Perairan Laut 05


Gelombang Laut dan Faktor-faktor Pembentuknya

HIdrosfer

= – = – =

Pada saat bertamasya di kawasan pantai tentu kita akan mengamati berbagai macam keelokan pantai yang membuat kita tertarik mengunjunginya. Begitu banyak keindahan pemandangan yang ditawarkan oleh pantai. Salah satu yang sering kita lihat tentu saja adalah air laut itu sendiri terutama bagaimana pergerakan dari air laut tersebut.

Bentuk pergerakan air laut ada tiga yaitu gerakan gelombang laut, arus laut dan pasang surut air laut. Pada postingan ini akan dibahas tentang gelombang air laut. Gelombang air laut adalah suatu proses turun naiknya molekul-molekul air laut, membentuk puncak dan lembah gelombang.

Faktor-faktor pembentuk gelombang

Kekuatan dan ketinggian gelombang laut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu angin, gempa dan letusan gunung api. Angin merupakan faktor utama dan secara umum menyebabkan terbentuknya gelombang laut, baik angin sepoi-sepoi hingga angin kencang yang menyebabkan badai. Adanya kejadian gempa di dasar laut dan letusan gunung api laut membuat gelombang semakin kuat dan tinggi.

  1. Angin
    Angin merupakan faktor utama pembentuk gelombang laut. Beberapa faktor angin yang menyebabkan terbentuknya gelombang laut antara lain :
    • Kecepatan angin
      Kecepatan angin berpengaruh pada terbentuknya gelombang laut. Semakin kencang angin bertiup semakin besar gelombang, panjang gelombang dan cepat rambat gelombang laut yang ditimbulkannya.
    • Lamanya angin bertiup
      Lamanya angin bertiup berpengaruh pada besar kecilnya gelombang yang terbentuk. Semakin lama angin bertiup gelombang semakin besar.
    • Fetch
      Fetch adalah daerah yang terkena pengaruh gerakan angin. Semakin luas fetch, gelombang yang terbentuk memiliki panjang gelombang lebih besar.
    • Perbedaan kerapatan air laut dan udara.
      Menurut Helmholtz, jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatan atau densitasnya saling bersentuhan atau bergesekan satu sama lain, pada bidang sentuhnya akan terbentuk gelombang.
    • Kedalaman laut.
      Adanya perubahan kedalaman dasar laut secara tiba-tiba dari dalam menjadi dangkal ke arah pantai mengakibatkan bagian bawah gelombang tertahan oleh dinding dasar laut. Benturan gelombang laut dengan dinding dasar laut ini mengakibatkan terbentuknya gerak ombak membalik yang menimbulkan pecahan gelombang yang dikenal dengan istilah Breaking Waves atau Breakers.
  2. Gempa
    Gelombang laut dapat juga disebabkan oleh gempa bumi, yaitu terjadi gempa laut. Di daerah pantai gempa ini dapat menimbulkan gelombang besar yang disebut gelombang tsunami.
  3. Letusan Gunung Api
    Letusan gunung api yang terletak di dalam laut juga dapat menimbulkan gelombang yang sangat besar. Contoh: Letusan Gunung Krakatau pada tanggal 23 Agustus 1883 menimbulkan gelombang setinggi 30 meter dan merusakkan tepi pantai wilayah Banten dan Lampung.

Jenis-jenis Gelombang Air Laut

Berdasarkan pergerakan butiran-butiran air laut, gelombang dibedakan menjadi empat macam, yaitu :

  1. Gelombang Osilasi
    Gelombang osilasi berbentuk butir-butir air laut yang berputar membentuk gerakan seperti lingkaran atau ellips, sehingga terlihat puncak dan lembah gelombang. Pada saat gelombang memasuki wilayah pantai, gelombang osilasi mengalami penurunan kecepatan, panjang gelombang menjadi lebih kecil, sedangkan tinggi gelombang bertambah. Akhirnya terbentuklah pecahan gelombang (breaking waves).
  2. Gelombang Translasi
    Setelah terjadi pecahan gelombang, butir-butir air laut tidak lagi berputar turun naik membentuk puncak dan lembah gelombang melainkan bergerak ke arah pantai. Gerakan air ke arah pantai ini dinamakan gelombang translasi.
  3. Swash
    Swash adalah kelanjutan dari gelombang translasi, yaitu berupa desakan massa air laut ke daratan pada saat memasuki wilayah pantai.
  4. Back Swash
    Back swash adalah proses kembalinya massa swash dari pantai ke wilayah laut.

.

Sumber Tulisan

  1. Dahuri, Rokhman. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  2. Hutabarat, S. dan Stewart Evans, M. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
  3. Nontji, Anugerah. 1986. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.