Komposisi Penduduk Biologis 04


BONUS DEMOGRAFI

Oleh : Andi Hidayat

= – = – =

Pada 2030-2040, Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Pada periode tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa. Sumber BAPPENAS.

Tren rasio ketergantungan penduduk Indonesia periode 1971–2016 terus menurun. Pada 2016, proyeksi Badan Pusat Statistik menyebut rasio ini hanya akan sebesar 48,4. Rasio ketergantungan ini merupakan perbandingan antara penduduk usia non produktif (penduduk 0-14 tahun dan 64 tahun ke atas) terhadap penduduk usia produktif (15-64 tahun).

Melihat tabel kependudukan dari Badan Pusat Statisti di atas dapat diketahui bahwa beban ketergantungan kpenduduk Indonesia lambat laun akan mulai berkurang.

Dari sudut pandang ekonomis maka bonus demografi menjadi peluang strategis bagi Indonesia untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi, dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah signifikan.

Bonus Demografi di satusisi dapat menjadi berkah yang menguntungkan, tetapi di sisi lain juga dapat menjadi bencana yang merugikan bagi bangsa Indonesia :

  1. Menjadi suatu berkah bagi kemajuan bangsa Indonesia jika pemerintah telah membuat persiapan yang baik, sehingga bonus demografi bisa mengubah dan menguntungkan masa depan Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera.
  2. Menjadi bencana jika bonus bonus tidak dipersiapkan kedatangannya sehingga justru menjadi potensi yang merugikan.

Beberapa persiapan yang dapat dilakukan pemerintah agar dapat menyongsong bonus demografi dengan mantap dan dapat menjadi berkah yang menguntungkan bangsa adalah :

  • Pemerataan pembangunan wilayah

Misi pemerataan pembangunan di wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan tentu menjadi tantangan yang besar bagi pemerintah. Dengan meratanya pembangunan di seluruh wilayah Indonesia tentu saja akan menekan arus urbanisasi agar tidak semakin tinggi. Semakin merata pembangunan maka roda ekonomi akan semakin lancar, lapangan pekerjaan dan potensi ekonomi di seluruh daerah akan dapat berkembang dengan baik.

  • Peningkatan kuantitas dan kualitas pendidikan

Untuk negara dengan jumlah penduduk yang besar seperti di Indonesia, misi peningkatan kualitas pendidikan harus berbanding lurus dengan peningkatan kuantitas pendidikan. Kedua hal tersebut merupakan kebutuhan mutlak dalam bidang pendidikan agar penduduk Indonesia terutama generasi di masa depan dapat bersaing di era globalisasi pasar bebas.

    • Peningkatan kualitas pendidikan dapat diwujudkan dengan berbagai langkah, misalnya peningkatan kualitas pendidik/tenaga kependidikan agar lebih kompeten dalam melaksanakan aktifitas pendidikan, dapat dilakukan dengan memberikan aneka kegiatan pelatihan peningkatan kemampuan dan kualitas mengajar. Mengangkat pendidik/tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi yang tinggi.
    • Peningkatan kuantitas pendidikan misalnya dapat dilakukan dengan menambah sarana dan prasana kegiatan pembelajaran seperti pengadaan gedung, ruang kelas, ruang praktik, media-media pembelajaran dan lain-lain.
  • Pembangunan sarana dan prasarana kesehatan dan pelayanan kesehatan yang baik

Penyediaan sarana prasana kesehatan serta pelayanan kesehatan yang baik oleh tenaga medis secara tidak langsung tentu dapat berperan dalam upaya membuat masyarakat untuk sadar kesehatan dan termotivasi untuk senantiasa berperilaku hidup sehat. Generasi muda yang aktif harus memiliki fisik yang tangguh dan sehat agar dapat bersaing di era globalisasi.

  • Penyediaan lapangan kerja dan industri kreatif

Berkah bonus demografi adalah banyaknya penduduk usia produktif dibanding usia tidak produktif, namun dapat menjadi bencana jika banyaknya usia produktif itu tidak benar-benar produktif. Dalam arti penduduk-penduduk di usia produktif tersebut justru tidak mendapatkan pekerjaan karena lapangan kerja yang sedikit. Disinilah peran pemerintah harus mempersiapkan penyediaan lapangan pekerjaan untuk penduduknya, atau memberikan solusi dengan melakukan pendidikan pada penduduk tentang ekonomi/industri kreatif serta mendorong penduduk untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

  • Peningkatan produksi dalam negeri

Peningkatan produksi dalam negeri dan menumbuhkan rasa percaya penduduk pada produk-produk dalam negeri akan mengurangi kebergantungan terhadap produk-produk asing sehingga dapat menjadi bangsa yang mandiri.

.

Sumber Tulisan :

  1. Mantra, Ida Bagus. 2011. Demografi Umum. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
  2. Ruhimat, Mamat. 2016. Geografi Penduduk. Yogyakarta : Ombak
  3. Siswono, Eko. 2015. Demografi. Yogyakarta : Ombak
  4. Wesnawa, I Gede Astra. 2015. Geografi Permukiman. Yogyakarta : Graha Ilmu
  5. Yunus, HS. 1982. Geografi Permukiman dan Beberapa Masalah Permukiman di Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.