Konsep Jarak


Jarak Sebagai Konsep Essensial Ilmu Geografi

Oleh : Andi Hidayat

= – = – =

Setiap hari kita akan melihat bahwa semua orang pasti sering melakukan perpindahan lokasi dari satu tempat ke tempat lain baik di tempat yang dekat maupun jauh untuk aktifitas apapun. Aktifitas perpindahan lokasi ini dilakukan oleh siapapun. Seorang pegawai kantoran yang setiap pagi berangkat ke tempat kerja, buruh pabrik, pengemudi ojek online, sopir taksi, masinis hingga pilot pesawat terbang komersial. Dalam berbagai aktifitas yang di lakukan mereka akan melakukan perpindahan tempat yang jika dikalkulasi pergerakan mereka sehari-hari maka akan terekam dalam informasi pergerakan berupa jarak perjalanan. Nah, jarak dalam ilmu Geografi merupakan hal penting yang akan selalu dibahas dalam mengkaji fenomena geosfer yang terjadi di permukaan bumi.

Jarak dalam konsep ilmu Geografi merupakan selisih panjang antara dua tempat. Perpindahan lokasi dari satu tempat ke tempat lain akan menghasilkan ukuran panjang yang disebut jarak.

Dalam konsep jarak dikenal istilah displacement (jarak lurus) dan distance (jarak tempuh).
Displacement adalah jarak lurus antara lokasi satu ke lokasi lain, sedangkan distance adalah jarak antara lokasi satu ke lokasi lainnya menurut rute. Jarak antar lokasi satu dengan yang lain dipengaruhi oleh bentuk permukaan bumi dan jaringan jalan yang ada.

Baca juga : Konsep-konsep Essensial GeografiKonsep LokasiKonsep JarakKonsep KeterjangkauanKonsep MorfologiKonsep PolaKonsep AglomerasiKonsep Nilai GunaKonsep Diferensiasi AreaKonsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi) dan Konsep Interaksi Interdependensi.

Jarak lurus merupakan jarak terdekat antar satu lokasi ke lokasi lain. Jarak lurus sangat jarang ditemukan dalam kegiatan perpindahan antar lokasi karena jaringan jalan yang tidak teratur dan bentuk permukaan bumi yang bergelombang menyebabkan jalan menjadi berkelok-kelok sehingga jarak tempuh merupakan jarak yang paling sering ditemui.


Konsep jarak dalam ilmu Geografi terdiri atas jarak absolut dan jarak relatif, dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Jarak Absolut

Jarak absolut merupakan selisih mutlak panjang antara satu tempat dengan tempat lain yang diukur dengan satuan panjang baku yang sesuai dengan standar ISO yaitu ukuran km, m, cm, yard dan mile. Gambar berikut ini adalah contoh jarak absolut dari kota Pekanbaru (Riau) ke kota Padang (Sumatra Barat) dalam satuan km yaitu 310 km berdasarkan jarak tempuh dari Google Maps.

Penggunaan satuan ukuran baku berbeda antara benua satu dengan lainnya. Untuk wilayah Asia ukuran jarak yang digunakan adalah km, m dan cm. Sedangkan wilayah Eropa dan Amerika Utara lebih terbiasa menggunakan satuan jarak mile, yard, foot dan inchi. Peta-peta buatan negara-negara di Asia biasanya menggunakan skala adalam satuan cm sedangkan peta-peta buatan negara-negara Eropa dan Amerika cenderung menggunakan skala dalam inchi.

2. Jarak Relatif

Jarak relatif adalah selisih panjang antara satu tempat ke tempat lain menggunakan satuan waktu (hari, jam, menit, detik) atau menggunakan satuan panjang yang tidak sesuai standar ISO misalnya ukuran jengkal tangan, langkah dan lain-lain. Gambar berikut ini adalah contoh jarak relatif dari kota Pekanbaru (Riau) ke kota Padang (Sumatra Barat) dalam satuan waktu km yaitu dapat ditempu dalam waktu 7 jam 8 menit berdasarkan analisis waktu tempuh menggunakan jarak tempuh dari Google Maps.

