Prinsip Persebaran


Prinsip Persebaran Sebagai Landasan Berpikir Dalam Mengkaji Fenomena Geosfer

Oleh : Andi Hidayat

= – = – =

Fenomena geosfer yang terjadi di permukaan bumi baik fenomena alam maupun sosial, dalam ilmu geografi dikaji menggunakan empat prinsip pokok yaitu persebaran (distribusi), interelasi (hubungan saling terkait), deskripsi (penggambaran secara rinci) dan korologi. Prinsip-prinsip geografi tersebut merupakan landasan pemikiran yang tidak boleh ditinggalkan atau harus digunakan dalam mengkaji setiap fenomena geosfer yang terjadi.

Prinsip geografi adalah dasar yang digunakan untuk menganalisis berbagai fenomena geografi yang terjadi hampir setiap waktu. Prinsip ini merupakan ciri khas ilmu geografi yang berkaitan dengan keruangan dan proses-proses di dalamnya.

Salah satu prinsip geografi yang digunakan dalam mengkaji fenomena geosfer yang terjadi di permukaan bumi adalah prinsip persebaran atau distribusi.

Prinsip persebaran adalah prinsip dasar geografi yang memandang bahwa setiap gejala, fenomena atau peristiwa geosfer yang terjadi di permukaan bumi adalah tersebar tidak merata antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Suatu fenomena geosfer terjadi/terdapat di daerah tertentu saja dan tidak terdapat di daerah lainnya karena dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor aktifitas alam maupun aktifitas manusia.

Baca juga : Prinsip GeografiPrinsip PersebaranPrinsip InterelasiPrinsip DeskripsiPrinsip Korologi.

Berikut ini terdapat beberapa contoh fenomena geosfer yang persebarannya tidak merata di permukaan bumi, antara lain :

1. Persebaran Penduduk

Menurut wikipedia Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke-empat di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat. Pada pertengahan 2019 penduduk Indonesia menunjukkan jumlah dalam angka yang besar yaitu mencapai 268 juta jiwa.
Besarnya jumlah penduduk di Indonesia tersebut tidak merata di seluruh wilayah di Indonesia. Sebagai contoh dapat dilihat pada peta persentase jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2017 berikut ini :

Pada peta persentase jumlah penduduk di atas, dari lima pulau terbesar Indonesia yang meliputi Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua jumlah penduduk terbesar berada di pulau Jawa yang berdasarkan luasnya merupakan pulau terkecil dari lima pulau terbesar Indonesia dengan persentase mencapai 57% atau separuh lebih sedikit dari seluruh jumlah penduduk di Indonesia. Sedangkan Kalimantan dan Papua yang merupakan dua pulau terbesar dan terluas justru penduduknya paling sedikit. Untuk peta distribusi persentase jumlah penduduk terkini dapat anda ikuti perkembangannya di link web GIS BPS.

Beberapa faktor yang menyebabkan tidak meratanya persebaran penduduk di Indonesia tersebut adalah :

    • Berdasarkan kondisi geografi tanah di pulau Jawa memiliki tingkat kesuburan yang tinggi sehingga sangat baik untuk kegiatan pertanian secara intensif. Dengan pengolahan lahan pertanian yang baik maka akan berdampak pada produktifitasnya. Imbas dari peningkatan produktifitas adalah tingkat kesejahteraan penduduk yang tinggi sehingga membuat penduduk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya
    • Berdasarkan kondisi ekonomi pulau Jawa merupakan daerah dengan variasi lapangan pekerjaan yang banyak sehingga akan menarik minat penduduk dari luar pulau Jawa untuk datang mengadu nasib. Hal ini menyebabkan jumlah penduduk pulau Jawa akan bertambah banyak karena migrasi masuk yang tinggi.
    • Berdasarkan kondisi pembangunan, kegiatan pembangunan Indonesia pada masa lampau banyak bertumpu di pulau Jawa sehingga mengalami kemajuan yang lebih pesat dibanding dengan daerah lain. Hal ini menjadi daya tarik penduduk dari luar masuk ke pulau Jawa. Misalnya pada bidang pendidikan banyak penduduk dari luar pulau Jawa yang datang berbondong-bondong ke Jawa untuk melanjutkan pendidikan terutama pada jenjang pendidikan tinggi.

