Potensi Budaya 03


Budaya Tradisional dan Potensinya di Bidang Ekonomi Kreatif

Persebaran Kebudayaan Indonesia

= – = – =

Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep baru bidang perekonomian di era ekonomi yang mengutamakan kreativitas dan informasi. Konsep dari ekonomi kreatif ini adalah bagaimana sumber daya manusia yang memiliki ide-ide kreatif dan pengetahuan luas dapat digunakan sebagai faktor utama dalam produksi. Jadi pada dasarnya ekonomi kreatif lebih mengedepankan kreativitas, pengetahuan, dan ide dari manusia sebagai aset untuk membuat perekonomian bergerak maju.

Konsep ekonomi kreatif dapat mengembangkan sektor perekonomian. Pertumbuhan sektor ekonomi ini sudah meningkat hingga 5,76% dibandingkan sektor lain seperti pertambangan dan pertanian. Sektor ekonomi kreatif juga memberi beberapa manfaat misalnya menciptakan lapangan kerja baru, membuat masyarakat menjadi lebih kreatif, mengurangi angka pengangguran, meningkatkan inovasi di berbagai bidang, dan menciptakan kompetisi bisnis yang lebih sehat.

Ekonomi kreatif berhubungan dengan berbagai bidang lain yang mendukung pengembangan sektor perekonomian. Aneka hasil pertambangan, pertanian, perkebunan, pariwisata dan kebudayaan dapat dikembangkan secara kreatif dan secara ekonomis dapat menghasilkan keuntungan. Manusia diberbagai bidang pekerjaan dapat menyalurkan berbagai gagasan dan konsep kreatifnya dan menciptakan produk-produk baru sebagai wujud dari gagasan tersebut.

Kebudayaan juga tak akan lepas dari lingkaran ekonomi kreatif ini. Berbagai produk-produk budaya dapat dikembangkan sesuai konsep ekonomi kreatif sehingga dapat menjadi sumber pendapatan bagi penduduk maupun pemerintah. Indonesia sebagai negara dengan kekayaan budaya yang tinggi dan beraneka ragam tentu memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sesuai ekonomi kreatif ini.

Dengan kekayaan budaya yang beraneka ragam ini, Indonesia sebagai negara berkembang harus mampu memanfaatkan sektor budaya sebagai salah satu pendorong industri kreatif penggerak ekonomi. Hal ini perlu dilakukan agar Indonesia dapat mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi. Di Indonesia, pada saat ini ada 16 subsektor ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan dengan memanfaatkan produk-produk budaya tradisional :

1. Aplikasi dan Pengembang Permainan/Game

Smartphone pada saat ini merupakan produk teknologi canggih yang sering ditemukan digenggaman banyak orang baik masyarakat kelas bawah maupun kelas atas. Keberadaan benda tersebut memiliki beraneka aplikasi yang memiliki banyak fungsi bagi penggunanya. Ada aplikasi yang dapat digunakan untuk menunjang pekerjaan, belajar, komunikasi hingga untuk hiburan. Fungsi smartphone sebagai sarana hiburan pada saat ini mungkin lebih dominan dari pada fungsi lainnya. Berbagai aplikasi pemutar film, lagu hingga permainan (game) bisa dipasang di perangkat cerdas tersebut. Game selama ini selalu memiliki konotasi buruk karena dapat mempengaruhi penggunanya, seperti menjadi malas-malasan, egois, tidak peka hingga bertingkah layaknya tokoh di game tersebut. Pengaruh buruk ini bisa dihindarkan dengan membuat game-game yang lebih bersifat edukatif atau mendidik penggunanya. Budaya-budaya tradisional yang bertema permainan tradisional dapat dikembangkan daan dikenalkan kepada para pengguna smartphone terutama generasi muda yang cenderung suka dengan aplikasi permainan.

Beberapa permainan tradisional saat ini telah dikembangkan oleh pengembang aplikasi game dan dapat dimainkan diperangkat smartphone berbasis android, misalnya permainan Gundhu, Congklak, Benteng-bentengan zaman kerajaan, Balap Egrang, Engklek, Benthik, Petak Umpet, Tarik Tambang, Lomba Bakiak, Gebuk Bantal, Balap Karung, dan Panjat Pinang.
Aplikasi game berbasis permainan tradisional ini selain dapat memberikan keuntungan bagi pengembang aplikasinya juga memberikan manfaat-manfaat lain yaitu kelestarian produk budaya tradisional dan memberikan wawasan kepada generasi muda tentang keragaman budaya Indonesia.
Masih banyak lagi permainan-permainan tradisional khas daerah-daerah yang tersebar di seluruh Indonesia yang dapat dikembangkan menjadi aplikasi game berbasis teknologi informasi. Tentu saja ini menjadi tantangan bagi para kreator-kreator game untuk memunculkan kreatifitas mereka.

