Konsep Lokasi


Lokasi Sebagai Konsep Essensial Ciri Khas Geografi

Oleh : Andi Hidayat

= – = – =

Ilmu Geografi merupakan ilmu yang membahas fenomena geosfer dalam konteks keruangan. Dalam membahas fenomena geosfer secara keruangan seorang geograf pertama kali akan menerapkan prinsip persebaran. Prinsip persebaran pada dasarnya adalah memandang bahwa fenomena geosfer yang terjadi di suatu tempat dipermukaan bumi bersifat tidak merata. Karena berprinsip pada tidak meratanya persebaran, maka seorang geograf kemudian akan membahas di mana saja persebarannya.
Pada waktu membahas di mana saja persebaran fenomena geosfer yang dikaji ini, seorang geograf telah menggunakan salah satu konsep essensial dalam ilmu geografi yaitu konsep lokasi.

Konsep lokasi merupakan konsep utama dalam ilmu geografi dan menjadi ciri khas ilmu tersebut. Konsep lokasi berkaitan dengan posisi suatu fenomena geosfer dalam ruang di permukaan bumi.
Dalam kegiatan komunikasi sehari-hari lokasi suatu tempat akan sering di bahas oleh manusia secara sadar maupun tidak. Misalnya pada saat seseorang berkenalan dengan orang lain pasti akan menanyakan di mana tempat tinggalnya, pada saat sedang membicarakan tentang kejadian kecelakaan lalulintas pasti kemudian akan ada yang menanyakan di mana kecelakaan itu terjadi, atau pada saat sedang ngobrol tentang sebuah warung kuliner yang enak dan murah maka orang yang tidak tahu tempatnya pasti akan menanyakan di mana warung kuliner tersebut berada.

Baca juga : Konsep-konsep Essensial GeografiKonsep LokasiKonsep JarakKonsep KeterjangkauanKonsep MorfologiKonsep PolaKonsep AglomerasiKonsep Nilai GunaKonsep Diferensiasi AreaKonsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi) dan Konsep Interaksi Interdependensi.

Lokasi suatu tempat akan selalu menjadi bahan pembicaraan dalam komunikasi sehari-hari. Begitu pula dalam ilmu geografi yang berbicara tentang ruang, maka kejadian suatu fenomena geosfer akan di bahas di mulai dari di mana lokasi kejadiannya.

Konsep lokasi dalam ilmu geografi dibedakan menjadi dua, antara lain :

1. Lokasi Absolut

Lokasi absolut atau mutlak adalah konsep lokasi suatu wilayah/titik di permukaan bumi menurut koordinat lintang (latitude) dan bujur (longitude). Lokasi absolut juga disebut dengan letak astronomis. Lokasi absolut bersifat tetap dan tidak bisa berubah karena menggunakan deteksi lokasi yang telah disepakati penggunaannya secara International yaitu sistem koordinat geografi yang berupa koordinat lintang dan bujur.
Sistem koordinat geografi dimulai dari garis Bujur 0o di kota Greenwich Inggris. Garis Bujur Barat dari kota Greenwich ke arah barat dan garis Bujur Timur dari kota Greenwich ke arah timur. Garis bujur 180o BB dan 180o BT bertemu di samudera Pasifik. Sedangkan garis Lintang 0o dimulai dari garis Katulistiwa/Equator ke utara menjadi garis Lintang Utara (LU) sampai ke kutub utara  90o LU di dan ke selatan menjadi garis Lintang Selatan (LS) sampai 90o LS di kutub selatan.

Lokasi absolut bersifat mutlak dan tetap atau tidak berubah, maksudnya bahwa lokasi suatu wilayah mengalami perubahan seperti apapun penentuan lokasinya akan dimulai dari garis bujur 0o dan garis lintang 0o lalu ditarik garis lurus ke arah lokasi yang dimaksud. Seseorang yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain akan ditentukan lokasinya dengan cara tersebut.
Misalnya seorang pebisnis yang sedang mempromosikan produknya kemarin di Surabaya, hari ini di Medan, besok rencananya ke Jayapura. Setiap berpindah dari satu tempat ke tempat lain maka pebisnis itu akan berubah posisi koordinatnya, namun perpindahan lokasi itu akan selalu ditentukan dari garis Bujur 0o dan garis Lintang 0o .

Koordinat geografi dapat dinyatakan dalam 3 satuan yaitu koordinat DMS (Degree Minute Second) atau derajat menit detik, DMM (Degree Minute Decimal) atau derajat menit desimal dan DD (Degree Decimal) atau derajat desimal. Pada peta-peta print out banyak menggunakan koordinat DMS sedangkan pada peta digital seperti Google Map menggunakan DD.

Sebagai contoh misalnya adalah lokasi absolut wilayah propinsi Jawa Tengah pada gambar di atas. Berdasarkan letak astronomisnya, propinsi Jawa Tengah terdapat di 5o 40’ LS – 8o 30’ LS serta 108o 30’ BT – 111o 30’ BT. Lokasi pada contoh di atas merupakan lokasi secara areal dimana pada wilayah tersebut terdapat empat perpotongan antara garis bujur dengan garis lintang yang setelah ditarik garis lurus akan  menjadi polygon berbentuk persegi.

Sedangkan pada contoh di atas adalah lokasi titik suatu lokasi astronomis suatu tempat di permukaan bumi, yaitu puncak Mahameru gunung Semeru Jawa Timur yang terletak di perpotongan garis lintang 8° 6′ 39″ LS dan garis bujur 112° 55′ 28″ BT. Lokasi titik ini banyak digunakan untuk berbagi lokasi (share location) antar manusia dengan menggunakan Google Maps.

