Bumi

Planet Bumi Dalam Tata Surya Matahari

= – = – =

.

Bumi merupakan planet yang berada di urutan ketiga berdasarkan jaraknya dari matahari. Bumi termasuk planet terrestrial dan merupakan planet dalam (inner planet yang terletak di bagian dalam orbit lintasan asteroid. Bumi merupakan planet satu-satunya yang memenuhi syarat terbentuknya kehidupan karena memiliki unsur-unsur pendukung kehidupan antara lain adanya karbon, air, oksigen, tanah dan lainnya.

Planet bumi merupakan planet berbentuk bulat pepat (oblate spheroid). Pemepatan ini terjadi karena adanya rotasi yang menyebabkan wilayah equator mengalami pengembangan, sedangkan wilayah kutub mengalami pemapatan.

Iklan
Lanjutkan membaca “Bumi”

Venus

Planet Venus Dalam Tata Surya Matahari

= – = – =

.

Planet Venus merupakan planet yang berada pada urutan kedua dalam sistem tata surya matahari. Planet Venus sering terlihat pada pagi hari dan sering juga disebut dengan nama bintang kejora. Berdasarkan ukurannya planet Venus termasuk dalam kelompok planet terrestrial yang memiliki ukuran sama dengan bumi bersama Merkurius dan Mars. Berdasarkan lintasan orbit bumi sebagai pembatasnya planet Venus termasuk kelompok planet inferior bersama Merkurius, sedangkan berdasarkan lintasan asteroid sebagai pembatasnya termasuk dalam kelompok planet inner bersama dengan Merkurius, Bumi dan Mars.

Suhu planet Venus di siang hari sangat panas bahkan lebih panas daripada Merkurius yang lebih dekat dengan matahari. Venus memiliki atmosfer yang tebal dan sering tertutup debu atau awan sehingga permukaan daratannya sulit diamati. Berdasarkan hasil ekplorasi pesawat Magellan yang diluncurkan pada 4 Mei 1989 menunjukkan permukaan Venus tampak penuh kawah dan gunung api.

Iklan
Lanjutkan membaca “Venus”

Merkurius

Planet Merkurius Dalam Tata Surya Matahari

= – = – =

.

Merkurius merupakan planet urutan pertama dalam sistem tata surya matahari. Planet ini merupakan benda angkasa yang paling dekat dengan matahari. Planet Merkurius merupakan planet terrestrial yang memiliki ukuran lebih kecil daripada planet bumi bersama Venus dan Mars. Berdasarkan lintasan asteroid sebagai pembatasnya, Merkurius termasuk kelompok planet inner bersama planet Venus, Bumi dan Mars, sedangkan berdasarkan lintasan orbit bumi sebagai pembatasnya termasuk dalam kelompok planet inferior bersama planet Venus.

Letak Merkurius yang sangat dekat dengan matahari serta ukurannya yang kecil menyebabkan planet ini sulit diamati secara langsung dengan mata telanjang. Cahaya matahari yang diterima Merkurius tujuh kali lebih kuat daripada yang diterima oleh bumi, hal ini menyebabkan cuaca dan iklim di planet ini sangat kering dan panas. Lapisan atmosfer Merkurius sangat tipis sehingga menyebabkan terjadinya perubahan suhu yang ekstrim pada siang dengan malam hari.

Iklan
Lanjutkan membaca “Merkurius”

Matahari

Matahari dan Bagian-bagiannya

= – = – =

.

Matahari merupakan salah satu bintang di dalam Galaksi Bima Sakti yang memiliki fungsi dan peranan paling penting di dalam struktur tata surya. Matahari merupakan bagian dari tata surya yang memiliki ukuran, massa, volume, temperatur, dan gravitasi yang paling besar sehingga matahari memiliki pengaruh yang sangat besar pula terhadap bendabenda angkasa yang beredar mengelilinginya.
Matahari memiliki garis tengah sekitar 1.392.000 km atau sekitar 109 kali garis tengah bumi. Massa atau berat totalnya sekitar 332.000 kali dari berat bumi, volumenya diperkirakan 1.300.000 kali volume bumi, dan temperatur di permukaannya sekitar mencapai 5.000° C, sedangkan temperatur di pusatnya sekitar 15.000.000° C.

Temperatur matahari yang sangat tinggi disebabkan oleh adanya reaksi inti di dalam tubuh matahari. Dalam keadaan panas dan tekanan yang sangat tinggi, atom-atom di dalam tubuh matahari akan kehilangan elektron-elektronnya sehingga kemudian menjadi inti atom yang bergerak ke berbagai arah dengan kecepatan yang sangat tinggi, dan menimbulkan tumbukan antarinti atom dan penghancuran sebagian massanya (massa defect), kemudian berubah menjadi energi panas dan cahaya yang dipancarkan ke berbagai arah.

