Awan dan Jenis-jenisnya
Atmosfer
= – = – =
Awan adalah kumpulan partikel air yang tampak di atmosfer. Partikel air tersebut dapat berupa tetes air cair atau kristal es. Adanya tetes partikel air adalah berasal dari kondensasi uap air pada inti kondensasi yang ada dalam udara. Kondensasi atau pengembunan adalah saling-gabung partikel uap air pada partikel debu (yang disebut inti kondensasi), sehingga menghasilkan tetes air.
Kondensasi tidak akan terjadi pada udara bersih, sebaliknya akan terjadi jika di udara terdapat inti kondensasi. Inti kondensasi dapat berupa debu, asap, garam laut (NaCl), atau benda mikrospik yang memiliki sifat mampu menyerap (hidroskopik). Garam laut yang sangat kecil itu dapat masuk ke udara yang mulanya berasal dari deburan ombak di pantai. Air laut yang mengandung garam melepaskan butiran garam yang ukurannya sangat kecil ke udara melalui ombak, lalu tersapu oleh angin dan melayang-layang di udara.
Peristiwa kondensasi tidak cukup dengan adanya inti kondensasi, tetapi harus terpenuhi persyaratan lainnya yaitu kelembaban udara yang memadai. Jika kedua pernyaratan tadi terpenuhi maka terjadilah pengembunan menjadi partikel air atau es. Partikel air yang sangat kecil berukuran 5 – 10 milimikron (m). Untuk dapat sebagai butiran hujan, jika butiran air tersebut bergabung satu sama lain hingga berukuran 1000 milimikron atau 1 mm.
Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca. Awan gelap menandakan kemungkinan hujan. Sedang langit tanpa awan menunjukkan cuaca cerah. Awah gelap yang membumbung menandakan hujan badai akan terjadi.
Pembagian awan menurut pakar meteorologi dan klimatologi mengklasifikasikan jenis-jenis awan menurut ketinggiannya adalah sebagai berikut :
1. Awan tinggi
Awan tinggi ini berada di ketinggiannya di atas 6.000 meter. Beberapa awan yang tergolong awan tinggi adalah sebagai berikut :
-
- Cirrus (Ci):Awan ini halus dengan struktur seperti serat, berbentuk menyerupai bulu burung dan tersusun seperti pita yang melengkung di langit sehingga tampak bertemu di satu atau dua titik pada horizon, dan sering terdapat kristal es. Awan ini tidak menimbulkan hujan.
- Cirro Stratus (Cs): Awan ini berbentuk menyerupai kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, atau terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak beraturan. Awan ini sering menimbulkan terjadinya hallo, yaitu lingkaran yang bulat dan mengelilingi matahari atau bulan, dan biasa terjadi pada musim kering.
- Cirro Cumulus (Cc): Awan ini berpola terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es sering kali berbentuk seperti segerombolan domba dan sering dapat menimbulkan bayangan di permukaan bumi.
.
2. Awan Menengah
Awan menengah berada di ketinggiannya antara 2.000 – 6.000 meter. Beberapa awan yang tergolong awan menengah adalah sebagai berikut :
-
- Alto Cumulus (Ac): Awan ini berukuran kecil-kecil, tetapi berjumlah banyak dan berbentuk seperti bola yang agak tebal berwarna putih sampai pucat dan ada bagian yang kelabu. Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan.
- Alto Stratus (As): Awan ini bersifat luas dan tebal dengan warna awan adalah kelabu
.
3. Awan Rendah
Awan rendah berada di ketinggiannya kurang dari 2.000 meter. Beberapa awan yang tergolong awan rendah adalah sebagai berikut :
-
- Strato Cumulus (Sc): Awan ini berbentuk bola-bola yang sering menutupi seluruh langit sehingga tampak menyerupai gelombang di lautan. Jenis awan ni relatif tipis dan tidak menimbulkan hujan.
- Stratus (St): Awan ini berada pada posisi yang rendah dan sebaran yang sangat luas dengan ketinggian <2.000 m. Jenis awan ini menyebar seperti kabut dan tampak berlapis-lapis. Antara kabut dan awan stratus pada dasarnya tidak berbeda. Awan ini tidak menimbulkan hujan.
- Nimbo Stratus (Ns): Awan ini berbentuk tidak menentu dengan tepi compang-camping tak beraturan. Awan ini hanya menimbulkan hujan gerimis, berwarna putih kegelapan, dan penyebarannya di langit cukup luas.
.
4. Awan yang terbentuk karena udara naik
Awan ini biasanya berada ketinggiannya antara 500 – 1.500 meter. Beberapa awan yang tergolong awan rendah adalah sebagai berikut :
-
- Cumulus (Cu): Awan tebal dengan puncak-puncak yang agak tinggi, terbentuk pada siang hari karena udara yang naik, dan akan tampak terang jika mendapat sinar langsung dari matahari dan terlihat bayangan berwarna kelabu jika mendapat sinar matahari dari samping atau sebagian saja.
- Cumulus Nimbus (Cb): Awan inilah yang dapat menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur, bervolume besar dengan ketebalan yang tinggi, posisi rendah dan puncak yang tinggi sebagai menara atau gunung dengan puncaknya yang melebar.
.
Selain awan di atas, terdapat pula jenis-jenis awan lain yang muncul pada waktu-waktu tertentu. Awan berikut ini sebenarnya termasuk pada ketinggian yang sesuai dengan namanya, namun memiliki bentuk berbeda dan kadang disertai awan tambahan yang berbentuk unik.
1. Awan Altocumulus Lenticularis
2. Awan Arcus
3. Awan Cirro Fibratus
4. Awan Cumulonimbus Calvus
5. Awan Cumulonimbus Incus
6. Awan Cumulonimbus Mammatus
7. Awan Cumulonimbus Pileus
8. Awan Fallstreak
9. Awan Noctilucent
10. Awan Pileus Irisdecent
11. Awan Supercell
Sumber Tulisan :
- Daldjoeni, N. 2014. Pokok-pokok Klimatologi. Yogyakarta : Ombak
- Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius
- Heriawan, Nandang. 2006. Cuaca dan Iklim. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi
- Siswanto, Eko. 2015. Ekologi Sosial. Yogyakarta : Ombak
- Soedomo, Mustikahadi. 2001. Pencemaran Udara. Bandung : ITB Press
- Wardhana, Wisnu Aryo. 2010. Dampak Pemanasan Global. Yogyakarta : Andi Offset.
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.