2. Arsitektur

Konsep ekonomi kreatif bisa dilakukan dalam bidang pembangunan atau arsitektur. Dalam hal budaya, keanekaragaman arsitektur lokal dan daerah menunjukkan karakter Bangsa Indonesia yang mempunyai beraneka ragam budaya. Hal ini semakin didukung banyaknya ide atau gagasan dari generasi-generasi milenial yang ingin mempunyai konsep rumah atau hunian yang unik. Peranan ekonomi kreatif ini dapat dilakukan dengan membuat rumah berbahan modern tapi dengan arsitektur lokal. Dapat juga dengan memadukan tema arsitektur lokal dengan arsitektur masa kini sehingga menjadi rumah yang menarik, modern, kekinian namun tetap memiliki nilai-nilai budaya tradisional.

Tidak hanya untuk membangun rumah saja, ekonomi kreatif ini bisa dimasukkan dalam semua bidang terkait arsitektur. Seperti perencanaan kota, kegiatan teknik sipil, pembangunan taman kota, dan masih banyak lagi. Dengan potensinya yang sangat besar, para arsitek pun saat ini mulai memunculkan inovasi produk arsitektur yang menyiratkan karakter budaya dan kearifan lokal.

3. Desain Interior

Desain interior adalah salah satu cabang seni rupa yang fokus terhadap perancangan ruang dalam suatu bangunan. Dalam kegiatan desain interior terdapat proses penyusunan dan penciptaan elemen-elemen interior agar menjadi suatu kesatuan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu pada aspek estetis, keamanan dan kenyamanan ruangan.
Masyarakat pada masa sekarang ini telah mulai mengapresiasi estetika ruangan pada bagian dalam sebuah ruangan dengan lebih baik. Orang tidak hanya puas dan senang dengan kemegahan bangunan dan detail arsitekturnya namun juga memperhatikan kenyamanan saat tinggal di dalamnya. Hal ini menjadi salah satu pendorong meningkatnya kemajuan perkembangan desain interior di Indonesia. Penggunaan jasa desainer interior untuk merancang bagian dalam bangunan rumah, hotel, dan perkantoran pun semakin meningkat.

Estetika interior sebuah bangunan dapat disesuaikan dengan permintaan pemesan, dari desain modern masa kini, desain gaya eropa dan benua-benua lain hingga desain bercorak etnis budaya daerah-daerah di Indonesia. Saat ini banyak bangunan-bangunan pemerintah, kantor, hotel, rumah-rumah penginapan seperti homestay hingga losmen yang memanfaatkan jasa desain interior bernuansa tradisional maupun transisional (perpaduan gaya modern dengan tradisional).
Pada bangunan pemerintah misalnya gedung pemerintahan provinsi tertentu yang menonjolkan cita rasa dan ciri khas kedaerahan. Sedangkan pada hotel dan penginapan-penginapan, perpaduan arstitektur dan desain interior tradisional yang disesuaikan dengan budaya tradisional wilayah sekitarnya dapat meninggalkan kesan dan pengalaman yang indah bagi wisatawan yang berkunjung dan menginap. Mereka tidak hanya sekedar berwisata di obyek wisata tujuan tetapi juga beristirahat dan berwisata tradisi di dalam ruang peristirahatan.
Sebuah peluang ekonomi bagi para desainer interior untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam mendesain ruangan dengan estetika tinggi.

4. Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual atau sering disingkat DKV adalah cabang ilmu desain yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media dengan memanfaatkan elemen-elemen visual ataupun rupa untuk menyampaikan pesan untuk tujuan tertentu.
Dalam Desain Komunikasi Visual terdapat kegiatan penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat.
Proses komunikasi pada desain ini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya.

Desain komunikasi visual di masa sekarang ini pada dasarnya merupakan perpaduan menggambar menggunakan kertas dan pensil dengan teknologi digital. Unsur-unsur budaya seperti seni tradisi dapat dijadikan sebagai tema pokok dalam penggambarannya. Keragaman budaya di Indonesia yang begitu tinggi tentu dapat menjadi lahan pendorong kreatifitas para desainer komunikasi visual untuk menciptakan berbagai karya komunikasi visual bernilai tinggi. Salah satu contoh hasil kreatif Desain Komunikasi Visual adalah gambar-gambar dari 60 finalis lomba desain kaos Bali Culture. Hasil-hasil kerja DKV sendiri dapat diperjualbelikan secara resmi di web-web penjualan gambar-gambar vector.

