Menghitung Angka Kelahiran Kasar, Angka Kelahiran Umum dan Angka Kelahiran Spesifik
Oleh : Andi Hidayat
= – = – =
Kelahiran merupakan faktor alami yang berpengaruh terhadap bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah. Jika jumlah kelahiran di suatu wilayah tinggi maka bisa dipastikan pertumbuhan penduduk alami di wilayah tersebut akan meningkat pesat. Sebaliknya jika jumlah kelahiran rendah maka bisa dipastikan pertumbuhan penduduk alami di wilayah itu cenderung lambat.
Besarnya jumlah kelahiran di suatu wilayah sangat perlu untuk diketahui oleh pemerintah. Peristiwa kelahiran karena bersifat dinamis dan terus-menerus maka pendataan yang akurat dari kelahiran adalah dengan melihat mengambil data dari banyak instansi seperti instansi kesehatan yang mengeluarkan surat kelahiran, instansi pemerintahan desa – kecamatan dan catatan sipil yang mengeluarkan Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga.
Besarnya jumlah kelahiran kemudian dinyatakan dalam Angka Kelahiran, yatu angka yang menunjukkan jumlah kelahiran dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun) dan dalam setiap 1000 penduduk.
Untuk menghitung besarnya angka kelahiran dapat menggunakan 3 rumus yaitu Angka Kelahiran Kasar, Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur dan Angka Kelahiran Umum. Rumus dan Contoh pehitungan adalah sebagai berikut :
(1) Angka Kelahiran Kasar / Crude Birth Rate (CBR)
Angka Kelahiran Kasar adalah angka yang menunjukkan besarnya jumlah kelahiran setiap 1.000 penduduk dalam 1 tahun.
Rumus :
Kriteria Angka Kelahiran Kasar :
Tinggi, jika angka kelahiran kasar lebih dari 30 dalam setiap 1.000 penduduk
Sedang, jika angka kelahiran kasar antara 20 – 30 dalam setiap 1.000 penduduk
Rendah, jika angka kelahiran kasar kurang dari 20 dalam setiap 1.000 penduduk
Contoh Soal =
Berdasarkan data demografi di kabupaten X pada tahun 2017 memiliki jumlah penduduk sebesar 1.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran yang terjadi di kabupaten X pada tahun tersebut sebesar 14.000 kelahiran. Berapakah Angka Kelahiran Kasar di kabupaten X pada tahun 2017?
Jawab =
CBR = (B/P) x 1000
CBR = (14.000/1.000.000) x 1.000
CBR = 0,014 x 1.000
CBR = 14
Jadi Angka Kelahiran Kasar di kabupaten X pada tahun 2017 adalah 14, yang artinya terdapat 14 kelahiran bayi dalam setiap 1.000 penduduk.
(2) Angka Kelahiran Umum / General Fertility Rate (GFR)
Angka Kelahiran Umum adalah yang menunjukkan besarnya jumlah kelahiran pada penduduk wanita usia 15 – 45 tahun. Pada rentang usia tersebut merupakan usia wanita yang umum melahirkan dan sehat secara medis.
Rumus =
Contoh Soal =
Berdasarkan data demografi di kabupaten X pada tahun 2017 memiliki penduduk wanita pada rentang usia 15 – 45 sebesar 300.000 jiwa. Jumlah kelahiran yang terjadi di kabupaten X pada tahun tersebut sebesar 12.000 kelahiran. Berapakah Angka Kelahiran Umum di kabupaten X pada tahun 2017?
Jawab =
GFR = (B/W15-45) x 1.000
GFR = (12.000/300.000) x 1.000
GFR = 0,04 x 1.000
GFR = 40
Jadi Angka Kelahiran Umum di kabupaten X pada tahun 2017 adalah 40, yang artinya terdapat jumlah kelahiran sebesar 40 kelahiran dalam setiap 1.000 penduduk wanita pada rentang usia 15 – 45 tahun
(3) Angka Kelahiran Spesfifik / Age Spesifik Birth Rate (ASBR)
Angka Kelahiran Spesifik adalah angka yang menunjukkan besar jumlah kelahiran bayi dalam setiap 1.000 wanita kelompok umur tertentu.
Rumus =
Contoh soal =
Berdasarkan data demografi di kabupaten X pada tahun 2017 memiliki penduduk wanita pada rentang usia 20 – 24 sebesar 50.000 jiwa. Jumlah kelahiran yang terjadi di kabupaten X pada tahun tersebut sebesar 2.000 kelahiran. Berapakah Angka Kelahiran Spesifik pada wanita kelompok umur 20-24 tahun di kabupaten X pada tahun 2017?
Jawab =
ASBR 20-24 = (B20-24/P20-24) x 1.000
ASBR 20-24 = (2.000/50.000) x 1.000
ASBR 20-24 = 0,04 x 1.000
ASBR 20-24 = 40
Jadi Angka Kelahiran Spesifik Kelompok Umur 20-24 di kabupaten X pada tahun 2017 adalah 40, yang artinya terdapat 40 jumlah kelahiran pada setiap penduduk wanita kelompok usia 20-24 tahun.
.
Sumber Tulisan :
- Mantra, Ida Bagus. 2011. Demografi Umum. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
- Ruhimat, Mamat. 2016. Geografi Penduduk. Yogyakarta : Ombak
- Siswono, Eko. 2015. Demografi. Yogyakarta : Ombak
- Wesnawa, I Gede Astra. 2015. Geografi Permukiman. Yogyakarta : Graha Ilmu
- Yunus, HS. 1982. Geografi Permukiman dan Beberapa Masalah Permukiman di Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.