Ragam Kebudayaan di Pulau Jawa
Persebaran Kebudayaan Indonesia
= – = – =
Dari lima pulau terbesar di Indonesia, Jawa merupakan pulau terkecil. Namun demikian Jawa adalah pulau dengan kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia. Hampir 60% penduduk Indonesia bertempat tinggal di pulau Jawa. Faktor kesuburan tanah, aksesibilitas tinggi dan fungsi kota-kota besarnya sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pusat kebudayaan dan lain-lainnya menjadi daya tarik bagi penduduk dari luar Jawa berdatangan ke pulau ini.
Beberapa kota besar di Indonesia seperti kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surakarta, hingga Surabaya banyak dituju oleh pendatang dari luar dengan berbagai tujuan. Pendatang dari berbagai daerah tersebut memiliki latar belakang yang berbeda satu sama lain dari sisi budaya. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadi percampuran budaya antara pendatang dengan penduduk asli maupun antar pendatang. Hal tersebut dapat menyebabkan budaya asli daerah pribumi mengalami perubahan bahkan terkikis dan menghilang. Faktor kemajuan teknologi juga turut berperan dalam mempercepat perubahan tersebut.
Namun demikian masih banyak daerah di pulau Jawa yang mempertahankan kelangsungan budaya yang ada. Faktor bangga dengan nilai-nilai luhur kebudayaan serta potensi besar pemanfaatan unsur-unsur budaya yang dapat memberikan keuntungan membuat berbagai daerah bersemangat dalam mempertahankan kebudayaan daerah mereka. Tak jarang slogan pelestarian budaya selalu ditampilkan dalam berbagai acara baik resmi pemerintahan hingga pada acara kemasyarakatan.
Secara administratif Pulau Jawa dibagi dalam 6 wilayah propinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. Masing-masing propinsi memiliki kekhasan budaya yang membedakan dengan propinsi lain. Beberapa hasil-hasil budaya yang menjadi ciri khas tersebut antara lain :
Rumah Adat
Rumah adat propinsi di pulau Jawa didominasi oleh kayu sebagai bahan utama bangunannya. Rumah-rumah dibangun langsung menempek di tanah, kecuali rumah tradisional Julang Ngapak dibangun dengan tambahan panggung setinggi lutut orang dewasa. Kemungkinannya adalah untuk menghindari hewan-hewan melata agar tidak mudah masuk ke dalam rumah atau untuk menghindari air yang senderung menggenang pada saat musim penghujan.
Rumah adat setiap propinsi di Jawa adalah sebagai berikut :
- Rumah adat propinsi Banten : Julang Ngapak
- Rumah adat propinsi DKI Jakarta : Kebayan
- Rumah adat propinsi DI Yogyakarta : Bangsal Kencono
- Rumah adat propinsi Jawa Barat : Kraton Kasepuhan Cirebon
- Rumah adat propinsi Jawa Tengah : Joglo
- Rumah adat propinsi Jawa Timur : Joglo Situbondo
.
Pakaian Adat
Pakaian adat di setiap propinsi di Jawa cukup banyak dan memiliki ciri khas. Kebanyakan pakaian adat adalah untuk acara-acara resmi seperti hajatan pernikahan maupun acara resmi pemerintahan.
Beberapa pakaian adat propinsi di pulau Jawa adalah sebagai berikut :
- Pakaian adat propinsi Banten : Pansi, pakaian adat pernikahan, pakaian adat Baduy Dalam, pakaian adat Baduy Luar
- Pakaian adat propinsi DKI Jakarta : pakaian Betawi, Baju Sadariah, Celana Batik Betawi, Baju Ujung Serong
- Pakaian adat propinsi DI Yogyakarta : Surjan, Jarik, Kebaya Beledu, Baju Ageng
- Pakaian adat propinsi Jawa Barat : Bedahan, Kebaya Sunda, Pangsi, Menak, Beskap, Mojang Jajaka, Kebaya Pengantin
- Pakaian adat propinsi Jawa Tengah : Basahan, Jawi Jangkep, Surjan, Kebaya Jawa Tengah
- Pakaian adat propinsi Jawa Timur : Pesa’an, Kebaya Rancongan, Baju Cak dan Ning, Odheng
.
