Guru Geografi Berbagi 09


Learning By Doing

Oleh : Fitri Sari, S.Pd.

Guru Geografi SMAN 6 Tanjungpinang Kepulauan Riau

= – = – =

Konsep pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Salah satu yang berubah adalah konsep tentang peran guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Jika dahulu paradigma yang sering muncul tentang kegiatan pembelajaran bahwa pada saat guru mengajar maka terjadi proses transfer of knowledge. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah, siswa mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan guru. Kegiatan pembelajaran ini sering disebut dengan pembelajaran yang bersifat teacher centered atau pembelajaran yang berpusat pada guru.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan terhadap peningkatan kualitas peserta didik maka peran guru pada saat ini tidak lagi hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran lalu pulang. Lebih dari itu diharapkan guru mampu mendampingi peserta didik dalam belajar dan berkreasi selama kegiatan pembelajaran. Guru pada masa sekarang lebih ditekankan sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Guru tidak menyampaikan materi pelajaran secara detail dan memfasilitasi peserta didik untuk dapat menguasai lebih lanjut dengan memanfaatkan berbagai teknik, metode dan media yang digunakan guru.

Bisa karena mendengar, bisa karena melihat, bisa karena mendengar, bisa karena berlatih atau mempraktekkan.  Konsep bisa karena berlatih atau mempraktekkan ini mungkin yang menjadi pilihan ibu Fitri Sari, guru Geografi di SMAN 6 Tanjungpinang Kepulauan Riau dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelasnya. Konsep tersebut menurut beliau sama dengan konsep Learning By Doing atau “belajar dengan melakukan”.

Kegiatan pembelajaran seperti ini sering disebut dengan kegiatan pembelajaran yang bersifat student centered, yaitu kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik memahami materi, mengidentifikasi permasalahan, memecahkan masalah dan memberikan solusi suatu permasalahan secara langsung dan mandiri. Guru selaku fasilitator menyediakan berbagai kebutuhan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajarnya.

Untuk mendukung terbentuknya kegiatan Learning By Doing pada peserta didik di kelasnya, ibu Fitri Sari menggunakan metode pembelajaran Project Based-Learning. Project Based-Learning atau sering disingkat dengan PjBL adalah metode pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dan ketrampilan. PjBL atau dalam bahasa Indonesia diartikan dengan Pembelajaran Berbasis Proyek ini merupakan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengetahuannya. Selain itu juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan melalui pemecahan masalah dan investigasi. PjBL dapat memberikan pengalaman yang tak ternilai pada peserta didik karena dalam kegiatan pembelajaran mereka melakukan dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Tujuan bu Fitri Sari dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan metode PjBL ini antara lain adalah :

  1. Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
  2. Melatih siswa untuk belajar aktif dan kreatif serta percaya diri
  3. Melatih siswa untuk memahami materi pelajaran yang teraplikasi langsung di kehidupan sehari-hari
  4. Melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri dan menyerap informasi dari lingkungan

Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang direncanakan oleh bu Fitri adalah sebagai berikut :

  1. Guru menyampaikan dan menjelaskan materi pelajaran secara singkat
  2. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan materi untuk setiap kelompok
  3. Setiap kelompok berdiskusi untuk menentukan langkah kerja yang akan dilaksanakan
  4. Siswa bekerjasama untuk membuat proyek yang informatif
  5. Siswa melakukan presentasi
  6. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran di akhir

Langkah-langkah di atas merupakan garis besar kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas.
Pembelajaran berbasis proyek yang dilaksanakan ini identik dengan hasil kerja dalam bentuk laporan maupun suatu produk. Beberapa hasil kerja peserta didik selama melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut misalnya :

(1) Membuat produk berupa maket bentuk permukaan bumi

Pada materi dinamika litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan, peserta didik diberi tugas membuat maket-maket bentuk permukaan bumi hasil gerak tenaga endogen maupun eksogen. Ada cukup banyak produk hasil kerja siswa seperti maket gunung api untuk mendorong peserta didik menguasai materi tentang vulkanisme. Bentuk pegunungan lipatan atau patahan sebagai hasil gerak tenaga endogen, profil tanah, jenis tanah hingga proses terjadinya erosi pada tenaga eksogen. Peserta didik selalin membaca dan memahami materi secara tertulis juga mendapatkan pemahaman secara langsung dari praktik membuat hingga terbentuk maket

(2) Menggubah lagu dan membuat maket dari lilin mainan.

Hasil kerja siswa pada materi Dinamika Atmosfer adalah gubahan lagu. Peserta didik diberikan proyek untuk menyanyikan lagu populer tetapi liriknya diganti dengan materi yang terdapat pada bab dinamika atmosfer. Hal ini memunculkan kreativitas peserta didik untuk mampu membuat lagu yang dapat dinyanyikan dengan lancar pada background lagu tertentu. Dengan menggunakan tambahan alat musik petik atau yang lain peserta didik mampu menguasai materi sambil mendapatkan ketrampilan tambahan yaitu kemampuan menggubah lagu. Sedangkan pada materi hidrosfer, peserta didik membuat maket sederhana tentang pola-pola aliran sungai menggunakan media lilin mainan.

(3) Membuat puzzle – teka-teki

Pada gambar di atas, siswa diminta mempelajari materi tentang dinamika hidrosfer kemudian membuat puzzle (semacam teka-teki visual). Dengan menggunakan media kertas dan alat potong peserta didik dapat membuat materi-materi hidrosfer yang dapat ditampilkan secara visual. Hasil kerja kemudian dibagikan kepada kelompok lain untuk dikerjakan.

(4) Membuat peta timbul dengan barang bekas

Hasil kerja berikutnya adalah peta timbul. Ibu guru Fitri Sari meminta peserta didik memanfaatkan barang-barang bekas sebagai bahan untuk belajar. Salah satu contoh pekerjaan peserta didik adalah peta Indonesia dalam bentuk stereoform. Berbagai jenis hasil kerja peserta didik tersebut kemudian dikumpulkan dan ditempel di dinding kelas bagian belakang. Dengan penempelan tersebut diharapkan peserta didik lebih semangat dan dapat belajar secara langsung.

(5) Membuat Majalah Dinding

Pada materi flora dan fauna, peserta didik diminta mempelajari persebaran flora dan fauna di dunia dan Indonesia. Hasil investigasi kemudian dikumpulkan dan dijadikan satu dalam bentuk mading atau majalah dinding. Mading yang telah selesai dikerjakan kemudian dipresentasikan di depan kelas untuk di diskusikan dengan kelompok lain.

(6) Presentasi hasil investigasi 

Hasil kerja peserta didik yang lain adalah hasil analisis tentang suatu materi pelajaran yang kemudian dipresentasi di depan kelas. Setelah materi disampaikan kemudian dapat dilakukan tanya jawab antara pemateri dengan anggota kelompok lain

Memperhatikan beberapa contoh di atas maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik dalam memecahkan suatu masalah hingga mengamati kemungkinan memberikan solusi dalam memecahkan masalah.
Berbagai proyek hasil investigasi hingga produk hasil kerja dari peserta didik dapat mendorong motivasi mereka untuk dapat menguasai materi dan menyampaikan kepada obyek lain.

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.