Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Cara Penambangannya
Sebaran Pengolahan Sumber Daya Alam di Indonesia
= – = – =
Minyak bumi adalah barang tambang yang menjadi salah satu bahan bakar dan sumber energi yang sangat penting. Di Indonesia, minyak bumi masih menjadi andalan perolehan devisa negara sehingga naik turunnya harga minyak bumi sangat berpengaruh pada seluruh sektor perekonomian masyarakat.
Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon. Setiap minyak bumi memiliki keunikan molekulnya masing-masing, yang dapat diketahui dari bentuk fisik, ciri kimia, warna dan viskositasnya.
Bagaimana dan berapa lama minyak bumi terbentuk?
Proses pembentukan dari sedimen tersier ke minyak bumi diperlukan rentang waktu yang cukup lama mencapai jutaan tahun. Proses pembentukan minyak bumi terjadi dalam beberapa tahap:
- Tahap pertama
Source rock yaitu proses pengendapan batuan induk pembentuk minyak bumi yaitu batuan sedimen tersier yang mengandung unsur-unsur mineral sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang berlangsung selama jutaan tahun. - Tahap kedua
Maturity yaitu proses pematangan batuan induk. Batuan yang mengendap (sedimen) mengalami proses pemadatan (kompaksi), pembatuan (litifikasi), dan pematangan (maturity). Temperatur bumi yang meningkat menyebabkan batuan induk yang mengandung unsur karbon (C) bereaksi dengan hidrogen (H) dan akan membentuk senyawa baru yang disebut hidrokarbon. Hidrokarbon mengandung banyak minyak dan gas. - Tahap ketiga
Reservoir adalah proses migrasi minyak dari batuan induk ke batuan sarang. Minyak cair yang telah terbentuk akan berusaha keluar dari batuan induk akibat dari tekanan yang terus meningkat dari lingkungan sekelilingnya. - Tahap keempat
Trapping adalah proses pemerangkapan. Minyak cair tersebut akhirnya terperangkap pada batuan berpori (reservoir).
Sedangkan dari sumber lain secara garis besar pembentuk minyak bumi adalah sebagai berikut :
- Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang berjumlah sangat banyak yang hidup pada laut dangkal
- Mikroplankton tersebut mati dan mengendap di dasar laut dan kemudian tertutup oleh endapan lumpur dan pasir laut.
- Saat endapan belum tebal terjadi pembentukan sapropel (lumpur busuk) oleh bakteri.
- Semakin tebal endapan, tekanan akan semakin besar sehingga terjadi penyulingan yang membuat minyak terpisah dari air secara kapiler.
- Tetesan minyak akan terperas dan meresap ke lapisan berpori (lapisan pasir)
- Saat terjadi deformasi/perubahan kulit bumi (patahan, dome, pelipatan), tetesan minyak bergerak menuju ke atas dan terperangkap di bawah batuan kedap air sehingga terakumulasi/terkumpul sesuai berat jenisnya dengan gas alam terletak di di atas minyak bumi
Penambangan minyak bumi yang terperangkap di dalam kulit bumi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu :
- Pengeboran lepas pantai (off shore)
Pengeboran lepas pantai diawali dengan membangun anjungan sebagai tempat tinggal para pekerja. Langkah berikutnya adalah pengeboran di dasar laut untuk memompa minyak bumi. Setelah minyak bumi dapat dipompa keluar kemudian ditampung dalam tangki-tangki terapung. Setelah itu, diangkut dengan kapal menuju kilang-kilang penyulingan minyak bumi yang siap diolah menjadi bahan bakar. - Pengeboran di daratan (onshore)
Pada pengeboran onshire dilakukan dengan cara mengebor lapisan bumi untuk mengambil minyak bumi mentah dari dalam tanah. Minyak bumi mentah tersebut kemudian dipompa ke luar dan dialirkan melalui pipa menuju kilang-kilang penyulingan minyak bumi yang siap untuk diolah menjadi bahan bakar.
Minyak bumi mentah dari hasil pertambangan kemudian diolah dan dapat menghasilkan empat jenis hasil olahan, yaitu :
- Bahan bakar minyak (BBM)
Beberapa jenis BBM atau Bahan Bakar Minyak hasil pengolahan minyak bumi antara lain Jet Propellant, Super TT (Tanpa Timbal), Avgas (Aviation Gasoline), Avtur (Aviation turbine fuel), Premium, Mogas (Motor Gasoline), minyak tanah (kerosin), dan solar. - Bahan bakar nonminyak
Minyak bumi mentah setelah diolah juga menghasilkan bahan bakar non minyak misalnya minyak pelumas (lubricants). Minyak pelumas merupakan cairan berat yang dihasilkan dari pengilangan minyak dan digunakan sebagai pelumas mesin. - LPG (Liquid Petrolium Gas
Kita biasa menyebut Elpiji, yaitu gas yang terdapat pada reservoir (cekungan sedimen tersier) yang proses pembentukannya bersamaan dengan pembentukan minyak bumi. Gas tersebut kemudian dikemas dalam bentuk cair yang disebut LPG dan digunakan sebagai bahan bakar kompor gas atau kendaraan bermotor. - Petrokimia
Petrokimia merupakan sisa hasil pengolahan minyak bumi yang terakhir yang berupa bitumen (aspal) dan lilin. Aspal banyak digunakan untuk pembuatan jalan, tanggul, bangunan air, bahan isolasi, pelapis anti korosi pada logam, dan bahan campuran pembuatan briket batubara. Adapun lilin banyak digunakan untuk penerangan, kertas pembungkus, semir, pengkilap lantai, dan meubel.
Itulah proses-proses pembentukan minyak bumi, cara-cara penambangan dan pengolahannya.
Sumber Tulisan :
- Iskandar, L. 2009. Geografi 2 Kelas XI SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas
- Sudrajat, Nandang. 2013. Teori dan Pertambangan Indonesia. Jakarta : Pustaka Yustisia
- Sukandarrumidi. 2013. Geologi Minyak dan Gas Bumi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.