Pronatalitas


Faktor Yang Mempertinggi Jumlah Kelahiran

Oleh : Andi Hidayat

= – = – =

Bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh faktor tinggi rendahnya jumlah kelahiran dan banyak sedikitnya penduduk pendatang (migrasi masuk) yang masuk ke wilayah tersebut. Jika jumlah kelahiran tinggi dan penduduk pendatang juga tinggi kemudian di satu sisi jumlah kematian dan migrasi keluar rendah maka wilayah tersebut akan mengalami pertambahan penduduk yang tinggi.

Jumlah kelahiran dapat berpengaruh terhadap bertambahnya jumlah penduduk baik secara cepat maupun lambat. Jika jumlah penduduk bertambah dengan cepat, maka dapat diidentifikasi ada beberapa faktor-faktor pendukung yang menyebabkan jumlah kelahiran di wilayah tersebut tinggi. Faktor-faktor yang menunjang tingginya jumlah kelahiran itu disebut dengan Pronatalitas.

Baca juga : Antinatalitas, Promortalitas, Antimortalitas.

Ada beberapa faktor yang menunjang tingginya jumlah kelahiran di suatu wilayah, antara lain :

(1) Menikah di Usia Muda

Banyakan pasangan yang menikah di usia muda tentu memiliki potensi tinggi melahirkan anak lebih banyak. Pasangan yang menikah di usia muda apalagi pihak perempuan, mereka berada pada periode subur baik dari segi usia maupun sudut pandang medis.

Banyaknya pasangan yang menikah muda dilatarbelakangi oleh beberapa hal, antara lain :

    • Pada era dahulu banyak orangtua menikahkan anak perempuannya pada usia yang masih muda dengan alasan mereka malu jika anak perempuannya  terlambat kawin. Alasan lain karena anak perempuannya sudah dilamar dan ada anggapan tidak baik jika menolak lamaran adalah hal tabu.
    • Sebab lain yang menyebabkan pasangan menikah di usia muda adalah banyaknya kasus kehamilan tak diinginkan.

(2) Anggapan anak adalah pembawa rejeki

Kita pasti sering mendengar istilah “Banyak Anak Banyak Rejeki”. Memiliki keluarga besar dengan jumlah anak yang banyak diyakini oleh beberapa masyarakat akan mendatangkan rejeki yang berlimpah

Jika masih banyak masyarakat yang memiliki pandangan seperti di atas tentu saja jumlah kelahiran di wilayahnya akan tinggi dan peningkatan jumlah penduduk akan termasuk tinggi.

(3) Anggapan anak adalah sumber tenaga kerja untuk membantu orangtua

Pada beberapa negara berkembang ada banyak keluarga yang memiliki anak dalam jumlah besar dengan maksud agar anak mereka dapat membantu pekerjaan orang tuanya

(4) Anggapan anak adalah tumpuan hari tua

Anak adalah tempat untuk bersandar setelah seseorang mulai memasuki masa tuanya. Dengan memiliki banyak anak, orang tua akan senang karena pada saatnya beranjak menua mereka dapat bertumpu atau ikut hidup dengan anak-anaknya .

(5) Anak adalah kebanggaan orang tua

Anak adalah sumber kebanggaan bagi orangtua. Semakin memiliki banyak anak yang sukses maka harapannya adalah akan semakin banyak kebanggaan bagi orangtua. Status orangtua di mata masyarakat juga akan naik.

(6) Anggapan memiliki anak harus lengkap laki-laki dan perempuan.

Ada kasus satu keluarga sangat menginginkan memiliki anak perempuan dan faktanya mereka telah memiliki banyak anak laki-laki. Keluarga ini merasa tidak lengkap jika belum memiliki anak perempuan.

Pada kasus lain adalah sebaliknya, ada keluarga yang sangat menginginkan memiliki anak laki-laki dan mereka telah memiliki banyak anak perempuan sehingga berupaya memiliki anak laki-laki. Keinginan memiliki anak laki-laki ini karena merasa belum lengkap jika belum ada anak laki-laki, selain itu ada keluarga yang menganggap bahwa anak laki-laki adalah penerus keturunan atau penerus keluarga.

(7) Tingginya tingkat kematian bayi.

Banyaknya kasus kematian bayi yang baru lahir pada saat bersamaan tercatat pada peristiwa fertilitas, peristiwa kematian bayi. Pada saat lainnya dapat menjadi pemicu meningkatnya jumlah kelahiran di tahun-tahun berikutnya

Sebagai gambar ada bayi lahir yang kemudian mati pada pasangan suami istri yang sangat menginginkan hadirnya buah hati, maka pada tahun-tahun berikutnya pasangan itu pasti akan mengusahakan untuk memiliki anak lagi. Bayangkan jika besarnya tingkat kematian bayi terjadi pada banyak pasangan yang begitu menginginkan memiliki anak.


.

Sumber Tulisan :

  1. Mantra, Ida Bagus. 2011. Demografi Umum. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
  2. Ruhimat, Mamat. 2016. Geografi Penduduk. Yogyakarta : Ombak
  3. Siswono, Eko. 2015. Demografi. Yogyakarta : Ombak
  4. Wesnawa, I Gede Astra. 2015. Geografi Permukiman. Yogyakarta : Graha Ilmu
  5. Yunus, HS. 1982. Geografi Permukiman dan Beberapa Masalah Permukiman di Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.