Menggunakan metode Sing A Song untuk menghafal materi-materi dalam pelajaran Geografi
Menyebutkan mungkin merupakan ranah terendah dalam tingkatan pengetahuan menurut taksonomi Bloom, tetapi kemampuan untuk menyebutkan ini juga membutuhkan ruang memori yang tidak sedikit di otak manusia.
Meskipun dianggap merupakan ranah penguasaan terendah atau dengan kata lain paling mudah penguasaannya tetapi kadangkala ini juga merupakan pekerjaan yang sulit bagi sebagian siswa.
Untuk dapat menyebutkan beberapa pokok suatu materi seorang siswa akan menggunakan daya ingatnya, siswa akan membuka kembali memory di otaknya tentang materi yang sedang dia kerjakan. Ya…, untuk menyebutkan maka tugas otak kita adalah mengingat terlebih dahulu baru kemudian setelah ingat otak akan segera mengirimkan sinyal ke bibir kita untuk menyebutkan apa yang kita ingat.
Bicara tentang mata pelajaran Geografi maka tidak sedikit pula akan ada banyak materi yang kita temukan termasuk dalam ruang lingkup ranah terendah ini. Banyak materi dalam ilmu Geografi yang memiliki ranah mengingat atau C1. Sebagai ilmu yang berbicara tentang ruang maka akan ada aspek tempat/lokasi di dalam ruang itu yang menjadi pembahasan. Jika membahas tentang suatu di muka bumi tempat maka akan muncul pertanyaan yang berkaitan dengan what, where, when, who/whom, why dan how.
Dari pertanyaan 5W1H ini ada 1 pertanyaan yang sangat berciri khas geografis atau bersifat keruangan yaitu where.
Where yang berarti di mana merupakan pertanyaan yang meminta jawaban yang berkaitan dengan lokasi suatu obyek/gejala/fenomena di permukaan bumi. Bertanya tentang suatu fenomena di permukaan bumi menggunakan kata where berarti akan ada banyak lokasi yang bisa disebutkan, karena hal ini berkaitan dengan prinsip persebaran fenomena di permukaan bumi yang akan tersebar tidak merata.
Banyak materi Geografi yang ada dalam ranah C1 atau mengingat ini. Salah satunya adalah persebaran sumber daya alam di Indonesia. Negara kita merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah kekayaan di bidang pertambangan. Ada banyak barang tambang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia baik barang tambang golongan A yang strategis, golongan B yang vital maupun golongan C yang bersifat ekonomis.
Jenis barang tambang yang banyak jumlah dan juga banyaknya wilayah persebarannya ini di satu sisi menjadikan materi ber-ranah mengingat atau C1 yang merupakan ranah pengetahuan terringan ini justru menjadi berat.
Banyaknya jenis barang tambang dan banyaknya wilayah persebaran untuk barang tambang tersebut ternyata membuat siswa-siswa saya kesulitan jika saya minta untuk menyebutkan salah satu daerah pertambangan di Indonesia.
Kesulitan mereka dalam menjawab membuat saya merasa heran, ya … saya heran ini adalah materi yang cuma menyebutkan lokasi atau daerah pertambangan. Saya pernah membaca sebuah kata mutiara dari seorang tokoh yang mengatakan bahwa otak/pikiran bukanlah sebuah bejana yang menunggu diisi tetapi merupakan api yang perlu dinyalakan. Hmmm …. awalnya saya memang menganggap otak/pikiran itu memang sebuah wadah seperti bejana. Tapi waktu itu dalam anggapan saya bukan bejana …. tetapi drum atau tong kosong yang menunggu diisi. Jika sudah diisi penuh maka akan meluap…. dan luapan yang keluar itu cuma akan berceceran dan tidak akan bisa dikumpulkan lagi. Anggapan saya ini awalnya saya dasarkan pada kemampuan siswa-siswa saya dalam menghafal materi yang berkaitan dengan prinsip persebaran Geografi. Saya menganggap bejana mereka sudah penuh dan tak mungkin diisi lagi, kalau diisi hanya akan meluap …. sia-sia. Astagfirullah … maafkan aku murid-muridku.
Sampai akhirnya saya membaca kata mutiara tersebut dalam sebuah buku saku yang berisi kata-kata motivasi yang saya beli di toko buku di dekat tempat tinggal saya. Otak bukan bejana …., otak adalah api. Wadah sebesar apapun akan penuh, tetapi api sekecil apapun akan menerangi. Langsung saya teringat penggalan sebuah lagu tentang guru …. engkaulah pelita penerang dalam gulita ….