2. Persebaran Jenis Tanah

Indonesia memiliki sembilan jenis tanah yang tersebar di pelbagai wilayah. Sembilan jenis tanah tersebut antara lain tanah aluvial, tanah vulkanis, tanah humus, tanah organosol, tanah podzolik merah kuning, tanah kapur, tanah pasir, tanah litosol dan tanah laterit. Jenis-jenis tanah tersebut memiliki tingkat kesuburan yang berbeda-beda sehingga bentuk penggunaan untuk kegiatan untuk budidaya tanaman juga berbeda.

Pada peta jenis tanah di Indonesia pada gambar di atas, tanah vulkanis yang memiliki tingkat kesuburan tinggi secara dominan banyak terdapat di pulau Jawa dan Sumatra dibandingkan dengan pulau-pulau lain. Penyebaran tanah vulkanik ini karena pulau Jawa dan Sumatra banyak memiliki aktifitas vulkani gunung berapi. Tanah vulkanik merupakan tanah yang subur, sehingga dapat dipahami mengapa produktifitas pertanian terbesar juga dari kedua pulau di atas.
Berdasarkan prinsip persebaran keberadaan gunung berapi menjadi salah satu faktor yang menyebaban tingkat kesuburan tanah di Indonesia tidak merata.

3. Persebaran Fauna Indonesia.

Adanya keanekaragaman flora/tumbuhan di Indonesia juga berdampak pada keanekaragaman fauna. Keaneka ragaman fauna ini karena Indonesia berada pada 2 wilayah persebaran fauna dunia yaitu fauna Australis di bagian timur dan fauna Oriental di bagian barat. Karena berada di daerah pertemuan dua wilayah fauna dunia menyebabkan jenias fauna yang terdapat di Indonesia barat tidak sama dengan di wilayah Indonesia Timur. Tidak samanya jenis fauna yang ada ini membuktikan bahwa persebaran fauna di Indonesia juga tidak merata. Ada fauna Indonesia Barat yang tidak ada di wilayah Indonesia Tengah maupun timur dan begitu pula sebaliknya.

Faktor yang menyebabkan persebaran fauna Indonesia tidak merata adalah faktor sejarah geologi pada masa lampau. Wilayah fauna Indonesia barat sering disebut fauna Asiatis karena secara geografis berdekatan dengan benua Asia dan secara geologis pada masa lampau merupakan dangkalan yang menyatu dengan benua Asia sehingga ada beberapa jenis fauna yang ada mirip dengan fauna di benua Asia dan tidak akan ditemukan di wilayah fauna Indonesia Tengah dan Timur. Begitu pula sebaliknya  dengan wilayah fauna Indonesia timur yang secara geologis masa lampau merupakan daratan bagian dari benua Australia.
Jadi  berdasarkan prinsip persebaran kondisi geologi pada masa lampau inilah yang menjadi faktor penyebab persebaran fauna di Indonesia tidak merata.

= – = – =

Untuk memahami definisi geografi dalam bentuk presentasi video dapat anda klik icon menuju link Youtube berikut ini.

Sumber Tulisan

  1. Daldjoeni, N. 1982. Pengantar Geografi. Bandung : Alumni
  2. Hermawan, Iwan. 2009. Geografi Sebuah Pengantar. Bandung : Private Publishing
  3. Sumaatmadja, Nursid. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung : Alumni
  4. Sya, Ahman. 2011. Pengantar Geografi. Bandung : LPPM Bina Sarana Informatika
  5. Suharyono dan Moch. Amien. 2013. Pengantar Filsafat Geografi : Yogyakarta : Ombak
  6. Yunus, H.S. 2008. Konsep Dan Pendekatan Geografi : Memaknai Hakekat Keilmuannya. Disampaikan dalam sarasehan Forum Pimpinan Pendidikan Tinggi Geografi Indonesia. Yogyakarta : Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.

2 thoughts on “Prinsip Persebaran

Komentar ditutup.