Tarian Daerah
Tari Jawa merupakan seni yang tercipta dan dipengaruhi oleh budaya Jawa. Gerakan dalam tari Jawa teratur, tenang, dan halus. Seni Jawa sering menampilkan kemahiran dan biasanya berhubungan budaya keraton Jawa yang anggun, halus, dan maju. Namun tari Jawa juga mencakup tari dari orang awam dan penduduk desa Jawa.
Beberapa contoh tarian daerah setiap propinsi di Jawa adalah sebagai berikut :
- Tarian daerah propinsi Banten : Bendrong Lesung, Grebeg Terbang Gede, Ngebak Sakeun, Walija Maliha, Cokek, Katuran, Bentang Banten
- Tarian daerah propinsi DI Yogyakarta : Srimpi, Kumbang, Beksan Lawung Agung, Beksan Srikandi Suradewati, Goleh Ayun-ayun, Satrio Watang, Golek Menak, Langen Asmoro.
- Tarian daerah propinsi DKI Jakarta : Tari Topeng Betawi, Sirih Kuning, Yapong, Lenggang Nyai, Japin Betawi, Cokek
- Tarian daerah propinsi Jawa Barat : Jaipong, Wayang, Topeng Cirebon, Ronggeng Bugis, Merak.
- Tarian daerah propinsi Jawa Tengah : Gambyong, Bedaya Ketawang, Srimpi Sangupati, Bondang, Beksan Wireng, Gambir Anom, Dolalak, Lengger.
- Tarian daerah propinsi Jawa Timur : Kuda Lumping, Reog Ponorogo, Thengul, Gandrung, Remo.
.
Upacara Adat
Upacara adat dalam istilah Jawa sering disebut dengan “selametan“. Upacara ini merupakan tradisi yang dilakukan secara turun temurun. Bentuk upacara adat di Jawa dapat berupa permohonan/doa kepada Sang Pencipta, tolak bala, upacara kelahiran, upacara kematian dan pernikahan.
Beberapa contoh upacara adat tiap propinsi di Jawa adalah sebagai berikut :
- Upacara adar propinsi Banten : Seren Taun, Debus Surosowan, Rudat, Patingtung, Syaman, Ketimpring, Baca Syech, Panjang Mulud, Mawalan, Mawaris, Marhaban.
- Upacara adar propinsi DI Yogyakarta : Sekaten, Labuhan, Grebeg Muludan, Nguras Enceh, Bekakak (Saparan)
- Upacara adar propinsi DKI Jakarta : Ngelamar, Bikin Rume, Pinde Rume, Nginjek Tanah, Sedekah Laut, Melepas Perahu Baru
- Upacara adar propinsi Jawa Barat : Ngalaksa, Reuneuh Mundingeun, Gusaran, Rebo Wekasan, Ngalungsur Pusaka, Ngunjung, Bubur Asyura
- Upacara adar propinsi Jawa Tengah : Ruwatan, Padusan, Kenduren, Nyadran, Muludan, Larung Sesaji, Wetonan.
- Upacara adar propinsi Jawa Timur : Kasodo, Tahlilan, Mungguhan, Ruwatan, Kebo-keboan, Muludan.
Senjata Tradisional
Senjata tradisional menjadi salah satu wujud keragaman budaya di Indonesia. Keragaman ini ditandai dengan adanya senjata tradisional yang berbeda pada setiap propinsi. Setiap senjata tradisional memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda.
Beberapa contoh senjata tradisional propinsi-propinsi di Jawa adalah :
- Senjata tradisional propinsi Banten : Golok Ciomas, Bedog, Golok Sulangkar, Congkrang (Arit), Parang
- Senjata tradisional propinsi DI Yogyakarta : Keris, Patrem, Tombak Yogyakarta, Pedang, Wedhung, Canggah, Condroso, Bandhil, Cangkul, Tulup, Plintheng.
- Senjata tradisional propinsi DKI Jakarta : Golok Betawi, Rotan, Punta, Beliung Gigi Gledek, Cunrik, Kerakel, Gobang.