Jarak tempuh menggunakan satuan waktu termasuk dalam jarak relatif karena satuan waktu tersebut bersifat tidak tetap dan bisa berubah. Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada waktu tempuh antar tempat satu ke tempat lain (dengan asumsi menggunakan jenis kendaraan yang sama), misalnya :

      • Kepadatan arus transportasi. Arus transportasi yang lengang membuat waktu tempuh perjalanan akan lebih cepat dibanding arus transportasi padat apalagi saat macet.
      • Kondisi jalan. Jika jalan yang dilalui halus dan tidak ada kerusakan maka waktu tempuh perjalanan akan lebih cepat dibanding kondisi jalan tidak rata atau banyak lubang.
      • Kondisi bentuk muka bumi yang dilewati jalur jalan.Jalan di daerah dataran cenderung lurus dan lebar sehingga waktu tempuh akan lebih cepat dibanding jalan berbelok-belok di daerah perbukitan atau pegunungan.
      • Kondisi cuaca. Pada saat terjadi hujan deras maka kendaraan akan berjalan lebih lambat sehingga waktu tempuh lebih lama daripada saat cuaca cerah

Sedangkan selisih jarak menggunakan satuan ukuran panjang yang tidak baku juga bersifat relatif karena ukuran yang disepakati tidak selalu sama antar wilayah satu dengan yang lain atau juga berdasarkan persepsi tidak sama antara satu orang dengan orang lain.
Contoh satuan panjang yang tidak baku misalnya :

      • Ukuran jengkal tangan, langkah kaki, dan depa (rentangan dua tangan menyamping). Ukuran tersebut tidak dapat menjadi patokan baku karena tidak sama antara orang satu dengan yang lain misal jengkal tangan, langkah kaki, depa antara satu orang dengan orang lain berbeda. Sebagai contoh tinggi badan setiap orang berbeda sehingga panjang jengkal tangan, langkah dan depa kedua tangannya pasti juga berbeda satu sama lain.
      • Ukuran menggunakan alat bantu seperti tali, ketapel, panah, dan tombak. Penggunaan tali tanpa ukuran pasti akan bersifat relatif karena tidak sesuai dengan ukuran baku. Begitu pula penggunaan ketapel dan panah sebagai alat bantu, jangkauan ketapel dan panah akan ditentukan oleh kemampuan alat tersebut melontarkan peluru/panah dan kekuatan orang yang melontarkan. Ukuran panah antara kerajaan satu dengan yang lain juga berbeda sehingga ukuran tombak juga bersifat relatif.
      • Satuan panjang berdasarkan persepsi misalnya sangat dekat, dekat, jauh, sangat jauh dll. Sebagai contoh jika para pecinta alam yang hobby mendaki gunung dan suka ngobrol dengan penduduk pribumi saat bertemu di pos pendakian tertentu di lereng gunung jika ditanya apakah puncak masih jauh maka mereka akan menjawab “tidak cuma dekat kok“. Jawaban tersebut tentu merupakan jawaban relatif karena mereka adalah penduduk pribumi yang biasa bekerja dan berjalan naik turun di lereng gunung tersebut sehingga jarak yang jauh dan medan yang berat bagi mereka adalah biasa.

.

Konsep jarak dalam kehidupan sehari-hari.

Konsep jarak merupakan konsep yang tidak bisa lepas dalam berbagai aneka kegiatan yang dilakukan manusia sehari-hari, apalagi kegiatan yang bersifat pergerakan atau pepindahan tempat. Penggunaan konsep jarak dalam komunikasi sehari-hari cenderung lebih banyak menggunakan jarak relatif. Hal tersebut bisa dimaklumi karena komunikasi sehari-hari merupakan komunikasi ringan dan tidak banyak membahas suatu kejadian secara ilmiah. Tetapi manakala kita dihadapkan pada kajian fenomena geosfer secara ilmiah, maka penggunaan satuan jarak absolut akan lebih memperkuat data  atau argumen yang kita sampaikan.

= – = – =

Untuk memahami artikel di atas dalam bentuk presentasi video dapat anda klik icon menuju link Youtube berikut ini.

Sumber Tulisan

  1. Daldjoeni, N. 1982. Pengantar Geografi. Bandung : Alumni
  2. Hermawan, Iwan. 2009. Geografi Sebuah Pengantar. Bandung : Private Publishing
  3. Sumaatmadja, Nursid. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung : Alumni
  4. Sya, Ahman. 2011. Pengantar Geografi. Bandung : LPPM Bina Sarana Informatika
  5. Suharyono dan Moch. Amien. 2013. Pengantar Filsafat Geografi : Yogyakarta : Ombak
  6. Yunus, H.S. 2008. Konsep Dan Pendekatan Geografi : Memaknai Hakekat Keilmuannya. Disampaikan dalam sarasehan Forum Pimpinan Pendidikan Tinggi Geografi Indonesia. Yogyakarta : Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.