Ciri-ciri Tanah Berdasarkan Sifat Fisik dan Sifat Kimianya
Pedosfer
= – = – =
Tanah merupakan lapisan terluar dari lithosfer yang terbentuk dari batuan yang melunak dan menutupi batuan induk yang ada di bawahnya. Tanah merupakan media tempat tumbuhnya tanaman. Tumbuhan memerlukan tanah untuk dapat hidup, jika tidak ada tanah di suatu tempat maka tumbuhan-tumbuhan besar dipastikan tidak dapat tumbuh. Faktor ketebalan lapisan tanah juga mempengaruhi banyak sedikitnya tumbuhan dapat hidup dan berkembang. Banyak tanah maka tumbuhan juga cenderung lebih banyak dibanding di tempat yang lapisan tanahnya tipis.
Selain sebagai tempat tumbuh tanaman, tanah juga menjadi tempat hidup beberapa jenis hewan. Hewan-hewan kecil seperti pengerat hingga moluska banyak yang hidup di dalam tanah. Mereka menggali dan membuat lubah di dalam tanah sebagai tempat untuk berkembang biak dan bertahan hidup dari serangan pemangsa.
Jenis tanah tidak sama antara satu tempat dengan tempat lain. Tanah di sekitar hutan berbeda dengan tanah di perbukitan kapur hingga tanah di dekat gurun pasir. Setiap jenis tanah memiliki tingkat kesuburan yang berbeda. Tanah andosol, regusol adalah tanah yang sangat cocok untuk kegiatan pertanian. Tanah gambut lebih cocok untuk kegiatan perkebunan hingga tanah seperti tanah laterit yang sudah tidak dapat digunakan untuk aktivitas budidaya apapun kecuali sebagai tempat membangun rumah.
Jenis-jenis tanah memiliki perbedaan kesuburan karena komposisi bahan penyusun batuannya berbeda. Selain itu faktor yang mempengaruhi pembentuk tanah juga berbeda kadar pengaruhnya, misalnya organisme. Jenis tanah yang subur dipengaruhi oleh keberadaan organisme dalam jumlah besar, sedangkan tanah yang tidak subur tidak banyak dipengaruhi oleh faktor organisme.
Perbedaan jenis tersebut juga membuat ciri-ciri tanah berbeda pula. Ciri-ciri tanah dapat dilihat dari sifat-sifat fisik dan kimia yang adal di dalam tanah.
SIFAT-SIFAT FISIKA TANAH
Ciri-ciri tanah berdasarkan sifat-sifat fisiknya terdiri dari :
1. Tekstur Tanah
Tektur tanah menunjukkan kasar halusnya butiran tanah. Berdasarkan perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat di dalam tanah terdapat dua belas kelas tekstur tanah, yaitu sebagai berikut.
-
-
- Pasir/Sand (S), sangat kasar, tidak membentuk gulungan, serta tidak melekat.
- Pasir berlempung/Loamy Sand (LS), sangat kasar, membentuk bola yang mudah sekali hancur, serta agak melekat.
- Lempung berpasir/Sandy Loam (SL), agak kasar, membentuk bola yang mudah sekali hancur, serta agak melekat.
- Lempung/Loam (L), rasa tidak kasar dan tidak licin, membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilat, dan melekat.
- Lempung berdebu/Silty Loam, (SiL), licin, membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilat, serta agak melekat.
- Debu/Silt, (Si), rasa licin sekali, membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilat, serta agak melekat.
- Lempung berliat/Clay Loam (CL), rasa agak kasar, membentuk bola agak teguh (lembab), membentuk gulungan tapi mudah hancur, serta agak melekat.
- Lempung liat berpasir/Sand Clay Loam (SCL),
rasa kasar agak jelas, membentuk bola agak teguh (lembab), membentuk gulungan tetapi mudah hancur, serta melekat. - Lempung liat berdebu/Silt Clay Loam (SiCL), rasa licin jelas, membentuk bola teguh, gulungan mengkilat, melekat.
- Liat berpasir/Sandy Clay (SC), rasa licin agak kasar, membentuk bola dalam keadaan kering sukar dipilin, mudah digulung, serta melekat.
- Liat berdebu/Silt Clay (SiC), rasa agak licin, membentuk bola dalam keadaan kering sukar dipilin, mudah digulung, serta melekat.
- Liat/Clay (C), rasa berat, membentuk bola sempurna, bila kering sangat keras, basah sangat melekat.
-
Tanah dikatakan bertekstur lempung apabila kandungan lempung lebih banyak. Apabila kandungan partikel lempung, pasir, dan debu seimbang, tanah tersebut disebut tanah geluh. Untuk menentukan jenis tekstur tanah dapat dilakukan dengan uji langsung maupun uji laboratorium. Uji langsung dilakukan dengan meremas (memilin-milin) sampel tanah dalam keadaan basah, sedang uji laboratorium dimaksudkan untuk memperoleh nilai persentase tekstur.
Nilai ini kemudian dicocokkan dengan segitiga tekstur seperti gambar sebagai berikut.
2. Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akibat melekatnya butir-butir tanah satu sama lain. Struktur tanah memiliki bentuk yang berbeda-beda. Beberapa bentuk struktur tanah adalah sebagai berikut:
-
-
- Lempeng (Platy), ditemukan di horizon A.
- Prisma (Presmatic), ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering.
- Tiang (Columnar), ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering.
- Gumpal Bersudut (Angular Blocky), ditemukan pada horizon B di daerah iklim basah.
- Gumpal Membulat (Sub Angular Blocky), ditemukan pada horizon B di daerah iklim basah.
- Granuler (Granular), ditemukan pada horizon A.
- Remah (Crumb), ditemukan pada horizon A.
