tropis, daerah lintang 10° LU–10° LS, hujan ini terjadi bersamaan waktunya dengan kedudukan matahari pada titik zenitnya, atau beberapa waktu sesudahnya.

2. Hujan Muson

Hujan Muson adalah hujan yang terjadi di daerah-daerah muson. Hujan zenithal di daerah muson mengalami perubahan karena daerahdaerah ini dipengaruhi oleh angin muson.

3. Hujan Siklonal

Hujan adalah hujan yang terjadi karena udara panas naik disertai angin berputar atau cyclon. Karena kondisi di atas dingin, udara menjadi jenuh, dan setelah itu terjadilah prosesi kondensasi yang menimbulkan awan dan akhirnya hujan siklonal terjadi.

4. Hujan musim dingin

Hujan musim dingin adalah hujan yang terjadi di daerah-daerah subtropis. Daerah subtropis di pesisir barat kontinen-kontinen pada waktu musim dingin mengalami hujan, ketika matahari berada pada posisi nadir. Daerah hujan musim dingin, antara lain: Portugal, Spanyol, Afrika Utara, Palestina, Mesopotamia, dan California Barat Daya.

5. Hujan musim panas

Hujan musim panas adalah hujan yang terjadi di daerah subtropis, di sekitar pesisir  imur kontinen-kontinen. Daerahnya terletak antara 30°– 40° LU/LS, yaitu sebelah tenggara Amerika Serikat, Argentina Utara, Uruguay, Cina Timur, Jepang, dan lain-lain.

6. Hujan frontal

Hujan Frontal adalah hujan yang terjadi jika massa udara yang dingin dengan kekuatan besar memecah massa udara yang panas dan kemudian massa yang lebih ringan terangkat ke atas. Pergolakan udara dengan pusaran-pusaran bergerak ke atas sehingga bertemulah massa udara panas dan dingin yang dibatasi oleh garis yang disebut garis front. Di sekitar garis inilah terbentuk awan yang bergumpal dan bergerak ke atas dengan cepat sehingga terjadilah hujan lebat atau hujan frontal.

7. Hujan pegunungan (hujan orografis)

Hujan pegunungan adalah hujan yang terjadi di daerah pegunungan, di mana udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan. Gerakan itu menurunkan suhu udara tersebut sehingga terjadi kondensasi dan turunlah hujan pada lereng yang berhadapan dengan arah datangnya angin.

Curah hujan sebagai unsur utama iklim memengaruhi vegetasi alam yang tumbuh di Indonesia. Wilayah Indonesia yang terletak antara 5° LU–11° LS atau beriklim tropis memiliki curah hujan tinggi (> 2.000 mm) dalam setahun dan suhu udara tahunan rata-rata sekitar 28° C. Keadaan ini menjadikan vegetasi alam yang tumbuh berupa hutan
tropis. Jenis hutan tropis yang tumbuh di Indonesia didominasi oleh hutan hujan tropis (
tropical rainforest). Selain itu, terdapat juga hujan monsun tropis (tropical monsun forest) dan hutan mangrove (mangrove forest). Hutan mangrove banyak tumbuh di sepanjang pantai, delta, muara, dan sungai.

Sumber Tulisan :

  1. Daldjoeni, N. 2014. Pokok-pokok Klimatologi. Yogyakarta : Ombak
  2. Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius
  3. Heriawan, Nandang. 2006. Cuaca dan Iklim. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi
  4. Siswanto, Eko. 2015. Ekologi Sosial. Yogyakarta : Ombak
  5. Soedomo, Mustikahadi. 2001. Pencemaran Udara. Bandung : ITB Press
  6. Wardhana, Wisnu Aryo. 2010. Dampak Pemanasan Global. Yogyakarta : Andi Offset.

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.