Saya seorang guru … dalam lagu itu saya ibarat lampu yang menerangi … jika saya menerangi itu karena saya punya lampu …. dan lampu itu adalah OTAK atau FIKIRAN!
Segera saya tergugah, jika begitu saya harus menganggap siswa-siswi saya juga punya api … punya lampu … yang harus dinyalakan. Saya tidak akan menganggap lagi mereka adalah bejana tempat saya mengisi ilmu yang saya kuasai…, tetapi mereka adalah pelita yang harus segera saya nyalakan dengan api
Berangkat dari perubahan pemahaman saya tentang pikiran tersebut saya kemudian mulai membuat pemantik untuk menyulut api siswa-siswi. Saya mencari cara bagaimana agar materi persebaran daerah pertambangan yang merupakan materi ranah C1 ini bisa dikuasai siswa. Ingatan saya kembali pada penggalan lagu tentang guru tadi. Lagu ……, kenapa saya masih ingat penggalan lagu yang saya nyanyikan waktu SD itu? Bukankah lagu itu saya nyanyikan mungkin 30 tahun yang lalu dan selanjutnya saya sudah jarang lagi menyanyikannya .. bahkan mungkin tak pernah lagi .. atau hanya sekedar berguman saat mendengar lagu itu dinyanyikan anak-anak, saat diputar di media elektronik. Setelah mengamati secara empiris saat saya sendiri mendengar sebuah lagu baru yang easy listening dan booming, saya tidak butuh waktu lama untuk menghapal lagu tersebut. Dengan mendengarkan beberapa kali dan kemudian ikut mengeja bersama dengan lirik yang tertulis di subtitle lagu tersebut maka dalam waktu yang cukup singkat lagu itu mudah dihapal. Jadi membaca secara berulang-ulang (redundant) merupakan cara yang ampuh untuk menghapal suatu materi pelajaran.
Dari pengamatan secara empiris tadi saya mulai menyusun daerah-daerah pertambangan yang tersebar di seluruh Indonesia dalam baris-baris kalimat yang bisa dijadikan untuk lagu. Background untuk lagu ini saya pilihkan dari lagu anak-anak. Ada banyak lagu anak-anak yang sampai sekarang ini saya masih hapal, akhirnya pilihan jatuh pada lagu Pelangi. Lagu yang sangat familiar di telinga anak-anak bahkan kita-kita orang dewasa. Lagu tersebut kemudian saya latih bersama siswa-siswa agar materi persebaran tambang yang cukup banyak itu bisa dengan cepat dihapal oleh siswa.
Setelah berlatih menyanyikan lagu Sebaran Tambang dan kemudian diulang-ulang beberapa siswa dapat lebih menghapal materi lagu tersebut.
Lirik lagu persebaran daerah pertambangan di Indonesia yang saya buat adalah sebagai berikut :
Minyak bumi Cepu, Cirebon, Wonokromo
Timah ada di Bangka, Belitung dan Singkep
Gamping di Jawa Gunung Seribu dan Kendeng
Batubara Ombilin dan Bukit Asam
—-
Pasir kuarsa Aceh Bangka Belitung Bengkulu
Pasir Besi pantai Cilacap Jawa Tengah
Tanah liat di Jawa dan Sumatra
Mangan Kliripan pulau Doi Karangtunggal
—-
Kaolin Sumatra banyak di pegunungan
Emas Perak Tembagapura Batuhijau
Fosfat Cirebon Gunung Ijen Banyumas
Belerang telaga Bodas dan Dieng
—-
Intan Martapura Kalimantan Selatan
Nikel Montana Towuti dan Kolaka
Tembaga Tembagapura di Papua
Muara Sipeng dan di Tirtomoyo
—-
Cara menghapal lagu tersebut adalah sebagai berikut :
-
Menyanyikan secara berulang lagu pada bait 1 sebanyak empat kali. Pada saat manyanyikan yang pertama kali siswa-siswi membaca lirik lagu
-
Pengulangan yang kedua kemudian siswa-siswi menyanyi dan masih membaca dengan cara menutup baris lagu dalam bait tersebut dengan kertas dan pada saat menyanyikan sambil membuka baris demi baris.
-
Pada pengulangan yang ketiga melakukan cara yang sama dengan sebelumnya.
-
Pada pengulangan yang keempat semua catatan lirik lagu ditutup seluruhnya dan siswa mencoba menyanyikan tanpa membaca lirik lagi.
-
Pada bait 2 dan seterusnya lakukan menghapal lagu dengan cara yang sama.
—–
Terimakasih atas kunjungannya.
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.