Tenaga Eksogen – Erosi 01


Erosi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya

Oleh : Andi Hidayat

= –  = – =

Pada suatu waktu kita pernah berada di sebuah lahan yang sangat subur sehingga yang bisa kita lihat adalah pepohonan dan tumbuh-tumbuhan budidaya. Kita tidak bisa melihat tanah yang kita injak dan lewati karena begitu rimbunnya vegetasi yang ada. Tetapi pada lain waktu kita juga pernah berada di sebuah lahan yang kering dan tidak ada tumbuhan sama sekali, tanah yang kita pijak bisa kita rasakan teksturnya dan terlihat warnanya. Bahkan di bagian lain di lahan itu kita malah bisa melihat singkapan batuan yang seharusnya tertutup oleh tanah.

Pertanyaanya adalah ke mana lapisan tanah tadi?
Lapisan tanah yang seharusny menutupi batuan tadi kemungkinan terkikis dan terbawa oleh aliran air menuju ke tempat lain baik dekat maupun jauh, atau tererosi.

Erosi adalah adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh media yang melibatkan pengangkatan partikel batuan. Salah satu dampak dari erosi adalah minipisnya bahkan hilangnya lapisan tanah yang merupakan bagian terluar dari permukaan bumi.

Erosi merupakan hal alamiah dalam proses pembentukan permukaan bumi. Dalam jumlah dan kapasitas tertentu sebenarnya baik untuk ekosistem, namun jika erosi terjadi dalam jumlah yang besar justru dapat mengganggu ekosistem itu sendiri.

Besar kecilnya erosi di suatu tempat dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :

a. Tenaga penyebab erosi

Tenaga penyebab erosi berkaitan dengan aktifitas iklim seperti intensitas curah hujan dan kecepatan angin. Curah hujan yang tinggi berpotensi membuat erosi terjadi lebih besar karena tanah akan mengalami kondisi jenuh air (perkolasi) sehingga proses peresapan air oleh tanah (infiltrasi) tidak mampu lagi dijalankan. Pada kondisi tersebut air akan mengalir di permukaan (run off). Jika laju air permukaan besar maka akan dapat mengikis tanah dan batuan yang dilewati.

Kecepatan angin yang tinggi punya kemampuan untuk mengikis tebing-tebing batu memindahkan ke tempat lain atau meluruhkan ke dasar tebing. Selain itu butiran-butiran pasir di gurun juga akan mampu diterbangkan ke tempat lain.

b. Sifat-sifat tanah

Tekstur tanah memiliki tingkat kemampuan menahan erosi (erodibility) yang berbeda. Tanah dengan tekstur kasar dan halus, akan tahan terhadap erosi. Tanah dengan tektur halus karena memiliki kandungan pasir yang lembut yang lebih banyak akan mudah terangkut oleh air maupun terbang terbawa angin.

Struktur tanah juga berpengaruh terhadap erodibiltas tanah. Kandungan bahan organik pun menentukan kepekaan tanah terhadap erosi karena bahan organik memengaruhi kemantapan struktur tanah. Tanah dengan struktur pejal akan berbeda dengan tanah yang berstruktur masif.

c. Topografi

Topografi yang berpengaruh terhadap erosi adalah tingkat kemiringan dan panjang lereng. Lereng yang landai/cenderung mendatar dan pendek memiliki kemungkinan kecil untuk tererosi.

Sebaliknya jika suatu lereng memiliki kemiringan yang besar dan lereng yang panjang tentu memiliki kemungkinan besar untuk tererosi. Lereng yang besar akan membuat kecepatan air saat mengalir menjadi besar dan lereng yang panjang akan membuat volume air yang mengalir semakin banyak.

d. Vegetasi

Banyak sedikitnya vegetasi/tumbuhan di sebuah lahan akan berpengaruh terhadap besar kecilnya sebuah erosi. Jika di suatu lahan tidak terdapat vegetasi penutup lahan makan besar kemungkinan lahan tersebut akan tererosi.

Sedangkan jika pada suatu lahan banyak terdapat vegetasi penutup lahan maka kemungkinan untuk tererosi adalah kecil. Vegetasi mampu menyerap dan menyimpan air di zona perakaran dan membantu kemampuan tanah dalam menyerap dan menyimpan air sehingga mengurangi terjadinya run off yang dapat mengikis lapisan tanah.

e. Manusia

Faktor manusia adalah faktor yang berpengaruh dalam menyebabkan besar kecilnya erosi terjadi. Aktifitas manusia dapat menyebabkan erosi semakin besar, di lain hal juga dapat menghambar atau memperkecil terjadinya erosi.

Aktifitas reboisasi dapat membuat lahan-lahan gundul dan lahan kritis menjadi memiliki vegetasi yang dapat mengikat air ke dalam tanah di zona perakaran. Pembuatan terasering di lahan pertanian juga memiliki tujuan untuk memperkecil laju erosi pada kegiatan pertanian di lereng miring sehingga lapisan tanah bagian atas yang subur tetap ada.

Namun sebaliknya aktifitas manusia yang tidak mengindahkan kelestarian alam akan dapat menyebabkan erosi menjadi lebih besar, cepat dan sering. Kegiatan penebangan liar menyebabkan lahan menjadi gundul sehingga pada saat musim hujan lapisan tanah tersebut menjadi terkikis oleh air.

  1. Sukri Banuwa, Irwan. 2013. Erosi. Jakarta : Kencana Prenadamedia
  2. Putuhuru, Ferad. 2015. Geologi Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
  3. Mulyaningsih, Sri. 2010. Pengantar Geologi Lingkungan. Yogyakarta : Panduan
  4. Noor, Djauhari. 2010. Geomorfologi. Bogor : Universitas Pakuan
  5. Soetoto. 2013. Geologi Dasar. Yogyakarta : Penerbit Ombak
  6. Sunaedi, Nedi. 2002. Geomorfologi Umum. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.