5. Desain Produk

Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh perusahaan untuk pelanggannya, termasuk pengembangan ide-ide yang efektif dan efisien melalui proses yang mengarah ke produk-produk baru. Contoh hasil desain produk ini misalnya desain kemasan sebuah produk, dapat juga desain bentuk produk itu sendiri misalnya desain produk sepatu.

Keanekaragaman hasil budaya Indonesia juga dapat menjadi lahan kreatifitas bagi para pelaku industri ekonomi kreatif untuk menghasilkan desain produk yang bersifat tradisional. Sabagai contoh makanan dan minuman tradisional dapat didesain semenarik mungkin, mulai dari bungkus/kemasan, tas untuk kemasan, rasa produk, hingga bentuk produknya sendiri.

6. Fashion

Fashion secara khusus berarti gaya dalam berpakaian yang di gunakan sehari-hari oleh seseorang, baik di dalam kehidupan kesehariannya atau ketika menghadiri acara tertentu yang bertujuan menunjang penampilannya. Ada yang memberikan pendapat bahwa fashion adalah gaya berbusana yang dapat menentukan penampilan seseorang. Busana merupakan salah satu ajang industri ekonomi kreatif. Mode yang selalu berganti menyesuaikan trend yang sedang terjadi dapat menjadi tantangan para desainer untuk merancang pakaian yang menarik minat orang untuk memakai karyanya.

Salah satu hasil budaya tradisional adalah kain tradisional dan pakaian adat. Setiap propinsi di Indonesia memiliki pakaian adat khas. Ini dapat menjadi sasaran kreatifitas para desainer untuk memodifikasi pakaian-pakaian daerah tersebut dengan berbagai bentuk tanpa menghilangkan ciri khasnya. Begitu pula dengan kain tradisional, Indonesia memiliki kain bahan pakaian yang khas seperti kain ulos dan kain kampuh. Sedangkan bahan pakaian bertema tradisional yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah kain batik. Setiap daerah di Indonesia memiliki motif batik yang khas. dari hasil pendataan diketahui terdapat lebih dari 5.000 motif batik di Indonesia yang dapat kita amati di aplikasi Map Of Batik yang bisa kita download dari Playstore. Pembuatan pakaian berbahan batik yang menjadi ciri khas Indonesia ini tentu menjadi ladang kreasi pada desainer untuk meningkatkan kemampuan mereka di bidang ekonomi kreatif.

7. Film, Animasi dan Video

Film adalah gambar-hidup yang juga sering disebut movie. Film secara kolektif sering disebut sebagai sinema. Film merupakan media yang sangat berpengaruh, melebihi media-media yang lain. Film secara audio dan visual bekerja sama dengan baik dalam membuat penontonnya tidak bosan dan lebih mudah mengingat, karena formatnya yang menarik.
Animasi adalah gambar yang bergerak, berasal dari kumpulan objek yang telah di susun sedemikian rupa dan bergerak mengikuti alur yang sudah ditetapkan setiap hitungan waktu. Objek dapat berupa tulisan, gambar hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia maupun obyek lainnya. Animasi semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi digital. Perangkat komputer pada saat ini merupakan mesin pengolah animasi yang handal.

Industri perfilman di Indonesia pada saat ini mengalami perkembangan yang positif dan mendapat perhatian dari para penikmat film. Hal ini dibuktikan dari banyaknya film-film Indonesia buatan anak bangsa yang diputar di bioskop-bioskop dan mendapat respon besar dari penonton. Sedangkan animasi mulai banyak digunakan dalam pembuatan konten-konten video untuk pendidikan, sosialisasi dari pemerintah, iklan layanan masyarakat hingga komersial.
Budaya tradisional Indonesia yang beraneka ragam dapat dijadikan sineas dan animator untuk membuat karya-karya film dan animasi dengan tema tradisional yang menarik. Salah satu contoh film berlatar budaya tradisional yang sempat menjadi trending topik dan kemudian mendorong bermunculan film-film serupa misalnya adalah film Tilik.

8. Fotography

Fotografi merupakan seni atau teknik daalam menghasilkan gambar dengan menggunakan alat perekam yang biasa disebut dengan kamera. Hasil fotografi yang dibidik oleh fotografer disebut foto. Fotografi dapat dilakukan oleh semua orang, namun karena merupakan sebuah seni atau teknik maka hasilnya belum tentu sama baik dari kualitas pengambilan gambar, konsep cerita yang dihasilkan dan lain-lain.

