Perubahan Iklim


Pemanasan Global Sebagai Bentuk Perubahan Iklim Dunia

Atmosfer

= – = – =

Perubahan iklim adalah perubahan rata-rata salah satu atau lebih elemen cuaca pada suatu daerah tertentu. Perubahan iklim skala global adalah perubahan iklim dengan acuan wilayah bumi secara keseluruhan. Perubahan iklim global dalam skala waktu panjang mempunyai implikasi terhadap ekosistem alam.

Kondisi iklim di dunia selalu berubah, baik menurut ruang maupun waktu. Perubahan iklim ini dapat dibedakan berdasarkan wilayahnya (ruang), yaitu perubahan iklim secara lokal dan global. Berdasarkan waktu, iklim dapat berubah dalam bentuk siklus, baik secara harian, musiman, tahunan, maupun puluhan tahun. Perubahan iklim adalah suatu perubahan unsur-unsur iklim yang memiliki kecenderungan naik atau turun secara nyata.

Perubahan iklim secara global disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas di atmosfer. Hal ini terjadi sejak revolusi industri yang membangun sumber energi yang berasal dari batu bara, minyak bumi, dan gas, yang membuang limbah gas di atmosfer, seperti Karbondioksida (CO2), Metana (CH4), dan Nitrous oksida (N2O). Matahari yang menyinari bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh atmosfer sehingga udara bersuhu nyaman bagi kehidupan manusia. Jika kemudian atmosfer bumi dijejali gas, terjadilah efek selimut seperti yang terjadi pada rumah kaca, yakni radiasi panas bumi yang lepas ke udara ditahan oleh selimut gas sehingga suhu mengalami kenaikan dan menjadi panas. Semakin banyak gas dilepas ke udara, semakin tebal selimut bumi, semakin panas pula suhu bumi.

Perubahan suhu yang bersifat naik di permukaan bumi inilah yang sering disebut dengan istilah Pemanasan Global atau Global Warming dalam istilah asingnya. Berdasarkan hasil penelitian pemanasan global yang terjadi ini dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas manusia yang menghasilkan residu atau limbah yang mengotori udara dan menyebabkan terjadinya Efek Rumah Kaca.

Secara umum, bumi memiliki fungsi memantulkan cahaya matahari dalam bentuk sinar inframerah ke atmosfer. Kemudian sinar inframerah tersebut akan diserap (absorpsi) kembali oleh gas-gas atau zat-zat yang ada di atmosfer, sehingga keadaan bumi menjadi tetap hangat atau panas walaupun pada saat malam hari. Gas atau zat-zat yang berfungsi menyerap dan menahan pantulan sinar inframerah dari bumi disebut gas-gas rumah kaca (green house glasses) karena seolah-olah gas-gas itu berfungsi sebagai kaca pada suatu rumah kaca. Tertahannya sinar inframerah oleh gas-gas rumah kaca, mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu udara di muka bumi yang disebut efek rumah kaca (green house effect).

Gas-gas yang berfungsi seperti rumah kaca, antara lain Carbondioksida (CO2), Metan (CH4), gas atau senyawa Nitrogen (NO, NH3 dan N2O), senyawa Sulfur (H2S dan SO2), Ozone (O3) dan Clorofluorocarbon (CFC). Di antara gas-gas rumah kaca tersebut, Karbondioksida (CO2) dan Clorofluorokarbon (CFC) merupakan gas yang paling dominan dan penting dalam memberikan konstribusi pada terjadinya pemanasan global.
Karbondioksida dikeluarkan ke atmosfer melalui aktivitas pembakaran pada mesin-mesin industri yang berbahan bakar batu bara, bensin, minyak tanah, atau solar, selain itu dari asap kendaraan bermotor serta hasil metabolisme dan respirasi makhluk hidup. Adapun CFC dilepaskan ke atmosfer melalui aktivitas manusia dalam bentuk penggunaan lemari es, AC (
Air Conditioner), atau aerosol yang disemprotkan, misalnya parfum yang menggunakan freon dan halon.

Dampak dari pemanasan global pada saat ini sudah dirasakan di berbagai sektor kehidupan. Dampak tersebut merupakan dampak yang bersifat merugikan bahkan membahayakan kehidupan manusia, antara lain :

  1. Penipisan Lapisan Ozon di Stratosfer
  2. Perubahan Pola Musim
  3. Terjadi Cuaca dan Iklim Ekstrim di beberapa tempat
  4. Kenaikan Muka Air Laut
  5. Berkurangnya air bersih
  6. Peningkatan Jumlah Penyakit

Untuk mengurangi dampak-dampak pemanasan global maka diperlukan kerjasama antar negara untuk mulai mengendalikan aktivitas dan penggunaan bahan-bahan yang berpotensi merusak lapisan udara di atmosfer.
Selain itu diperlukan kesadaran pada setiap penduduk di bumi untuk mulai melakukan tindakan-tindakan sederhana agar dapat mengurangi dampak pemanasan global, sebagai contoh berikut :

  1. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mulai beralih ke bahan bakar ramah lingkungan.
  2. Mengurangi penggunaan plastik
  3. Mengurangi penggunaan energi listrik, seperti mematikan lampu atau alat listrik saat tidak digunakan.
  4. Merancang tempat tinggal yang ramah lingkungan baik rumah maupun gedung.

Dengan memberikan pendidikan kepada penduduknya secara kontinue, suatu negara beserta penduduknya secara langsung turut berperan serta dalam mengurangi dampak pemanasan global.

.

Sumber Tulisan :

  1. Daldjoeni, N. 2014. Pokok-pokok Klimatologi. Yogyakarta : Ombak
  2. Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius
  3. Heriawan, Nandang. 2006. Cuaca dan Iklim. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi
  4. Siswanto, Eko. 2015. Ekologi Sosial. Yogyakarta : Ombak
  5. Soedomo, Mustikahadi. 2001. Pencemaran Udara. Bandung : ITB Press
  6. Wardhana, Wisnu Aryo. 2010. Dampak Pemanasan Global. Yogyakarta : Andi Offset.

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.