Pembagian Iklim Dunia Menurut Wladimir Koppen
Atmosfer
= – = – =
Wladimir Köppen (1918, Austria) dari Universitas Graz, ahli di bidang klimatologi dan geografi tumbuh-tumbuhan. Klasifikasi iklim Köppen berdasarkan rata-rata curah hujan dan temperatur terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman.
Tanaman tidak hanya tergantung pada jumlah hujan, tetapi juga oleh intensitas evaporasi (banyaknya penguapan). Untuk mengetahui intensitas evaporasi dan daya guna hujan, yaitu dengan cara menghubungkan hujan dan temperatur. Klasifikasi Iklim menurut Koppen ini paling banyak dipergunakan orang. Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim dan dinyatakan dengan simbol huruf
Huruf pertama dalam sistem klasifikasi iklim Koppen terdiri atas 5 huruf kapital yang menunjukkan karakter suhu atau curah hujan. Kelima jenis iklim tersebut adalah sebagai berikut. :
- Iklim A (Iklim tropis/tropical climate), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin masih lebih dari 18°C. Adapun rata-rata kelembapan udara senantiasa tinggi.
- Iklim B (Iklim arid atau kering atau iklim gurun/dry climate), ditandai dengan rata-rata proses penguapan air selalu tinggi dibandingkan dengan curah hujan yang jatuh, sehingga tidak adakelebihan air tanah dan tidak ada sungai yang mengalir secara permanen.
- Iklim C (Iklim sedang hangat atau mesothermal/warm temperate climate), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin adalah di atas -3°C, namun kurang dari 18°C. Minimal ada satu bulan yang melebihi ratarata suhu di atas 10°C. Iklim C ditandai dengan adanya empat musim (spring, summer, autumn, dan winter).
- Iklim D (Iklim salju atau mikrothermal/snow climate), ditandai dengan ratarata suhu bulan terdingin adalah kurang dari –3°C.
- Iklim E (Iklim es atau salju abadi/Ice Climate), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terpanas kurang dari 10°C. Di kawasan iklim E tidak terdapat musim panas yang jelas.
Huruf kedua menunjukkan tingkat kelembapan, tingkat kekeringan, atau kebekuan wilayah.
Untuk tipe iklim A, C, dan D huruf keduanya antara lain:
- Huruf f (feucht) menunjukkan lembap, ditandai dengan curah hujan cukup setiap bulan dan idak terdapat musim kering
- Huruf w (winter) menandai periode musim kering jatuh pada musim dingin (winter)
- Huruf s (summer) menandai periode musim kering jatuh pada musim panas (summer)
- Huruf m (medium) menunjukkan muson, ditandai dengan adanya musim kering yang jelas walaupun periodenya pendek.
Khusus untuk tipe iklim B, huruf keduanya adalah:
- Huruf s (steppa atau semi arid), ditandai dengan rata-rata curah hujan tahunan berkisar antara 380 mm – 760 mm
- Huruf w (gurun atau arid), ditandai dengan rata-rata curah hujan tahunan kurang dari 250 mm.
Khusus untuk tipe iklim E, huruf keduanya adalah:
- Huruf t artinya tundra
- Huruf f artinya salju abadi (senantiasa tertutup es);
- Huruf h artinya iklim salju pegunungan tinggi.
.
Deskripsi Iklim Koppen adalah sebagai berikut :
1. Iklim Tipe A (Iklim Hujan Tropis)
Wilayah beriklim tipe A memiliki curah hujan tinggi, penguapan tinggi (rata-rata 70 m3/tahun), dan suhu udara bulanan rata-rata di atas 18° C. Curah hujan tahunan lebih dari penguapan tahunan, tidak ada musim dingin. Wilayah beriklim tipe A dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut.