-
3. Warna Tanah
Salah satu sifat fisik yang dapat kita amati dan relatif tidak terlalu sulit untuk membedakan tingkat kesuburan tanah adalah warna. Pada umumnya, tanah-tanah yang berwarna gelap (cokelat kehitam-hitaman) memiliki tingkat kesuburan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang berwarna terang atau pucat.
Secara umum, perbedaan warna tanah sangat dipengaruhi oleh empat bahan penting yang terkandung dalam partikel tanah, yaitu sebagai berikut :
-
-
- Persenyawaan besi (Fe) dalam tanah mengakibatkan warna tanah bervariasi, antara lain merah, merah kecokelatan, merah kekuning-kuningan, kuning, bahkan sampai kelabu.
- Kuarsa dan feldspar mengakibatkan warna tanah menjadi terang atau pucat. Selain kandungan mineral tersebut, faktor lain yang mengakibatkan warna tanah menjadi pucat adalah adanya proses pencucian di daerah horizon A oleh air hujan yang kemudian diendapkan di horizon B.
- Persenyawaan mangan (Mn) mengakibatkan adanya bercak-bercak pada tubuh tanah terutama pada lapisan B.
- Bahan-bahan organik menyebabkan warna tanah menjadi gelap.
-
4. Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah merupakan sifat fisik tanah yang menyatakan besar kecilnya gaya kohesi dan adhesi dalam berbagai kelembapan. Konsistensi tanah dapat kamu ketahui dengan mencoba memecah tanah tersebut, apabila sulit dipecah berarti bahwa tanah mempunyai konsistensi yang kuat.
5. Kelengasan Tanah
Pada musim kemarau, musim memanen palawija antara lain bawang, kacang, ketela, dan sebagainya. Ladang yang kelihatannya kering itu ternyata ada gumpal tanah yang melekat pada buah kacang atau bawang dan tanah masih lembap. Kelembapan inilah yang disebut lengas tanah.
6. Udara dalam Tanah
Udara dalam tanah diperlukan bagi tanaman untuk menjaga kelengasan tanah yang ada di sekitar akar. Jika terjadi hujan lebat atau banjir, tanaman di lahan sawah banyak yang mati, karena tanaman tersebut kekurangan udara tanah. Hal ini terjadi karena seluruh pori-pori berisi lengas tanah. Udara terdesak keluar sehingga akar tanaman kekurangan O2, kecuali tumbuh-tumbuhan air seperti padi sawah, kangkung, dan tumbuh-tumbuhan bakau yang mempunyai akar napas.
7. Suhu Tanah
Bila kita pergi ke ladang atau ke sawah pada pagi hari terasa lebih dingin dibanding pada siang hari, bila menginjak tanah pasir pada siang hari terasa lebih panas dibanding tanah lempung. Ini semua karena tanah mempunyai suhu atau temperatur tanah.
8. Permeabilitas Tanah
Permeabilitas tanah merupakan kecepatan air merembes ke dalam tanah melalui pori-pori baik ke arah horizontal maupun vertikal. Cepat lambatnya perembesan air sangat ditentukan oleh tekstur tanah.
9. Porositas
Tanah dikatakan bersifat porous apabila mudah atau cepat meresapkan air. Berarti tanah tersebut mempunyai pori-pori besar yang dominan, misalnya tanah pasir. Dengan demikian, porositas merupakan persentase volume pori yang ada di dalam tanah dibanding volume massa tanah.
10. Drainase Tanah
Drainase tanah merupakan kemampuan tanah mengalirkan dan mengatuskan kelebihan air, baik air tanah dalam maupun pada air permukaan. Pada tanah dengan drainase yang buruk, air akan cenderung menggenang. Penanganan sifat drainase yang buruk sering dilakukan dengan membangun selokan-selokan.
.
SIFAT-SIFAT KIMIA TANAH
Ciri-ciri tanah berdasarkan sifat-sifat fisiknya terdiri dari :
1. Kandungan bahan organik dalam tanah
Kandungan bahan organik dalam tanah memengaruhi karakteristik tanah. Pada tanah dengan kandungan bahan organik yang tinggi akan memberikan efek warna tanah cokelat hingga hitam. Sehingga sifat kimia tanah berupa kandungan bahan organik dapat dikenali dari warnanya. Selain itu, pengenalan ada tidaknya bahan organik secara kualitatif dapat dilakukan dengan cara menetesi contoh tanah dengan hydrogen peroxyde (H2O2) 10%. Jika tanah mengandung bahan organik, maka setelah ditetesi H2O2 akan tampak adanya percikan atau gelembung-gelembung.
2. Unsur hara tanah
Unsur hara adalah sumber nutrisi atau makanan yang dibutuhkan tanaman, baik itu unsur hara yang tersedia di alam (organik) maupun yang sengaja ditambahkan.
3. Derajat keasaman tanah (pH tanah)
pH tanah dikatakan normal antara 6,5 sampai dengan 7,5. Pada keadaan ini, semua unsur hara pada larutan tanah dalam keadaan tersedia, seperti ketersediaan nitrogen serta unsur hara lainnya.
Untuk mengukur derajat keasaman tanah dapat menggunakan alat ukur yang disebut phmeter atau yang lebih baru yaitu DSATM (Digital Soil Analyzer Tester Meter).
Sumber Tulisan
- Arsyad, Sitanala. 2008. Penyelamatan Tanah, Air dan Lingkungan. Bogor : Yayasan Obor Indonesia dan Crespent Press.
- Banowati, Eva dan Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta : Ombak
- Putuhuru, Ferad. 2015. Geologi Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan. Yogyakarta : Ombak
- Sutanto, Rahman. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta : Kanisius
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.