Guru Geografi Berbagi 12


Penyegaran Dari Pembelajaran Jarak Jauh Yang Menjemukan

Femy Marlia Lestari, S.Pd.

Guru Geografi SMA Angkasa Lanud Sulaiman Bandung

= – = – =

Penerapan social & physical distancing yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan dari berbagai jenjang sebagai wujud usaha menekan penyebaran Covid19 menghadirkan strategi pembelajaran secara virtual lewat dunia maya atau internet. Kegiatan pembelajaran ini biasa kita sebut dengan pembelajaran jarak jauh atau disingkat dengan PJJ, pada sebagian pelaku pendidikan juga sering menyebut dengan pembelajaran daring.

Pembelajaran jarak jauh ini pada pelaksanaannya menggunakan berbagai aplikasi yang mendukung pembelajaran dari yang sederhana hingga kompleks, dari yang bersifat gratisan hingga berbayar. Ada banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk pembelajaran jarak jauh seperti Google Classroom, Edmodo dan Schoology. Ketiga contoh aplikasi tersebut sudah cukup untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran jarak jauh. Berbagai tools yang ada di dalamnya mampu memberikan pengalaman bagi guru maupun peserta didik untuk belajar dan mengembangkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi.

Sebagus dan selengkap apapun aplikasi pembelajaran virtual yang digunakan oleh seorang guru untuk pembelajaran jarak jauh pada suatu waktu akan mengalami hambatan dalam pelaksanaannya. Merujuk pada pepatah tak ada gading yang tak retak maka aplikasi pembelajaran juga memiliki kelemahan. Hal ini berkaitan dengan konsep pelaksanaan pembelajaran jarak jauh itu sendiri. Salah satu kelemahan yang dapat diidentifikasi adalah interaksi virtual antara guru dengan peserta didik yang tentu saja memiliki “rasa” yang berbeda jika dibandingkan dengan interaksi secara langsung dalam tatap muka di kelas.

Dari berbagai berita maupun ulasan di situs internet banyak didapati keluhan-keluhan peserta didik maupun orangtua mengenai pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Dari sisi siswa misalnya adalah monotonnya langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan. Pembukaan kegiatan pembelajaran, penyampaian ringkasan materi hingga pemberian tugas mengerjakan soal hampir cenderung sama pada setiap mapel. Hal ini tentu saja menimbulkan kejenuhan bagi peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh ini. Untuk mengatasi kejenuhan yang terjadi pada peserta didik, diperlukan usaha keras guru untuk memodifikasi kegiatan pembelajaran menjadi lebih dinamis dan menumbuhkan kreativitas peserta didik, serta jangan lupakan pula menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Adalah ibu Femy Marlia Lestari, S.Pd., guru mata pelajaran geografi yang mengajar di kelas XI SMA Angkasa Lanud Sulaiman Bandung ini juga mendapati hal yang sama. Kondisi jenuh dialami oleh anak didiknya di sekolah karena pembelajaran jarak jauh. Untuk mengatasi kejenuhan yang terjadi pada peserta didiknya itu maka bu Femy kemudian menyusun rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.

Setelah mengamati karakter jiwa anak muda pada peserta didik maka bu Femy kemudian membuat model penugasan yang bersifat menyenangkan yaitu dengan meminta peserta didik membuat lagu, puisi dan komik yang berhubungan dengan materi yang telah dipelajari.
Pada saat pertemuan virtual dilaksanakan, bu Femy menyampaikan garis besar materi dan kemudian memberikan penugasan seperti yang telah direncanakan tersebut. Bentuk-bentuk penugasan tersebut dimaksudkan sebagai langkah penyegaran bagi peserta didik di tengah kejenuhan mengikuti pembelajaran jarak jauh.

Instruksi yang diberikan pada peserta didiknya berkaitan dengan tugas di pembelajaran jarak jauhnya adalah  sebagai berikut :

  1. Membagi kelas menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari beberapa tim.
  2. Diberikan kesempatan mengerjakan selama seminggu dengan batasan waktu yang telah ditentukan.
  3. Hasil pekerjaan dibuat dalam bentuk video dan diupload ke channel Youtube, kemudian peserta didik/tim melampirkan link youtube masing-masing ke Web Base Learning milik sekolah.
  4. Masing-masing kelompok membuat karya tentang persebaran atau klasfikasi Sumber Daya Alam yang sudah dipelajari di pertemuan sebelumnya.
  5. Kelompok pertama membuat Lagu Sumber Daya Alam. Lagu boleh merupakan lagu ciptaan sendiri atau menggunakan lagu yang sudah ada dengan mengganti liriknya sesuai materi yang telah diajarkan.
  6. Kelompok kedua membuat komik Sumber Daya Alam. Aplikasi yang digunakan untuk membuat komik dibebaskan sepenuhnya sesuai selera dan kemampuan siswa.
  7. Kelompok ketiga membuat puisi Sumber Daya Alam. Puisi yang telah dibuat kemudian dibacakan setiap siswa dalam kelompok tersebut dan direkam.

Mengamati instruksi penugasan di atas, terlihat bahwa bentuk tugas yang diberikan merupakan tugas yang tetap berkaitan dengan materi pelajaran namun dengan pengumpulan tugas yang bersifat kekinian. Pembuatan tugas dalam bentuk video dan menguplodnya ke channel Youtube tentu menjadi hal yang membuat peserta didik senang dan tertantang untuk melakukannya.

Video di atas adalah contoh hasil karya peserta didik bu Femy yang membuat komik menggunakan aplikasi di android dan kemudian merangkainya dalam bentuk video yang telah diunggah di channel peserta didik itu sendiri. Selain meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menghasilkan karya, dalam proses pembuatannya tentu ada aktivitas membaca materi pelajaran sehingga kegiatan belajar mandiri juga dilakukan oleh peserta didik.

Sedangkan pada video di atas menampilkan kreativitas peserta didik dalam membuat puisi yang mengambil tema tentang materi pelajaran, kemudian peserta didik membacakan puisi tersebut sambil direkam. Membuat puisi dengan tema mata pelajaran tentu lebih sulit dalam merangkai perpaduan kata di dalamnya daripada membuat puisi dengan tema umum seperti tema kehidupan, apalagi tema kasih sayang.

Video di atas adalah contoh siswa pada kelompok yang mendapat tugas untuk membuat lagu dengan materi sumber daya alam. Dengan menggunakan background lagu tertentu, peserta mengubah liriknya aslinya dan memasukkan materi sumber daya sebagai lirik utamanya.

Jika melihat sekilas tugas yang diberikan oleh bu Femy ini sama saja dengan penugasan yang lain. Ada pembukaan pertemuan, penyampaian garis besar materi dan ujung-ujungnya penugasan. Namun dalam kaitannya untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan tentu berbeda. Proses penuangan ide dalam membuat komik, membuat lirik lagu, melatih nada dan chord, menulis bait-bait puisi hingga pada pembacaan puisi, perekaman video, editing hingga proses upload ke channel tentu menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi peserta didik. Apalagi jika video mereka banyak dilihat, dilike atau bahkan disubscribe oleh viewernya.

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.