Pemanfaatan Stereoskop Cermin Untuk Melakukan Interpretasi Citra Penginderaan Jauh
Yulia Enshanty, S.Pd.
Guru Geografi SMAN 1 Warungkiara Sukabumi
= – = – =
Dalam kegiatan pembelajaran Geografi terdapat materi yang membahas tentang salah satu cabang Ilmu Geografi yang berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi yaitu Penginderaan Jauh. Materi penginderaan jauh di tingkat SMA merupakan materi dasar yang harus dikuasai siswa. Dalam kurikulum 2013 revisi materi Penginderaan Jauh dipecah dalam 2 bagian yaitu materi konsep dasar penginderaan jauh di kelas X semester ganjil dan materi pemanfaatan di kelas XII semester 2.
Penginderaan jauh merupakan ilmu yang berbasis teknologi sehingga dalam kegiatan pembelajaran di dalamnya akan berhubungan dengan kegiatan praktik. Salah satu bentuk kegiatan praktik dalam penginderaan jauh adalah interpretasi citra hasil penginderaan jauh. Interpretasi citra merupakan kegiatan menafsir, mengkaji, mengidentifikasi, dan mengenali obyek pada citra, selanjutnya menilai arti penting dari obyek tersebut. Untuk melakukan interpretasi citra dibutuhkan foto/citra hasil penginderaan jauh yang memiliki daerah bertampalan dan alat untuk melakukan interpretasi.
Kegiatan interpretasi citra pada masa sekarang ini bisa dilakukan dengan menggunakan software-software untuk analisis citra penginderaan jauh seperti Envi, Erdas Imagine dan banyak aplikasi lain yang berbasis pemetaan SIG seperti ArcGIS. Pada beberapa tahun lalu kegiatan interpretasi citra penginderaan jauh menggunakan media alat untuk interpretasi yaitu Stereoskop. Alat ini sampai sekarang juga masih digunakan tetapi dengan semakin majunya perkembangan teknologi informasi dan bermunculan aplikasi-aplikasi pengolah citra digital maka fungsi alat tersebut menjadi tidak begitu populer lagi seperti pada masa itu.
Salah satu bukti stereoskop sudah tidak populer lagi digunakan untuk interpretasi citra penginderaan jauh pada masa kini adalah dari cerita seorang guru Geografi asal Sukabumi yaitu ibu Yulia Enshanty yang mengajar di SMAN 1 Warungkiara Sukabumi Propinsi Jawa Barat. Ibu Guru ini mendapatkan “durian runtuh” sebuah Stereoskop cermin dan sejumlah foto udara bertampalan yang tak terpakai di gudang kantor suaminya. Karena sudah tidak terpakai dan akan “dibuang” maka stereoskop tersebut dipinjam dan dibawa oleh sang suami untuk menunjang kegiatan pembelajaran sang istri yang kebetulan mengajar Geografi. Sebuah alat interpretasi yang pada masa dahulu merupakan hardware yang mahal menjadi tidak terpakai dan usang terpinggirkan oleh perangkat software analisis digital.
Stereoskop tersebut oleh bu Yulia kemudian digunakan sebagai media pembelajaran praktik sederhana interpretasi citra penginderaan jauh. Langkah-langkah pembelajaran pada kegiatan interpretasi ini dilakukan dengan :
- Membagi siswa dalam 5 kelompok dengan anggota 5-6 orang secara heterogen.
- Guru membagikan lembar kerja dan sepasang foto udara bertampalan
- Guru menjelaskan langkah interpretasi citra foto udara dengan menggunakan stereoskop cermin.
- Setiap kelompok bergantian menganalisis obyek dalam citra foto udara menggunakan stereoskop cermin
- Setiap kelompok menuliskan hasil analisis di dalam lembar kerja yang telah disediakan
- Setiap kelompok melaporkan/mempresentasikan hasil analisis mereka.
Stereoskop merupakan alat interpretasi citra foto udara yang akan menampilkan bentuk permukaan bumi 3 dimensi pada 2 foto udara yang memiliki daerah bertampalan. Prinsip kerja alat ini dapat anda baca di postingan tentang pengamatan ptereoskopis di blog ini.
Baca juga : Pengamatan Stereoskopis.
Adapun langkah-langkah interpretasi foto udara menggunakan stereoskop cermin adalah sebagai berikut :
- Pasang stereoskop di meja dengan permukaan datar
- Ambil dua citra foto udara yang berurutan dan bertampalan agar menghasilkan bentuk 3 dimensi pada saat diamati memakai stereoskop
- Obyek di permukaan bumi pada bagian kanan foto udara dengan urutan kecil akan sama dengan obyek permukaan bumi pada bagian kiri foto udara dengan urutan berikutnya.
- Letakkan kedua foto udara bertampalan tersebut di bawah stereoskop bersebelahan sebagaimana gambar di atas.
- Letakkan jari telunjuk kiri pada obyek yang mudah dikenal pada foto sebelah kiri, obyek tersebut juga harus ada di foto udara sebelah kanan.
- Letakkan jari telunjuk kanan di foto udara sebelah kanan pada obyek yang sama dengan foto udara sebelah kiri.
- Tempelkan mata lensa stereoskop untuk melihat obyek permukaan bumi pada citra foto udara
- Geser salah satu foto udara ke samping hingga jari telunjuk kiri dan kanan bertampalan menjadi satu kemudian atur agar obyek di bawah kedua jari telunjuk juga bertampalan.
- Tunggu beberapa detik agar mata menyesuaikan dengan lensa.
- Gambar 3 dimensi permukaan bumi terbentuk, interpretasi obyek dapat dilakukan.
Pada tahap-tahap awal siswa mungkin akan lebih fokus pada bentuk tiga dimensi dari foto udara tersebut. Mereka akan banyak melihat obyek-obyek yang memiliki ketinggian seperti bukit, gunung, gedung-gedung tinggi dan obyek-obyek tinggi lainnya.
Setelah mereka mulai terbiasa kemudian siswa diminta untuk mulai melakukan interpretasi pada obyek-obyek permukaan bumi yang dapat mereka analisis, dimulai dari obyek-obyek mudah hingga sulit.
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.