Perairan Darat 07


Delta, Bentukan Alam Di Muara Sungai

Hidrosfer

= – = – =

Sungai adalah massa air tawar yang mengalir secara alamiah mulai dari sumber air sampai ke muara. Sumber air sungai umumnya berasal dari mata air yang keluar dari dalam tanah melalui celah-celah atau retakan batuan. Selain dari resapan air hujan sumber air sungai dapat pula berupa pencairan es atau gletser. Adapun badan-badan air yang dapat berfungsi sebagai muara sungai antara lain laut, danau, atau sungai lain.

Secara umum aliran sungai dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir. Hulu merupakan bagian awal sungai. Hulu terdapat di kawasan pedalaman suatu pulau, biasnya bermata air di suatu lereng gunung. Bagian tengah pada suatu aliran sungai terdapat di tengah aliran sungai, biasanya terdapat di dataran rendah. Sedangkan hilir merupakan bagian akhir suatu sungai yang bermuara ke perairan yang lain baik sungai yang lebih besar, danau, rawa atau laut.

Pada bagian hilir atau muara sungai ada bentukan alam yang khas yang bisa kita temukan yaitu delta. Delta merupakan bentukan alam yang terdapat di bagian hilir sebuah sungai atau muara yang terbentuk oleh endapan yang dibawa oleh erosi sungai. Material-material hasil erosi sungai tersebut kemudian terbawa sedikit demi sedikit hingga ke muara dan terakumulasi lalu mengendap hingga membentuk dataran

Delta adalah lahan basah yang terbentuk saat sungai mengosongkan airnya dan mengendap ke badan air lain, seperti lautan, danau, atau sungai lain. Meski sangat jarang, delta juga bisa bermuara di darat.

Sungai bergerak lebih lambat saat mendekati muara, atau ujungnya. Hal ini menyebabkan sedimen, material padat yang terbawa arus ke hilir, jatuh ke dasar sungai. Kecepatan sungai yang melambat dan penumpukan sedimen memungkinkan sungai untuk keluar dari saluran tunggalnya saat mendekati muara.

Seperti kebanyakan lahan basah, delta adalah ekosistem yang sangat beragam dan penting secara ekologis. Delta menyerap limpasan dari banjir (dari sungai) dan badai (dari danau atau laut). Delta juga menyaring air karena perlahan-lahan mengalir melalui jaringan distribusi delta. Hal ini dapat mengurangi dampak pencemaran yang mengalir dari hulu.

Delta juga merupakan habitat lahan basah yang penting. Tumbuhan seperti bunga lili dan kembang sepatu tumbuh di delta, begitu pula tumbuhan seperti wort, yang digunakan dalam pengobatan tradisional. Banyak, banyak hewan berasal dari perairan delta yang dangkal dan bergeser. Ikan, krustasea seperti tiram, burung, serangga, dan bahkan predator puncak seperti harimau dan beruang dapat menjadi bagian dari ekosistem delta.

Tidak semua sungai membentuk delta. Delta akan terbentuk di muara sungai jika terdapat kondisi sebagai berikut :

  1. Kecepatan aliran air di bagian muara sungai rendah sehingga proses pengendapan cepat terjadi.
  2. Material hasil erosi yang terbawa hingga ke muara harus berjumlah cukup banyak
  3. Laut yang berhadapan langsung dengan muara memiliki ombak yang tenang.
  4. Morfologi pantai relatif datar atau landai
  5. Tidak ada aktivitas tektonik yang besar di sekitar sungai karena dapat meruntuhkan delta.
  6. Bahan hasil sedimentasi yang dapat membentuk delta tidak terpengaruh oleh aktivitas laut.

Sungai yang terdapat di permukaan bumi sangat banyak dan sebagian di antaranya membentuk delta. Ada banyak jenis-jenis delta, secara umum dikelompokkan menjadi empat jenis delta yaitu :

  1. 500Delta Arcuate, yaitu delta yang memiliki bentuk seperti kipas atau segitiga. Delta ini merupakan bentuk delta paling umum. Contoh delta Arcuate adalah Delta Nil dan Mahakam.
  2. Delta Kaki Burung, yaitu delta yeng memiliki bentuk menyerupai jari yang menyebar dari muara ke arah laut. Contohnya delta kaki burung adalah delta Citarum dan Mississippi.
  3. Delta Cuspate, yaitu delta yang memiliki bentuk seperti huruf V. Delta ini terjadi pada daerah dengan garis pantai datar. Contoh delta cuspate adalah delta Ebro.
  4. Delta Estuarine, yaitu delta yang terbentuk di wilayah muara yang memanjang dan sempit. Contoh delta estuarine adalah Delta Amazon dan Pearl.

Sumber Tulisan :

  1. Asdak, Chay. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan DAS. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.
  2. Erwin Irawan, Dasapta. 2015. Hidrogeologi Umum. Yogyakarta : Penerbit Ombak
  3. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi. 2017. Modul Morfologi Sungai Pelatihan Perencanaan Teknik Sungai. Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat
  4. Sosrodarsono, S dan K. Takeda. 1987. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya Paramita.
  5. Supirin. 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi Ofset.

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.