Matahari merupakan dapur raksasa tempat proses ledakan nuklir yang sangat dahsyat. Di pusat matahari terjadi ledakan inti hidrogen menjadi helium maka terjadilah panas yang tinggi. Panas ini merambat dari dalam ke bagian luar bola matahari. Lalu, panas ini dipancarkan ke ruang angkasa hingga mencapai  permukaan bumi.

Iklan

Waktu yang diperlukan oleh sinar matahari mencapai permukaan bumi adalah sebagai berikut : 

Lanjutkan membaca “Matahari”

Hukum Kepler

Hukum Kepler I, II dan III

= – = – =

.

Hukum Kepler merupakan hukum yang ditemukan oleh matematikawan sekaligus astronom Jerman, yakni Johannes Kepler (1571 – 1630). Penemuan hukum tersebut didasari oleh data yang diamati oleh seorang astronom terkenal Denmark, yakni Tycho Brahe (1546-1601).

Sebelum hukum Kepler ada orang zaman dahulu menganut paham geosentris, yakni paham yang membenarkan bumi sebagai pusat dari alam semesta. Anggapan tersebut berdasarkan pengalaman dari indrawi manusia yang terbatas. Dimana manusia setiap hari mengamati matahari, bulan maupun bintang bergerak, sedang bumi diam. Anggapan tersebut kemudian dikembangkan astronom Yunani, yakni Claudius Ptolemeus (100 – 170 M) dan paham ini bertahan hingga 1400 tahun. Menurut Claudius, bumi berada pada pusat tata surya sedangkan matahari serta planet – planet mengelilingi bumi dalam lintasan melingkar.

Setelah itu pada tahun 1543, astronom Polandia yang bernama Nicolaus Copernicus (1473-1543) mencetuskan model heliosentris. Heliosentris yang berarti bahwa bumi beserta planet – planet lain mengelilingi matahari dalam sebuah lintasan yang melingkar. Namun, dalam pendapat tersebut ada yang masih kurang yakni masih tetap menggunakan lingkaran sebagai bentuk dari lintasan gerak planet.

Tahun 1596 Kepler menerbitkan buku di bidang astronomi, yang mana buku tersebut merupakan buku pertamanya. Buku tersebut diberi judul The Mysteri of the Universe. Dalam buku tersebut Kepler memberikan pemaparan mengenai kekurangan dari dua model sebelumnya, yakni tidak ada keselarasan antara lintasan – lintasan orbit planet dengan data dari hasil pengamatan Tycho Brahe. Oleh karena itu Kepler meninggalkan model Copernicus serta Ptolemeus kemudian mencari sebuah model baru.

Lanjutkan membaca “Hukum Kepler”

Tahun Cahaya

Jarak Antara Bintang Berdasarkan Kecepatan Cahaya

= – = – =

.

Galaksai Bimasakti merupakan salah satu dari ribuan galaksi pembentuk jagat raya. Di dalam galaksi itu sendiri terdapat jutaan bintang dan benda-benda angkasa lainnya seperti planet, kabut, satelit, komet, meteor, asteroid dan benda-benda alam lain. Di galaksi Bimasakti terdapat jutaan bintang? Ya, betul sekali. Ada jutaan bintang yang membentuk susunan galaksi Bimasakti dengan matahari sebagai salah satu bintang yang ada di dalamnya.
Matahari hanyalah satu di antara jutaan bintang yang ada di galaksi Bimasakti. Jarak antar bintang-bintang di galaksi Bimasakti berbeda-beda dan jauh sekali. Untuk mengukur jarak antar bintang menggunakan konsep tahun cahaya.

Apakah tahun cahaya itu?
Tahun cahaya bukan merupakan satuan waktu melainkan satuan jarak yang digunakan oleh para astronom untuk mengukur jarak benda-benda langit di angkasa. Satu tahun cahaya merupakan berapa jarak yang dapat ditempuh oleh kecepatan cahaya dalam melakukan perjalanan selama satu tahun.

Satuan tahun cahaya mendasarkan pada kecepatan cahaya dalam menempuh suatu jarak. Dalam satu detik suatu cahaya dapat menempuh jarak sejauh 299.792,458 km. Perhitungan ini kadang dibulatkan menjadi 300.000 km/detik.
Sebuah pergerakan yang sangat cepat dan memang cahaya merupakan objek tercepat di alam semesta. Dengan kecepatan tersebut kita dapat mengitari bumi hampir 8 kali dalam 1 detik.

Lanjutkan membaca “Tahun Cahaya”