- Senjata tradisional propinsi Jawa Barat : Kujang, Bedog, Ketam, Baliung, Congkrang, Balincong, Sulimat, Arit, Bajra/Gada.
- Senjata tradisional propinsi Jawa Tengah : Keris, Wedhung, Tombak, Plintheng, Tulup, Condroso, Kudhi
- Senjata tradisional propinsi Jawa Timur : Celurit, Caluk, Buding, Kudi, Keris, Bionet.
.
Lagu Daerah
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.
Beberapa contoh lagu daerah setiap propinsi di pulau Jawa adalah sebagai berikut :
- Lagu daerah propinsi Banten : Jereh Bu Guru, Tong Sarakah, Dayung Sampan, Yu Ragem Belajar, Ibu, Basisir Carita, Uti-uti Uri, Ule-ule Kelabang, Cemore.
- Lagu daerah propinsi DI Yogyakarta : Caping Gunung, Suwe Ora Jamu, Kidang Talun, Pitik Tukung, Sinom
- Lagu daerah propinsi DKI Jakarta : Ondel-ondel, Kelap-kelip, Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung, Wak-wak Gung.
- Lagu daerah propinsi Jawa Barat : Bubuy Bulan, Tokecang, Manuk Dadali, Cingcakeling, Mojang Priangan, Peuyeum Bandung.
- Lagu daerah propinsi Jawa Tengah : Gambang Suling, Suwe Ora Jamu, Ilir-ilir, Dondong Opo Salak, Cublak-cublak Suweng, Jamuran, Padang Bulan.
- Lagu daerah propinsi Jawa Timur : Rek Ayo Rek, Bapak Tane, Lindri, Kembang Malathe, Gai Bintang, Grimis-grimis, Keraban Sape
.
Bahasa Daerah
Bahasa daerah atau bahasa regional adalah bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara yaitu di suatu daerah yang lebih kecil, seperti provinsi, kabupaten hingga desa. Bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Jawa di setiap propinsi berbeda-beda. Secara umum, kebanyakan bahasa daerah yang digunakan di Jawa adalah bahasa Sunda dan Jawa. Sebagai contoh bahasa Jawa digunakan oleh banyak wilayah tetapi memiliki perbedaan dialek atau logat dalam penyampaiannya.
Beberapa contoh bahasa yang digunakan setiap propinsi di pulau Jawa adalah sebagai berikut :
- Bahasa daerah provinsi Banten : Bahasa Banten, Sunda kuno dan Sunda modern.
- Bahasa daerah provinsi DI Yogyakarta : Jawa halus dialek mataraman
- Bahasa daerah provinsi DKI Jakarta : Indonesia, Betawi, Sunda
- Bahasa daerah provinsi Jawa Barat : Sunda di bagian barat, dan bahasa Jawa di perbatasan dengan Jawa Tengah pesisir utara
- Bahasa daerah provinsi Jawa Tengah : Jawa halus dialek mangkunegaran, Sunda di bagian selatan perbatasan dengan Jawa Barat, Jawa Ngapak Banyumasan.
- Bahasa daerah provinsi Jawa Timur : Jawa Surobayan, Jawa Madiun, Jawa Bali (Banyuwangi) dan bahasa jawa Madura.
.
Suku
Suku di pulau Jawa tidak sebanyak suku di empat pulau besar lainnya. Mayoritas suku yang tinggal di Jawa adalah suku Jawa dan Sunda. Faktor pendatang dari pulau-pulau lain menyebabkan keragaman suku menjadi lebih beraneka. Beberapa suku yang terdapat di pulau Jawa adalah sebagai berikut :
- Suku-suku di provinsi Banten : suku Banten, Baduy, Sunda dan Jawa
- Suku-suku di provinsi DI Yogyakarta : Jawa, Sunda, Melayu, Tionghoa
- Suku-suku di provinsi DKI Jakarta : Jawa, Betawi, Sunda, Melayu, Minang, Bugis.
- Suku-suku di provinsi Jawa Barat : Sunda, Betawi, Jawa
- Suku-suku di provinsi Jawa Tengah : Jawa, Sunda, Samin
- Suku-suku di provinsi Jawa Timur : Jawa, Madura, Osing, Tionghoa, Tengger
.
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.