Fotografi mencakup bidang-bidang yang sangat luas. Berbagai bidang dapat direkam dalam fotografi. Beberapa jenis fotografi seperti portrait photography, landscape photography, human interest photography, aerial photography, stage photography, wildlife photography, macro photography, jurnalism photography, fashion photography, street photography, architectural photography, sport photography, food photography, still life photography dan cultural photography.
Budaya tradisional sebagai bentuk karya manusia dapat menjadi obyek potensial  dalam fotografi. Berbagai keragaman produk budaya seperti rumah adat, tarian daerah, upacara adat, makanan khas, senjata, patung dan lain-lain. Obyek-obyek budaya dapat menjadi salah satu sasaran fotografer untuk ikut berperan serta dalam industri ekonomi kreatif.

9. Kriya

Kriya atau hastakarya atau kerajinan tangan adalah kegiatan seni yang menitikberatkan pada keterampilan tangan dan fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis. Jenis-jenis kriya dapat berupa hiasan/dekorasi yang berfungsi sebagai pajangan seperti hiasan dinding, cinderamata, ukiran, dan patung. Jenis kriya berikutnya berupa benda terapan seperti perabotan, keramik, anyaman dan senjata. Benda-benda mainan seperti boneka, papan permainan dakon juga termasuk jenis kriya.

Berbagai jenis kriya tersebut dapat dibuat dalam konsep tradisional yang memiliki nilai estetis dan nilai budaya yang tinggi. Dengan pemasaran yang baik maka kriya dapat menjadi bidang pengembangan ekonomi kreatif bagi para pengrajin kriya.

10. Kuliner

Pengertian kuliner secara umum adalah kegiatan yang berhubungan dengan memasak atau aktivitas memasak. Kuliner juga dapat dimaknai sebagai hasil olahan yang berupa masakan berupa lauk-pauk, panganan maupun minuman. Kuliner tidak terlepas dari kegiatan masak-memasak yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-hari.
Sub sektor kuliner memberikan kontribusi yang cukup besar, yaitu 30% dari total pendapatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Industri kuliner mempunyai potensi yang sangat kuat untuk berkembang, oleh karena itu pemerintah akan mendukung sub sektor ini supaya lebih maju.

Makanan tradisional merupakan salah satu produk kekayaan budaya Indonesia. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang potensial untuk dikelola dalam industri ekonomi kreatif. Berbagai makanan khas Indonesia dapat menjadi ikon daerah dan memberikan keuntungan bagi pelaku ekonomi kreatif.

11. Musik

Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, nada, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama. Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni. Musik merupakan industri cukup menjanjikan dalam dunia showbiz. Besarnya minat dan antusiasme para musisi muda untuk terjun ke dalam bidang ini menunjukkan bahwa musik punya potensi menjadi industri yang lebih besar.

Musik tradisional merupakan hasil sistem kesenian dalam unsur budaya. Dengan keragaman budaya di Indonesia maka musik tradisional pada setiap daerah memiliki ciri khas. Kekhasan ini dapat dioptimalkan dalam industri ekonomi kreatif. Pada saat ini musik tradisional bernuansa budaya Jawa telah mampu menjadi hiburan sehari-hari masyarakat. Di tengah gempuran musik-musik barat dan mandarin, lagu Jawa terbukti tetap memiliki tempat tersendiri yang tak mampu digoyahkan oleh lagu-lagu asing. Hal ini dapat menjadi sumber peningkatan kreatifitas bagi para pencipta lagu, aranger dan penyanyi membawakan lagu dengan bahasa daerah. Kondisi ini tentu juga dapat mendorong daerah-daerah lain dapat memunculkan kreatifitas yang sama.

12. Penerbitan

Penerbitan adalah kegiatan pembuatan dan pendistribusian buku dan surat kabar yang diadakan oleh industri yang berkonsentrasi memproduksi dan memperbanyak sebuah literatur dan informasi atau sebuah aktivitas membuat informasi yang dapat dinikmati publik. Penerbitan merupakan salah satu ekonomi kreatif yang cukup berkembang meski tidak sebesar sektor-sektor lain. Hal ini dapat dibuktikan dari bermunculannya penerbit besar maupun kecil.

