Karakteristik Iklim Di Wilayah Indonesia
Atmosfer
= – = – =
Setiap wilayah iklim memiliki persamaan dan perbedaan dengan wilayah iklim yang lain. Banyak faktor yang menyebabkan suatu wilayah iklim memiliki kesamaan dengan wilayah iklim lain, begitu pula perbedaannya. Selain faktor unsur-unsur iklim, kondisi fisik di wilayah tersebut dapat menjadi faktor yang membuat iklimnya sama ataupun berbeda dengan wilayah lain. Begitu pula dengan wilayah Indonesia.
Berdasarkan pembagian iklim matahari, bumi terbagi dalam 7 wilayah yaitu satu iklim tropis, dua iklim subtropis, dua iklim sedang dan dua iklim kutub. Dari pembagian iklim matahari tersebut Indonesia merupakan wilayah negara yang terdapat di zona beriklim tropis. Iklim ini mengalami dua musim yang bergantian dalam setahun, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Di antara dua musim tersebut dihubungkan oleh musim peralihan atau biasa disebut dengan musim pancaroba.
Musim di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh pergerakan angin muson barat dan angin muson timur yang berhembus bergantian setiap enam bulan sekali. Angin muson barat bergerak Desember hingga bulan Februari membawa banyak uap air yang berpotensi mendatangkan hujan. Sedangkan angin muson timur berhembus dari bulan Juni hingga bulan Agustus yang sedikit uap air bahkan kering sehingga curah hujan yang turun sangat kecil.
Indonesia termasuk pada zona beriklim tropis menurut iklim matahari dengan curah hujan mencapai 2.000 mm/tahun. Namun persebaran curah hujan di Indonesia tidak merata antara satu daerah dengan daerah lain. Berikut ini empat data yang menunjukkan persebaran curah hujan yang tidak merata di wilayah Indonesia :
- Daerah yang mempunyai curah hujan di atas 3.000 mm per tahun. Daerah tersebut banyak dijumpai di Sumatra Barat, beberapa daerah di Pulau Jawa, Lombok, Bali, dataran tinggi di Papua, dan Kalimantan Tengah.
- Daerah yang mempunyai curah hujan antara 2.000 mm – 3.000 mm per tahun, yaitu di daerah Sumatra Timur, sebagian besar Jawa Tengah dan Jawa Barat, Kalimantan Selatan dan Timur, Kepulauan Maluku, dan sebagian besar Papua.
- Daerah yang mempunyai curah hujan antara 1.000 mm – 2.000 mm per tahun, yaitu di Kepulauan Aru dan Tanimbar, Merauke, dan sebagian besar Nusa Tenggara.
- Daerah yang mempunyai curah hujan kurang dari 1.000 mm per tahun, yaitu di Nusa Tenggara, Sulawesi Tengah, dan daerah sekitar Palu.
Kondisi iklim tropis di Indonesia yang memiliki perbedaan satu wilayah dengan wilayah lainnya ini dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
1. Perairan Laut Indonesia
Indonesia memiliki wilayah perairan laut yang lebih luas dibanding daratannya. Selain itu wilayah Indonesia juga berupa negara kepulauan yang dikelilingi oleh perairan laut yang luas. Kondisi ini secara iklim fisik membentuk terjadinya iklim laut di Indonesia. Laut mempengaruhi kondisi iklim terhadap tingkat penguapan dan pembentukan awan yang menyebabkan hujan. Angin muson barat yang menyebabkan hujan terjadi di bulan Desember – Februari dengan posisi matahari berada di selatan garis Katulistiwa. Kondisi tersebut membuat potensi penguapan dan hujan lebih besar di wilayah Indonesia di yang berada di selatan katulitistiwa.
.
2. Topografi
Secara morfologi wilayah Indonesia memiliki bentuk permukaan bumi yang bervariasi. Dataran rendah, dataran tinggi, pantai hingga pegunungan mewarnai morfologi muka bumi Indonesia. Hal ini berkaitan dengan ketinggian tempat yang berbeda berpengaruh pada persebaran suhu yang berbeda pula, sehingga membentuk persebaran iklim vertikal yaitu iklim panas, sedang, sejuk dan dingin.
.
3. Letak Astronomis
Secara astronomis wilayah Indonesia terletak di antara garis 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT. Letak ini menunjukkan wilayah Indonesia di lewati oleh garis Katulistiwa dan berada di lintang rendah sehingga berada di daerah beriklim tropis.
Kondisi ini pula menyebabkan wilayah Indonesia terletak di Daerah Konvergensi Antar Tropik. DKAT merupakan daerah pusat pembentukan awan dan hujan yang memiliki ciri yaitu mengikuti gerakan matahari dari garis balik utara (23½° LU) ke garis balik selatan (23½° LS). Kondisi seperti ini berpangaruh terhadap pola curah hujan di Indonesia.
-
- hujan di Indonesia akan dimulai dari arah barat kemudian merambat ke arah timur
- curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat pada umumnya lebih tinggi dari pada wilayah Indonesia bagian timur
- curah hujan bertambah jumlahnya dari daerah dataran rendah ke pegunungan
- di daerah pedalaman, musim hujan jatuh pada musim pancaroba
4. Letak Geografis
Wilayah Indonesia terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia. Wilayah ini menjadi perlintasan arah angin yang bertiup bergantian setiap enam bulan sekali. Pergantian arah angin ini menyebabkan terjadinya musim kemarau dan musim penghujan.
Selain faktor-faktor tersebut juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti badai siklon tropis di lepas pantai Australia atau Filipina, serta efek dari gejala El Nino dan La Nina.
.
Sumber Tulisan :
- Daldjoeni, N. 2014. Pokok-pokok Klimatologi. Yogyakarta : Ombak
- Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius
- Heriawan, Nandang. 2006. Cuaca dan Iklim. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi
- Siswanto, Eko. 2015. Ekologi Sosial. Yogyakarta : Ombak
- Soedomo, Mustikahadi. 2001. Pencemaran Udara. Bandung : ITB Press
- Wardhana, Wisnu Aryo. 2010. Dampak Pemanasan Global. Yogyakarta : Andi Offset.
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.