Rawa : ciri-ciri, fungsi, jenis dan pemanfaatannya
Hidrosfer
= – = – =
Rawa (swamp/marsh) adalah tanah basah yang selalu digenangi air secara alami karena sistem drainase (pelepasan air) yang jelek atau letaknya lebih rendah dari daerah sekelilingnya. Rawa memiliki karakteristik ekosistem yang khusus dan biasanya terdapat di dekat sungai atau muara sungai yang besar. Rawa-rawa di Indonesia terdapat di sekitar muara-muara sungai yang besar dan rapat, seperti di Pulau Sumatra bagian timur, Kalimantan sebelah barat, selatan, dan bagian timur, serta Papua sebelah barat dan selatan.
Jenis-jenis Rawa
Rawa berdasarkan keadaan genangan airnya :
- Rawa yang airnya selalu tergenang.
- Terjadi di dataran rendah yang selalu tergenang air.
- Tanah-tanah di daerah rawa ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena tertutup tanah gambut yang tebal.
- Derajat keasaman tanah (pH) tinggi tinggi (mencapai 4,5)
- Warna tanah kemerah-merahan
- Hanya sedikit hewan yang dapat hidup di rawa ini.
- Sulit dimanfaatkan oleh manusia untuk budidaya
- Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
- Terpengaruh oleh pasang surut air laut
- Adanya pergantian air oleh pasang surut menyebabkan derajat keasaman air rendah
- Banyak pepohonan, menandakan airnya tidak terlalu asam
- Banyak hewan (ikan) yang hidup
- Banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai kegiatan
Rawa berdasarkan lokasinya :
- Rawa Dataran Rendah
Rawa ini terdapat di daerah depresi yang membentuk permukaan datar dan cekung. Air rawa ini berasal dari air hujan, air tanah, dan air sungai, serta kaya akan mineral. Rawa ini ditumbuhi oleh tumbuhan autotrophic. Gambut yang terbentuk di daerah ini berasal dari sisa-sisa tumbuhan autotrof. - Rawa Dataran Tinggi
Rawa ini terletak di daerah yang letaknya lebih tinggi dari daerah sekitarnya yang memiliki bentuk permukaan cekung. Air tanah permukaan (watertable) sangat kurang. Rawa ini mendapat air dari air hujan. Airnya idak begitu asam. - Rawa Peralihan
Rawa ini ditumbuhi oleh tumbuhan mesothropic. Sebagian rawa-rawa telah diusahakan untuk dijadikan daerah pertanian dengan cara membuat saluran drainase (pelepasan air).
Fungsi Rawa
Secara ekologis, rawa memiliki fungsi yang mendukung kehidupan antara lain sebagai berikut :
- Pada saat terjadi hujan deras, rawa mengurangi aliran-aliran cepat dan bertindak sebagai spoon alami yang menyerap air
- Rawa menjadi daerah penyangga yang menahan erosi dan mengikat tanah dengan akar
- Rawa dapat memurnikan air, menyaring sediment dan bahan-bahan yang mengkontaminasi
- Rawa menjadi habitat dari berbagai jenis ikan, dan aneka hewan lain serta berbagai jenis tumbuhan
- Rawae menjadi wilayah sumber cadangan air
- Rawa mencegah terjadinya banjir
- Mencegah intrusi air laut ke dalam lapisan air tanah dan tawar
Pemanfaatan Rawa
Rawa dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan sebagai berikut :
- Jika keasamannya tidak terlalu tinggi, rawa tersebut dapat dijadikan lahan persawahan
- Kegiatan perikanan dapat dibudidayakan dengan karamba atau tambak dengan catatan keasaman air rendah
- Sebagai objek wisata, contohnya seperti Rawa Pening di Jawa Tengah
Rawa memiliki banyak potensi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia seperti pada contoh di atas, namun jug terdapat berbagai kendala dalam memanfaatkannya antara lain sebagai berikut :
- Kendala fisik
- kondisi pH tanah maupun air yang tinggi
- unsur besi dan aluminium yang dapat menjadi racun
- genangan air yang mengganggu
- Kendala biologis
- gulma atau tanaman pengganggu seperti enceng gondok
- hama tanaman seperti tikus, ular dan babi
- kemungkinan binatang buas lain seperti buaya
- Kendala sosial ekonomi
- kurangnya tingkat pendidikan masyarakat di daerah sekitar rawa sehingga kesadaran dan memanfaatkan potensi rawa rendah
- kurangnya ketrampilan masyarakat dalam mengolah lahan rawa yang baik
Sumber Tulisan
- Asdak, Chay. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan DAS. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.
- Erwin Irawan, Dasapta. 2015. Hidrogeologi Umum. Yogyakarta : Penerbit Ombak
- Setiawan, Agnas. 2018. Membuka Wawasan Dengan Geografi SMA/MA Untuk Kelas XI. Yogyakarta : Deepublish
- Sosrodarsono, S dan K. Takeda. 1987. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya Paramita.
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.