Perairan Laut 08


Pantai dan Pesisir

Hidrosfer

= – = – =

Kita sering mendengar ada istilah pantai dan pesisir. Istilah tersebut tentu tidak asing bagi kita orang Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan dikelilingi oleh perairan laut. Sekilas pantai dan pesisir sepertinya memiliki arti yang sama karena terletak di tepi laut, namun ternyata dua istilah tersebut secara geografi adalah hal yang berbeda.

Pengertian Pesisir dan Pantai

Pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas daripada pantai. Wilayahnyamencakup wilayah daratan yang masih mendapat pengaruh laut (pasang-surut, suara deburan ombak, rembesan air laut di daratan) dan wilayah laut sejauh masih masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimentasi dari darat).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.10/MEN/2002 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu, Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistemdarat dan laut yang saling berinteraksi, di mana ke arah laut 12 mil dari garis pantai untuk provinsi dan sepertiga dari wilayah laut itu (kewenangan provinsi) untuk kabupaten/kota dan ke arah darat batas administrasi kabupaten/kota.

Pantai (shore/beach) adalah kenampakan alam yang menjadi batas antara daratan dengan lautan yang masih dipengaruhi oleh gelombang pasang. Wilayah pantai dimulai dari titik terendah air laut pada saat surut hingga arah ke daratan ampai batas jauh gelombang atau ombak menjangkau daratan. Tempat pertemuan antara air laut dengan daratan tadi dinamakan garis pantai (shore line). Garis pantai ini setiap saat berubahubah sesuai dengan perubahan pasang-surut air laut.

Macam-macam Pantai

Pantai akan berkaitan dengan lingkungan di sekitarnya sehingga terbentuk juga karena faktor alam di lingkungan sekitarnya. Berbagai jenis pantai antara lain :

  • Pantai Haff
    Pantai Haff, yaitu bagian dari laut di tepi pantai yang terpisah akibat adanya sebuah lidah tanah (nehrung). Contoh pantai Haff misalnya: Pantai Samas di Yogyakarta.
    Nehrung terjadi karena dua hal sebagai berikut.
    • Ombak merusak pantai di beberapa tempat sehingga hasil perusakan yang berupa pasir mengendap dan sebagian lagi diletakkan dekat daratan menjadi nehrung.
    • Di dekat sebuah tanjung yang dilalui oleh arus laut sering terjadi nehrung. Nehryng makin lama semakin tinggi sehingga kering ketika pasang surut.Kemudian angin laut meniupkan pasir itu ke arah darat dan dan dapat terbentuk bukit pasir.
  • Pantai Berbukit Pasir
    Pantai berbukit pasir (sand dunes) terjadi karena hal-hal sebagai berikut.
    • Banyak gosong-gosong pasir dekat pantai.
    • Perbedaan antara pasang naik dan pasang surut agak besar.
    • Kebanyakan bertiup angin laut.
    • Pesisir pantai sering mengalami kering.
      Contoh pantai berbukit pasir dapat kita temukan di kawasan pantai Parangtritis DI Yogyakarta.
  • Pantai Mangrove
    Pantai mangrove merupakan pantai yang rendah dan ditumbuhi oleh hutan bakau.
  • Pantai Bertebing
    Pantai bertebing banyak terdapat di daerah berbukit atau pegunungan di mana ombak selalu menghantam pantai sehingga terjadi perusakan pada batu-batuan dan akhirnya terbentuklah pantai yang bertebing. Di bawah tebing yang curam kadang-kadang tertumpuk onggokan batu-batuan, sedangkan pesisir yang ada sangat sempit. Pantai ini disebut juga Pantai Falaise.
  • Pantai Berkarang
    Pantai berkarang, yaitu pantai yang banyak karangnya. Pantai ini terdapat di daerah yang banyak pulau karangnya di sepanjang pantai.
  • Pantai Skeren
    Pantai skeren adalah pulau-pulau kecil berbatu yang terdapat di muka fyord.
  • Pantai Ria
    Pantai ria adalah sebuah lembah sungai yang turun, lalu digenangi oleh air laut, terjadi di daerah yang berbukit-bukit, tegak lurus pada garis pantai.
  • Estuarium
    Estuarium, yaitu sebagian lembah yang sudah tenggelam di sebuah pantai rendah. Muara sungai ini berbentuk corong dan agak jauh menjorok ke arah darat. Estuarium terjadi karena di tempat itu terdapat perbedaan ketinggian air laut yang besar pada waktu pasang naik dan pasang surut.
  • Delta
    Delta adalah daratan yang terjadi karena pengendapan hasil pelapukan di muara sungai. Sebuah delta dapat terjadi karena:
    • banyak hasil pelapukan dibawa oleh sungai sampai ke muaranya,
    • perbedaan tingginya air tidak besar ketika pasang naik dan
    • pasang surut,
    • lautnya sangat dangkal,
    • ombaknya tidak besar, dan
    • banyak tumbuh-tumbuhan di pantai.
  • Fyord
    Fyord adalah sebuah teluk yang dalam dan curam membujur jauh ke daerah pedalaman. Fyord banyak dijumpai di Norwegia, Islandia, Spitsbergen, dan Skotlandia Barat.

Sumber Tulisan

  1. Dahuri, Rokhman. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  2. Hutabarat, S. dan Stewart Evans, M. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
  3. Nontji, Anugerah. 1986. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.