Tenaga Endogen – Tektonisme 04


Gejala Patahan (Fault) Hasil Gerak Orogenesa

Oleh : Andi Hidayat

= – = – =

Tektonisme merupakan salah satu aktifitas dari tenaga endogen yang membentuk permukaan/kulit bumi. Tektonisme adalah gejala/fenomena alam yang berkaitan dengan pergerakan lempeng tektonik bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan letak kulit bumi (dislokasi) dan perubahan bentuk kulit bumi (deformasi). Aktifitas pergerakan lempeng tektonik disebabkan oleh arus konveksi yang berada di dalam perut bumi. Aktifitas tektonik bumi terdiri dari 2 jenis yaitu gerak epirogenesa dan gerak orogonesa.

Gerak Orogenesa adalah gerak tektonis yang membentuk permukaan bumi dalam waktu yang relatif singkat dan meliputi wilayah yang sempit. Bentukan permukaan bumi hasil gerak orogenesa biasanya berupa struktur pegunungan khas antara lain sturktur pelengkungan (warping), lipatan (folding), patahan (fault), dan rekahan (joint).

Pada posting kali ini kita bahas tentang struktur patahan (fault) :

Patahan bumi adalah perubahan bentuk bumi yang terjadi akibat adanya tekanan tenaga endogen yang cepat sehingga permukaan bumi tidak sempat melipat dan timbulaah patahan. Patahan (Sesar) ini biasanya terjadi di daerah yang berbentuk bebatuan. Biasanya patahan terjadi akibat adanya gempa bumi.

Berdasarkan bentuk-bentuknya, patahan terdiri atas :

a. Patahan Vertikal

Patahan Vertikal adalah patahan yang menyebabkan sesar bergerak ke atas dan kebawah, Patahan Vertikal merupakan salah satu penyebab relief dipermukaan bumi memiliki tinggi yang berbeda. Terdapat empat bentuk patahan vertikal yaitu Horst, Graben, Fault Scrap, dan Pegunungan Patahan.

b. Patahan Horisontal

Patahan horizontal adalah bentuk patahan yang diakibatkan dari tekanan tenaga endogen yang bergerak secara horiontal. Patahan horizontal dipisahkan menjadi dua yaitu Dekstral dan Sinistral.

c. Patahan Oblique

Oblique adalah sesar yang mengalami patahan vertikal bersamaan dengan patahan horizontal.

d. Block Mountain

Block Mauntain adalah kumpulan patahan- patahan yang tidak beraturan.

Dalam pola gerakan patahan dikenal dua terminologi bidang patahan yaitu :

  1. Hanging Wall, bidang patahan yang posisinya berada di atas garis patahan.
  2. Foot Wall, bidang patahan yang posisinya berada di bawah garis patahan.

Berdasarkan bidang patahannya, terdiri atas :

a. Patahan Normal/Sesar Turun (Normal Fault)

Patahan normal merupakan patahan dengan posisi Hanging Wall bergerak relatif turun terhadap Foot Wall. Patahan normal memiliki sudut kemiringan besar mendekati 90 derajat.

b. Patahan Terbalik/Sesar Naik (Reverse Fault)

Patahan terbalik merupakan patahan dengan posisi Hanging Wall bergerak relatif naik terhadap Foot Wall. Patahan terbalik memiliki sudut kemiringin relatif kecil di bawah 45 derajat.

c. Patahan Mendatar/Sesar Datar (Strike-Slip Fault)

Patahan mendatar merupakan patahan yang bergerak mendatar/horisontal ke kiri dan ke kanan. Arah patahan mendatar tidak sepenuhnya seluruh lapisan batuan bergerak dengan arah mendatar, namun ada sebagian yang bergerak naik.

Jika kita amati dalam suatu blok patahan sering terlihat memiliki beberap lapisan. Di antara lapisan tersebut terkadang merupakan sebuah lapisan sedimen yang memiliki kandungan mineral ekonomis seperti batubara. Dengan melihat lapisan yang muncul karena pergeseran patahan, maka jika diketahui terdapat lapisan batubara akan bisa diprediksi dan memudahkan dalam proses penambangannya.

Sumber Tulisan

  1. Putuhuru, Ferad. 2015. Geologi Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
  2. Mulyaningsih, Sri. 2010. Pengantar Geologi Lingkungan. Yogyakarta : Panduan
  3. Noor, Djauhari. 2010. Geomorfologi. Bogor : Universitas Pakuan
  4. Soetoto. 2013. Geologi Dasar. Yogyakarta : Penerbit Ombak
  5. Sunaedi, Nedi. 2002. Geomorfologi Umum. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.