Berkaitan dengan budaya tradisional, penerbit dapat membuat divisi penerbitan buku tentang budaya dan bekerjasama dengan penulis-penulis dan narasumber budaya (budayawan). Selain mampu meningkatkan kreatifitas penulisan yang akan menghasilkan keuntungan secara finansial, keuntungan yang lain adalah kebudayaan daerah Indonesia terdokumentasikan secara tertulis sehingga dapat menjadi bahan bacaan, bahan penelitian dan tetap dapat dikenal oleh generasi mendatang.

13. Periklanan

Periklanan adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran. Iklan merupakan cara yang efektif untuk menyebarkan pesan dari segi biaya dan memotivasi konsumen untuk menggunakan suatu produk. Periklanan memiliki tujuan utama yaitu menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang.

Periklanan dapat digunakan untuk mempromosikan kebudayaan suatu daerah. Sebagai contoh Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) yang diselenggarakan setiap tahun antara bulan Juni-Juli banyak memanfaatkan periklanan untuk menginformasikan berbagai macam kegiatan yang ada di festival tersebut. Para pelaku industri kreatif di bidang periklanan tentu dapat memanfaatkan potensi serupa di daerahnya masing-masing. Berbagai produk budaya dapat dijadikan sebagai lahan kreatifitas yang menghasilkan keuntungan.

14. Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Performance biasanya melibatkan empat unsur yaitu waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.

Seni pertunjukan dapat berupa seni modern dan tradisional. Seni pertunjukan dapat bekerjasama dengan pengelola pariwisata agar pelaksanaannya dapat lebih mudah menjaring penonton dan menghasilkan keuntungan secara finansial. Tari Kecak, Pendet, Legong dan Barong merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan khas dalam setiap suguhan wisata ke Bali. Dengan keragaman seni pertunjukan seperti wayang, teater, ketoprak, ludruk, tari, debus dan seni pertunjukkan lain tentu dapat mendorong ekonomi kreatif bermunculan di setiap daerah di Indonesia.

15. Seni Rupa

Seni rupa merupakan suatu cabang seni yang tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan sebuah karya seni yang indah dan berkualitas sehingga karya seni yang dihasilkan tersebut dapat dirasakan oleh anggota indra pada tubuh manusia khususnya indra pendengan dan penglihatan. Seni rupa merupakan pengertian yang masih luas, di dalam seni rupa masih dapat dikategorikan jenis-jenisnya seperti seni rupa murni dan terapan, seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi, seni rupa tradisional, modern dan kontemporer.

Hasil seni rupa dengan tema kebudayaan tradisional sangat banyak. Lebih diuntungkan lagi dengan keragaman budaya Indonesia yang tinggi maka peluang ekonomi kreatif di bidang ini cukup besar untuk dikembangkan. Berbagai hasil karya seni rupa seperti lukisan, ukiran, patung, kaligrafi, mozaik dan relief dapat dikembangkan oleh seniman-seniman perupa menjadi komoditas yang menguntungkan.

16. Televisi dan Radio

Meskipun tidak semuktahir ponsel dan gawai lainnya, televisi dan radio masih mempunyai peran yang sangat besar dalam penyebaran informasi. Saat ini, kepemilikan televisi dan radio sudah merata, sehingga setiap lapisan masyarakat bisa mengakses teknologi ini. Pertumbuhan jumlah stasiun televisi dan stasiun radio pun masih terus bertambah. Namun, pertumbuhan dan potensi tersebut belum disertai dengan tayangan televisi yang berkualitas. Mayoritas program televisi, karena mengejar rating tinggi, tak lagi memperhatikan kualitas program yang ditayangkan. Industri ini kekurangan rumah produksi dan SDM yang bisa merancang program-program berkualitas.

Acara dengan tema kebudayaan daerah dan kebudayaan nasionalpun juga masih sedikit dan cenderung mendapatkan rating yang rendah. Hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku pertelevisian untuk mencari ide-ide kreatif tentang acara budaya yang dapat memberikan variasi acara agar tidak membosankan pagi para pemirsa.

Itulah 16 subsektor ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan. Dengan pengelolaan yang baik dan terencana serta manajemen yang profesional tentu peluang keberhasilan dapat lebih tinggi sehingga keuntungan yang diperoleh dapat memberikan kesejahteraan bagi pelaku industri pertelevisian.

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.

2 thoughts on “Potensi Budaya 03

  1. Restu

    Terimakasih Pak Andi… bagus banget. Sangat bermanfaat. Saran saya lanjut dan terus lanjutkan untyk berbagi buat guru geografi Indonesia.
    Gambar-gambarnya keren, perlu ditambahi sumbernya.
    Sukses selalu…

Komentar ditutup.