2. Lokasi Relatif

Lokasi relatif merupakan konsep lokasi suatu wilayah/titik dengan mendasarkan pada lingkungan di sekitarnya. Lokasi relatif disebut juga lokasi geografis.

Lokasi geografis suatu tempat dikatakan relatif karena dipengaruhi oleh oleh beberapa hal, antara lain :

      • Persepsi akan diterima secara berbeda-beda pada setiap orang. Perbedaan persepsi ini dipengaruhi oleh faktor jarak belum diketahui dan petunjuknya masih terlalu umum
      • Sebagai contoh pada gambar di atas adalah secara geografis lokasi pulau Halmahera terletak di antara pulau Sulawesi dan Papua. Lokasi ini dianggap relatif karena bagi orang yang tidak tahu persis lokasi Halmahera, misalnya turis asing yang tidak membawa peta Indonesia maka persepsinya bisa berbeda-beda. Ada yang memiliki persepsi Halmahera di tengah-tengah pas antara Sulawesi dan Papua, atau tengah agak ke atas, tengah agak ke bawah, tengah lebih dekat ke Sulawesi, tengah lebih dekat ke Papua. Begitu banyak persepsinya sehingga lokasi geografis ini dinyatakan sebagai lokasi relatif
      •  .
      • Lingkungan sekitar yang menjadi dasar penentuan lokasi sudah berubah, misalnya berubah kondisinya atau status wilayahnya.

Gambar di atas adalah pemekaran wilayah di provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2012 membuat lokasi geografis wilayahnya berubah.
Sebelum terjadi pemekaran wilayah, bagian utara provinsi Kalimantan Timur berbatasan dengan negara bagian Malaysia yaitu Sabah dan Serawak. Setelah terjadi pemekaran wilayah dimana pada tanggal 25 Oktober 2012 wilayah utara Kalimantan Timur berdasarkan UU nomor 20 tahun 2012 oleh DPR disahkan menjadi provinsi Kalimantan Utara maka lokasi geografis provinsi Kalimantan Timur berubah yaitu pada bagian utaranya tidak lagi berbatasan dengan negara bagian Malaysia tetapi berbatasan dengan provinsi Kalimantan Utara.
Beberapa provinsi lain yang mengalami pemekaran wilayah juga berubah lokasi geografisnya seperti Jawa Barat, Sumatra Selatan, Maluku, Papua, dan Sulawesi Utara.

.

Lokasi abslolut dan lokasi relatif dalam kehidupan sehari-hari

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, konsep lokasi absolut merupakan konsep yang lebih banyak diterapkan oleh manusia dibanding lokasi relatif. Semakin berkembangnya sistem GPS (Global Positioning System) dan dapat diterapkan dengan menggunakan aneka gadget seperti smartphone maka lokasi seseorang atau suatu obyek dapat diketahui dengan akurasi tinggi. Beberapa aplikasi media sosial telah menggunakan fitur berbagi lokasi/share location atau sering disingkat share loc saja. Saat kita ingin bertemu dengan teman dan berjanjian di suatu tempat makan dengan menggunakan fitur share loc kita akan dengan mudah dapat menemukan teman kita tersebut.
Lokasi geografis dalam kehidupan sehari-hari juga masih tetap digunakan dalam kehidupan sehari, tetapi tingkat akurasinyaa rendah karena perbedaan persepsi yang ditimbulkan sehingga lebih pada penggunaan untuk komunikasi keseharian. Jika ingin berbagi lokasi dengan menggunakan lokasi geografis maka dalam penyampaiannya harus dijelaskan secara rinci agar orang lain benar-benar bisa memiliki persepsi sama dengan kita.

Bentuk penerapan lokasi absolut dan realitif ini misalnya Amir melakukan melakukan ekspedisi perjalanan menggunakan perahu dari Jakarta menuju Palembang dengan rute mulai dari Ancol ke Jembatan Ampera di sungai Musi. Dengan rute tersebut Amir akan melewati laut Jawa, selat Bangka dan sungai Musi hingga sampai tempat tujuan.

Pada saat teman-temannya menanyakan sampai dimanakah perjalanannya kemudia Amir menjawab sampai di selat Bangka maka jawaban Amir ini menunjukkan lokasi relatif karena akan membuat teman-temannya memiliki persepsi yang berbeda beda. Ada yang memiliki persepsi Amir ada di selat Bangka bagian timur, ada yang berpersepsi di tengah dan ada pula yang menganggap Amir sudah ada di selat Bangka bagian utara.
Lain halnya jika Amir menggunakan fitur share location pada media sosial yang dia gunakan. Begitu Amir membagi posisinya/lokasi di selat bangka dengan share maka teman-temannya akan langsung tahu di mana lokasi Amir secara akurat dan semuanya akan memiliki persamaan persepsi.

= – = – =

Untuk memahami pendekatan ekologi dalam bentuk presentasi video dapat anda klik icon menuju link Youtube berikut ini.

Sumber Tulisan

  1. Daldjoeni, N. 1982. Pengantar Geografi. Bandung : Alumni
  2. Hermawan, Iwan. 2009. Geografi Sebuah Pengantar. Bandung : Private Publishing
  3. Sumaatmadja, Nursid. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung : Alumni
  4. Sya, Ahman. 2011. Pengantar Geografi. Bandung : LPPM Bina Sarana Informatika
  5. Suharyono dan Moch. Amien. 2013. Pengantar Filsafat Geografi : Yogyakarta : Ombak
  6. Yunus, H.S. 2008. Konsep Dan Pendekatan Geografi : Memaknai Hakekat Keilmuannya. Disampaikan dalam sarasehan Forum Pimpinan Pendidikan Tinggi Geografi Indonesia. Yogyakarta : Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.