Gempa Dan Penyebabnya
Oleh : Andi Hidayat
= – = – =
Pada suatu waktu kamu sedang duduk-duduk santai dengan teman-temanmu di sebuah taman di sekolah. Tiba-tiba terasa ada getaran yang kuat di sekitar kalian. Kursi-kursi bergoyang, meja berderit, kaca-kaca ruang kelas bergetar, teman-temanmu yang ada di kelas berteriak. Sebagian ada yang berhamburan keluar ada yang tetap di dalam kelas bersembunyi di kolong meja. Pada saat itu kamu dan teman-temanmu yang sedang di luar segera tersadar dan juga mulai mencari tempat-tempat yang aman untuk berlindung.
Apa yang terjadi? Ya! Kalian sedang merasakan gempa bumi.
Gempa bumi merupakan wujud dari seisme. Seisme adalah kegiatan tenaga pembentuk muka bumi yang berkaitan dengan aktivitas kegempaan. Gempa bumi adalah suatu getaran yang terjadi karena peristiwa tumpukan energi dari dalam bumi (tenaga endogen) yang dapat menggetarkan lempeng samudera dan lempeng benua. Secara singkat gempa bumi terjadi pada saat tekanan semakin meningkat di daerah batuan sampai pada tingkatan tertentu sehingga akan menimbulkan pergerakan yang mendadak.
Pergerakan inilah yang nantinya akan menciptakan patahan batu pada saat batuan tersebut pecah pada titik terlemah atau bahkan pergerakan tersebut akan menyebabkan batuan menjadi tergelincir di sepanjang patahan yang ada. Ketika peristiwa ini terjadi, maka sejumlah energi yang besar akan dilepaskan secara bersamaan dengan dilepaskannya tekanan. Energi yang dilepaskan ini akan mengakibatkan batuan yang berada di sekitarnya bergetar dan terjadilah gempa bumi.
Intensitas kekuatan gempa yang biasa digunakan adalah Richter Magnitude Scale (Skala Richter). Getaran tersebut dapat direkam oleh alat pencatat gempa bumi (Seismograf). Berdasarkan penyebabnya gempa diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktiftitas gunung berapi. Gempa vulkanik biasanya terjadi saat gunung api akan dan sedang meletus atau erupsi. Sebelum gunung api mengalami erupsi biasanya terjadi gempa termor yaitu gempa dalam skala kecil yang terjadi terus menerus. Pada saat gunung api meletus kekuatan gempa yang terjadi berbanding lurus dengan kekuatan letusan. Gempa vulkanik ini bersifat lokal dan biasanya hanya bisa dirasakan oleh penduduk dalam radius yang dekat di sekitar gunung api.
b. Gempa Runtuhan (Terban)
Gempa runtuhan (terban) adalah runtuhnya massa batuan dan mengisi ruang yang kosong di dalam lithosfer. Gempa runtuhan atau gempa terban biasanya terjadi di daerah-daerah yang pada bagian bawah permukaan buminya memiliki rongga-rongga seperti daerah kapur dan juga di daerah pertambangan yang bentuk aktifitas penambangannya harus membuat lubang, lorong atau gua agar bijih tambang dapat diambil. Gempa runtuhan ini bersifat lokal.
c. Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi karena adanya pergeseran antara lempeng-lempeng tektonik yang letaknya berada jauh dibawah kulit permukaan bumi. Pergeseran lempeng-lempeng inilah yang menimbulkan energi yang keluar menjadi lebih besar sehingga terjadilah guncangan yang biasanya kita rasakan.
Cakupan wilayah yang mengalami getaran gempa tektonik lebih luas daripada gempa vulkanik dan gempa runtuhan. Kekuatan gempa juga cenderung lebih besar sehingga tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa tektonik juga lebih tinggi.
d. Gempa Tumbukan
Gempa yang berasal dari hantaman (tumbukan) benda angkasa yang masuk ke atmosfer bumi dan jatuh mencapai permukaan bumi
Sumber Tulisan
- Putuhuru, Ferad. 2015. Geologi Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
- Mulyaningsih, Sri. 2010. Pengantar Geologi Lingkungan. Yogyakarta : Panduan
- Noor, Djauhari. 2010. Geomorfologi. Bogor : Universitas Pakuan
- Soetoto. 2013. Geologi Dasar. Yogyakarta : Penerbit Ombak
- Sunaedi, Nedi. 2002. Geomorfologi Umum. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.