Perairan Darat 10


Kerusakan Danau dan Upaya Pelestariannya

Hidrosfer

= – = – =

Danau merupakan bentuk perairan darat yang memiliki banyak fungsi bagi lingkungan sekitarnya. Salah satunya adalah sebagai kawasan penampungan air hujan. Hujan yang jatuh ke bumi tidak semua airnya dapat terserap ke dalam tanah. Sebagian besar air hujan mengalir di permukaan dan menuju ke tempat yang lebih rendah. Danau sebagai bentukan alam yang berupa cekungan dan merupakan daerah paling rendah daripada lingkungan sekitarnya berfungsi sebagai penangkap air permukaan dari hujan. Fungsi tersebut membuat kemungkinan terjadinya musibah banjir di wilayah sekitar danau menjadi kecil.

Kerusakan Danau

Keberadaan danau sangat penting bagi kehidupan, khususnya manusia. Danau dapat berfungsi sebagai cadangan air untuk kepentingan pengairan (irigasi), air minum, sebagai sumber pembangkit tenaga listrik, sebagai sarana olahraga dan rekreasi, sebagai pengatur air untuk mencegah banjir, dan sebagai tempat untuk kegiatan perikanan dan berbagai manfaat lainnya.

Namun banyak danau yang mengalami penurunan kualitas sehingga fungsi pentingnya bagi kehidupan manusia juga menurun. Penurunan kualitas tersebut merupakan dampak dari berbagai aktivitas yang menyebabkan terjadinya kerusakan-kerusakan pada lingkungan danau. Beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan ekosistem danau antara lain sebagai berikut :

  • Polusi/pencemaran
    Adanya polutan yang berasal dari limbah baik limbah rumah tangga maupun limbah industri yang masuk ke danau dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada danau. Jika pencemaran air danau terjadi maka dapat berimbas pada kerusakan ekosistem kehidupan tidak hanya di dalam danau tetapi juga dapat membahayakan penduduk yang tinggal di danau.
  • Pengendapan/Sedimentasi
    Material hasil erosi sungai yang mengalir ke danau mengendap dan menyebabkan dasar danau cepat menjadi dangkal. Pengendapan ini dapat merusak kehidupan ikan dan tumbuhan di dasar danau. Air danau juga cenderung menjadi kotor sehingga pemanfaatan sebagai air bersih untuk penduduk di sekitar danau juga terganggu.
  • Rusaknya tanggul dan pintu air pada danau buatan (waduk) sehingga waduk menjadi jebol.
    Pada sebuah danau buatan atau waduk biasanya terdapat tanggul atau dam yang dibuat untuk menahan air. Di salah satu bagian dam tersebut juga terdapat pintu air yang digunakan untuk mengontrol saluran pengeluaran. Tanggul dan pintu keluar ini harus selalu diawasi dan dipelihara secara rutin. Karena tekanan air yang besar tanggul dan pintu ini dapat rusak sehingga harus selalu dicek agar potensi yang membahayakan manusia sekaligus potensi yang dapat merusakkan danau dapat diminimalisir.
  • Adanya gerakan tektonik, misalnya :
    • Gerakan tektonik di dasar danau dapat mengubah arah aliran-aliran sungai yang masuk ke dalam danau berbelok ke tempat lain
    • Adanya gerakan tektonik yang menyebabkan terjadinya pengangkatan dasar danau sehingga danau menjadi lebih dangkal dan air akan mengalir melalui saluran-saluran keluar.
  • Pengeringan Danau
    Air di danau dapat berkurang hingga menjadi kering, beberapa faktor yang menyebabkan keringnya danau antara lain
    • Sungai atau saluran air yang keluar dari danau lebih banyak daripada saluran air yang masuk ke danau. Hal ini menyebabkan kekeringan danau cepat terjadi karena volume pengurangan air lebih besar daripada volume aliran air yang masuk ke danau.
    • Terjadi peristiwa penguapan air danau yang lebih besar daripada jumlah air yang mengalir ke dalam danau sehingga menjadi kering.

Upaya Pelestarian Danau

Agar danau dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi kehidupan dan lingkungan di sekitar danau, maka perlu diupayakan langkah-langkah pelestarian seperti berikut ini :

  • Penjagaan kelestarian hutan dan penghijauan daerah di sekitar sungai yang menuju ke danau
    Vegetasi hutan memiliki fungsi sebagai penangkap air hujan yang kemudian disimpan di zona perakaran dan air tanah. Semakin banyak vegetasi hutan maka semakin banyak air hujan yang tersimpan di tanah sehingga pada saat danau mengalami penguapan air tanah yang tersimpan di kawasan hutan sekitar danau dapat mensuplai kuantitas air danau. Untuk itu pada kawasan kosong di daerah sekitar sungai dan sekitar danau lebih baik dilakukan penghijauan agar kawasan kosong tersebut dapat berfungsi sebagai daerah tangkapan air.
  • Pembinaan masyarakat penangkap ikan di danau agar tidak menggunakan bahan peledak/potas.
    Salah satu kerusakan ekosistem danau yang membuat ikan-ikan di danau semakin sedikit adalah penggunaan bahan peledak dan potas. Bahan peledak dapat merusak batu-batu dan aneka ganggang di dasar danau yang menjadi rumah bagi ikan. Begitu pula penggunaan potasium dapat meracuni ikan maupun tumbuhan di danau. Ikan-ikan kecil yang menjadi bibit mati begitu pula dengan tumbuhan kecil sumber makanan ikan.
  • Pencegahan masuknya polutan yang berasal dari pabrik ke aliran sungai
    Kegiatan industri yang memanfaatkan air danau dan membuang limbah produksinya ke danau harus dilarang. Jika perlu maka pemerintah bekerja sama dengan penduduk setempat dapat membuat peraturan atau larangan tersebut untuk menghindari terjadinya polusi atau pencemaran danau.
  • Pembinaan masyarakat tidak membuang sampah ke sungai yang bermuara ke danau.
    Pembinaan kesadaran penduduk dalam menjaga kebersihan danau tidak hanya dilakukan oleh penduduk di sekitar danau, tetapi juga pada penduduk yang tinggal di sekitar sungai yang bermuara ke danau. Semakin banyak aliran sungai yang menuju ke danau maka kemungkinana penumpukan sampah di danau juga besar. Untk itulah diperlukan pembinaan untuk tidak membuang sampah secara sembarangan.
  • Pembinaan masyarakat di sekitar danau agar menjaga kelestarian lingkungan hidup.
    Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar danau, tempat itu merupakan salah satu sumber penyedia air bersih bagi mereka. Untuk agar masyarakat dapat terus memanfaatkan air danau mereka harus diberikan pembinaan tentang pentingnya menjaga kelestarian danau.
  • Pembinaan masyarakat agar dapat memanfaatkan danau untuk kegiatan wisata dan ekonomi.
    Danau mempunyai potensi yang dapat dikembangkan oleh penduduk sekitar danau untuk dijadikan sebagai lokasi wisata. Potensi wisata dapat berupa wisata alam, hiburan, kuliner dan lain-lain. Pemanfaatan tanaman pengganggu pemandangan dan keindahan danau seperti enceng gondok menjadi produk kerajinan tangga secara ekonomis dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

.

Sumber Tulisan

  1. Asdak, Chay. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan DAS. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.
  2. Erwin Irawan, Dasapta. 2015. Hidrogeologi Umum. Yogyakarta : Penerbit Ombak
  3. Sosrodarsono, S dan K. Takeda. 1987. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya Paramita.

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.