-
- Iklim tipe Af memiliki suhu udara panas dan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Di wilayah beriklim tipe A terdapat banyak hutan hujan tropik. Contoh: wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
Wilayah beriklim tipe Af memiliki ciri:- hutan sangat lebat dan heterogen (bermacam-macam tanaman)
- terdapat banyak tumbuhan panjat
- terdapat jenis tumbuhan seperti pakis, palem, dan anggrek
- Iklim tipe Am, memiliki suhu udara panas, musim hujan, dan musim kemarau yang kering. Batas antara musim hujan dan kemarau tegas. Wilayah beriklim tipe Am antara lain terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan.
Wilayah beriklim tipe Am memiliki ciri:- curah hujan tergantung musim
- jenis tanaman pendek dan homogen
- hutan homogen yang menggugurkan daunnya ketika kemarau
- Iklim tipe Aw, memiliki suhu udara panas, musim hujan, dan musim kemarau yang lebih panjang dibandingkan dengan musim hujan. Wilayah beriklim tipe Aw terdapat di wilayah Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Kepulauan Aru, dan Papua bagian selatan. Wilayah beriklim tipe Aw memiliki ciri:
- hutan berbentuk sabana (savana)
- jenis tumbuhan padang rumput dan semak belukar
- pohonnya berjenis rendah.
- Iklim tipe Af memiliki suhu udara panas dan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Di wilayah beriklim tipe A terdapat banyak hutan hujan tropik. Contoh: wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
.
2. Iklim Tipe B (Iklim Kering)
Ciri Iklim tipe B adalah penguapan tinggi dengan curah hujan rendah (rata-rata 25,5 mm/tahun) sehingga sepanjang tahun penguapan lebih besar daripada curah hujan. Tidak terdapat surplus air. Di wilayah beriklim tipe B tidak terdapat sungai yang permanen. Wilayah beriklim tipe B dibedakan menjadi tipe Bs (iklim stepa) dan tipe Bw (iklim gurun).
.
3. Iklim Tipe C (Iklim Sedang Hangat)
Iklim tipe C mengalami empat musim, yaitu musim dingin, semi, gugur, dan panas. Suhu udara rata-rata bulan terdingin adalah (–3)°C – (–8)°C. Terdapat paling sedikit atu bulan yang bersuhu udara rata-rata 10° C.
Iklim tipe C dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut.
-
- Iklim tipe Cw, yaitu iklim sedang basah (humid mesothermal) dengan musim dingin yang kering.
- Iklim tipe Cs, yaitu iklim sedang basah dengan musim panas yang kering.
- Iklim tipe Cf, yaitu iklim sedang basah dengan hujan dalam semua bulan.
.
4. Iklim Tipe D (Iklim Salju Dingin)
Iklim tipe D merupakan iklim hutan salju dengan suhu udara rata-rata bulan terdingin < –3° C dan suhu udara rata-rata bulan terpanas > 10° C.
Iklim tipe D dibedakan menjadi dua:
-
- Iklim tipe Df, yaitu iklim hutan salju dingin dengan semua bulan lembap.
- Wilayah beriklim tipe Dw, yaitu iklim hutan salju dingin dengan musim dingin yang kering.
.
5. Iklim Tipe E (Iklim Kutub)
Wilayah beriklim tipe E mempunyai ciri tidak mengenal musim panas, terdapat salju abadi dan padang lumut. Suhu udara tidak pernah melebihi 10° C. Wilayah beriklim tipe E dibedakan atas tipe Et (iklim tundra) dan tipe Ef (iklim kutub dengan salju abadi). Iklim tipe E terdapat di daerah Arktik dan Antartika.
.
Sumber Tulisan :
- Daldjoeni, N. 2014. Pokok-pokok Klimatologi. Yogyakarta : Ombak
- Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius
- Heriawan, Nandang. 2006. Cuaca dan Iklim. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi
- Siswanto, Eko. 2015. Ekologi Sosial. Yogyakarta : Ombak
- Soedomo, Mustikahadi. 2001. Pencemaran Udara. Bandung : ITB Press
- Wardhana, Wisnu Aryo. 2010. Dampak Pemanasan Global. Yogyakarta : Andi Offset.
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.