Rumus-rumus Pengukuran Suhu Udara
Atmosfer
= – = – =
Suhu udara adalah suatu keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut Termometer. Biasanya pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan semakin ke kutub, semakin dingin.
Bumi terkena panas sinar matahari sehingga atmosfer paling bawah yang lebih dahulu mendapat panas dari bumi. Melalui udara, sedikit demi sedikit panas dirambatkan ke atmosfer di atasnya. Panas yang diterima oleh bumi tergantung pada keadaan awan. Apabila saat itu tidak ada awan, bumi akan mendapat panas secara maksimal. Demikian juga apabila matahari berada pada sudut 90o , bumi akan mendapat panas lebih banyak. Apalagi jika bumi mendapat panas dari matahari terlalu lama.
Suhu udara diukur dengan termometer. Pada umumnya, termometer yang digunakan adalah termometer maksimum–minimum. Sesuai dengan namanya, alat pengukur suhu udara ini terdiri atas termometer maksimum dan termometer minimum. Termometer lain yang dapat digunakan untuk mengukur suhu udara adalah termometer gabungan berbentuk ”U” yang disebut termometer six. Termometer ini berisi alkohol dan air raksa.
Suhu udara dapat diukur secara harian, bulanan dan tahunan. Rumus pengukuran suhu masing-masing adalah sebagai berikut :
1. Suhu Harian
Pengukuran suhu harian dapat dilakukan menjadi dua yaitu Rentang Suhu Harian (RSH) dan Suhu Harian Rata-rata (SHR).
-
- Rentang Suhu Harian (RSH)
- Rentang Suhu Harian menunjukkan berapa besar selisih suhu maksimum dan suhu minimum pada hari tertentu. Sebagai contoh, pada termometer six menunjukkan suhu maksimum 36° C dan suhu minimumnya 20° C. Berarti, rentang suhu hariannya adalah
RSH = (36 – 20)° C
RSH = 16° C. - Suhu Harian Rata-rata (SHR)
- Suhu rata-rata yang terjadi dalam satu hari dapat dihitung dengan menggunakan 2 cara yaitu :
- Menghitung suhu maksimum dan minimum rata-rata selama 24 jam.
- Contoh :
- Suhu maksimum wilayah X dalam 1 hari adalah 38 C. Sedangkan suhu minimumnya adalah 18 C. Maka Suhu Harian Rata-rata wilayah X adalah :
- SHR = (38° + 18° )/2
- SHR = 56°/2
- SHR = 28° C
-
- Menghitung suhu per-jam rata-rata selama 24 jam.
- –
2. Suhu Bulanan
Suhu Bulanan Rata-rata menunjukkan suhu udara harian rata-rata selama sebulan. Untuk mengetahui berapa besar suhu bulanan dapat dihitung dengan rumus berikut.
–
3. Suhu Tahunan
Untuk mengetahui berapa besar nilai suhu tahunan dapat dihitung dengan menggunakan dua rumus yaitu Suhu Tahunan Rata-rata (STR) dan Rentang Suhu Tahunan Rata-rata (RST)
-
- Suhu Tahunan Rata-rata (STR)
- Suhu Tahunan Rata-rata adalah angka yang menunjukkan jumah suhu bulanan rata-rata selama 12 bulan dibagi jumlah bulan. Dihitung dengan rumus sebagai berikut :
- Rentang Suhu Tahunan Rata-rata (RST)
- Rentang Suhu Tahunan Rata-rata adalah angka yang menunjukkan selisih suhu bulanan rata-rata tertinggi dan terendah dalam setahun, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
–
4. Suhu Udara Pada Ketinggian Tempat Tertentu
Rumus-rumus yang telah disebutkan di atas adalah untuk mengukur suhu secara harian, bulanan dan tahunan. Untuk mengetahui suhu suatu tempat tanpa harus melakukan pengukuran di tempat tersebut adalah dengan berpedoman pada ketinggian tempatnya.
Rumus yang digunakan untuk pengukuran ada dua, yaitu :
-
- Jika hanya diketahui ketinggian suatu tempat
- .
Contoh soal:
Daerah Z mempunyai ketinggian 2.200 m dari permukaan laut. Hitunglah berapa suhu udara di wilayah Z!
Jawab:
T = 26,3° – 0,6° (22)
T = 26,3° – 13,2°
T = 13,1°C
Jadi, suhu udara di daerah Z pada ketinggian 2.200 mdpal adalah 13,1°C
. - Jika diketahui ketinggian dua tempat, yang satu diketahui suhu udaranya sedangkan yang lainnya belum diketahui.
- .
Contoh soal:
Kota X memiliki ketinggian 1100 m di atas permukaan laut. Rata-rata suhu udara di kota X adalah 19,7°C. Berapakah rata-rata suhu udara kota Y yang memiliki ketinggian 350 m di atas permukaan laut?
Jawab:
ΔT = 0,006° (1100 – 350) × 1°C
ΔT = 4,5°C
Jadi, suhu udara kota B = 19,7°C + 4,5°C
= 24,2°C
.
Sumber Tulisan :
- Daldjoeni, N. 2014. Pokok-pokok Klimatologi. Yogyakarta : Ombak
- Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius
- Heriawan, Nandang. 2006. Cuaca dan Iklim. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi
- Siswanto, Eko. 2015. Ekologi Sosial. Yogyakarta : Ombak
- Soedomo, Mustikahadi. 2001. Pencemaran Udara. Bandung : ITB Press
- Wardhana, Wisnu Aryo. 2010. Dampak Pemanasan Global. Yogyakarta : Andi Offset.
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.