Jagat Raya


Jagat Raya dan Teori-teori Terbentuknya

Oleh : Andi Hidayat

= – = – =

Pada malam hari di yang cuaca cerah dan kita sedang berada di luar rumah, pada saat kita menengadahkan mata kita ke atas menembus ruang angkasa maka akan kita lihat bertebaran bintang-bintang yang menghiasi langit malam. Bintang-bintang tersebut berkerlap-kerlip membuat suasana malam semakin terasa indah. Terkadang kita akan bertanya-tanya berapa jarak bintang-bintang tersebut dari tempat kita? Mengapa mereka bisa berkedip seperti itu?

Berbagai pertanyaan lain tentu akan selalu menghinggapi kita. Pada saat itu pula perlahan lahan kita akan dibawa pada suatu muara kesadaran bahwa betapa kecilnya kita di alam semesta ini. Bumi yang kita tempati hanyalah merupakan benda yang sangat kecil di alam semesta. Bumi merupakan bagian dari ruangan yang maha luas yang sering disebut dengan alam semesta atau jagat raya.

 

Jagat raya atau alam semesta merupakan ruang tidak terbatas yang di dalamnya terdiri atas semua materi, termasuk tenaga dan radiasi. Jagat raya tidak dapat diukur, dalam arti batas-batasnya
tidak dapat diketahui dengan jelas.

Di dalam jagat raya banyak terdapat materi-materi seperti galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet, dan bulan. Tetapi itu hanyalah sebagian kecil dari materi di jagat raya yang kita kenal. Secara lebih mendalam semua yang ada di jagat raya masih merupakan rahasia yang sama sekali
belum terungkap karena tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia dalam mengungkap rahasia alam semesta masih sangat terbatas.

Jagat raya merupakan awal dari semua materi yang ada di dalamnya. Bagaimana dengan terbentuknya jagat raya itu sendiri ada beberapa teori yang mengemukakan tentang hal tersebut, antara lain :

1. Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)

Dipelopori oleh Fred Hoyle teori ini menjelaskan bahwa materi baru yang berupa hidrogen telah mengisi ruang kosong yang timbul dari pengembangan jagad raya. Di dalam teori ini dijelaskan pula bahwa jagad raya tetap keadaannya dan akan selalu tampak sama atau tidak terjadi perubahan.

Teori Keadaan Tetap

2. Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory)

Menurut Teori Ledakan Besar, jagat raya berawal dari adanya suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis yang besar pula dan mengalami ledakan yang sangat dahsyat karena adanya reaksi pada inti massa. Ketika terjadi ledakan besar, bagian-bagian dari massa tersebut berserakan dan terpental menjauhi pusat dari ledakan. Setelah miliaran tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk kelompok-kelompok yang dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata surya. Salah satu pendukung teori ini adalah Stephen Hawking, yang mengatakan bahwa materi yang mengisi ruang dan berupa materi baru bersifat memencar sehingga keadaan jagad raya selalu mengalami perubahan.

3. Teori Jagat Raya Mengembang

Teori ini dikemukakan oleh Hubble, yang menjelaskan bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi, yang berarti jagat raya mengembang menjadi lebih luas.

4. Teori Ekspansi dan Kontraksi. (The Oscillating Theory)

Menurut teori ini jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi (mengembang) yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah galaksigalaksi. Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya memampat lagi.

= – = – =

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.