Pembentukan Bumi Dalam Skala Waktu Geologi
= – = – =
.
Terbentuknya planet dan benda-benda angksa yang lain tidak akan terlepas dari sejarah awal terbentuknya alam semesta terlebih dahulu. Sebagai contoh berdasarkan teori bingbang jagat raya atau alam semesta terbentuk dari ledakan massa yang kemudian membentuk benda-benda angkasa lain dan menempati ruang maha luas di jagat raya. Dalam prosesnya bigbang membentuk galaksi-galaksi di jagatraya, sedangkan di dalam suatu galaksi akan dibentuk oleh berbagai kumpulan bintang dan benda angkasa lain.
Beberapa bintang dalam suatu galaksi memiliki sistem tata surya, salah satu contohnya adalah tata surya matahari. Tata surya matahari yang terbentuk di galaksi Bimasakti terjadi karena ada suatu proses yang menyebabkannya. Menurut teori bintang kembar tata surya matahari terbentuk dari bintang yang ada di dekat matahari tertabrak oleh bintang besar yang lewat dan hancur berkeping-keping menjadi planet dan benda-benda angkasa lain dalam sistem tata surya matahari.
Terbentuknya bumi sendiri membutuhkan waktu yang sangat lama. Oleh ahli-ahli geologi bumi diperkirakan telah berumur kurang lebih 4,6 milyar tahun. Perkiraan atau perhitungan ini dilakukan menggunakan tes radiometrik. Tes ini menggunakan prinsip atom yang akan berubah dalam kurun waktu tertentu karena mengalami peluruhan. Sampel yang digunakan untuk perhitungan adalah batuan-batuan yang terdapat di permukaan bumi.
Para ahli geologi sejarah menyepakati perkembangan permukaan bumi menjadi 4 periode perkembangan, yaitu masa Prakambrium, Paleozoikum, Mesozoikum dan Kenozoikum. Penjelasan zaman perkembangan bumi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Prakambrium
Prakambirum merupakan zamatertua dalam sejarah geologi bumi yang dibagi dalam dua sub zama prakambrium yaitu :
a. Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu)
Zaman arkeozoikum merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi menjadi protokontinen yang membentuk benua. Batuan pada zaman ini disebut dengan perisai benua. Atmosfer dan hidrosfer mulai terbentuk. Kemunculan hewan primitif di samudera pada zaman ini dengan bukti ditemukannya fosil Stromatolit dan Cyanobacteria.
b. Proterozoikum (2,5 milyar – 542 juta tahun lalu)
Pada zaman ini lapisan atmosfer dan hidrosfer terbentuk. Kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi organisme bersel banyak. Menjelang akhir zaman ini organisme yang lebih kompleks mulai muncul seperti ubur-ubur, cacing dan koral.
2. Paleozoikum
Zaman Paleozoikum terjadi dalam kurun waktu antara 542 – 251 juta tahun yang lalu. Sudah banyak ditemukan fosil dengan endapan batuan yang berasal dari masa ini. Zaman paleozoikum terbagi dalam 6 sub zaman, yaitu :
a. Kambrium
Dimulai sekitar 542 – 488 juta tahun yang lalu. Endapan yang terbentuk pada zaman Kambrium banyak ditemukan fosil sehingga banyaklah yang dapat diketahui tentang keadaan kehidupan zaman itu. zaman ini ditandai oleh adanya endapan-endapan yang mengandung jasad-jasad fosil yang telah mencapai tingkat perkembangan yang tinggi, bila dibandingkan dengan yang dijumpai pada masa Prakambrium. Semua masih hidup terbatas pada air. Oleh karena itu, sisa-sisa peninggalannya hanya berupa jasad-jasad air, terutama jasad-jasad samudera. Contohnya archaecyata dan binatang Trilobit Olenellus.
b. Ordovisium
Zaman Ordovisium terjadi kurang lebih pada 488 – 443 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini banyak bermuculan ikan tanpa rahang dan beberapa hewan bertulang belakang. Koral dan alga membentuk menjadi karang. Jenis hewan yang hidup pada masa ini misalnya landak laut, tetrakoral dan graptolit
c. Silurium
Zaman Silurium terjadi kurang lebih pada 443 – 416 juta tahun yang lalu. Pada zaman Silur, penyebaran fauna lebih luas dibandingkan dengan masa Kambrium. Banyak kelompok binatang baru muncul pada zaman Silur ini. Di antaranya yang terpenting adalah Vertebrata atau binatang bertulang punggung. Graptalit adalah ciri fosil penujuk pada masa Silur dan merupakan kumpulan/kalori binatang kecil yang disebut Rabdosoma.
Sedimen pasir gamping, kebanyakan diendapkan pada tempattempat daerah yang terangkat di dekatnya. Banyak binatang karang berkembang biak dengan baik sehingga jasad-jasadnya meninggalkan lapisan batu gamping yang tebal. Sedimen dengan ciri fasies Graptalit terbentuknya di lautan yang dalam, tetapi kini ternyata kebanyakan di antara lempung-lempung itu diendapkan di lautan yang dangkal, yang kadang-kadang tertutup oleh ganggang laut. Hal ini menyebabkan laut berwarna hitam (Laut Hitam).
d. Devonium
Zaman Devonian terjadi kurang lebih pada 416 – 359 juta tahun yang lalu. Pada zaman Devon banyak ditemukan lapisan-lapisan endapan daratan yang sungguh luas. Banyak di antaranya diendapkan dalam sungai atau dalam danau. Dalam lapisan banyak ditemukan fosil-fosil ikan, demikian pula perkembangan tumbuhan daratan baru berarti setelah zaman Devon.
Pada zaman Devon keadaan iklim sangat panas, dan di daerah tropika banyak hujan disertai tumbuhan berkembang, mengakibatkan terjadinya tanah merah yang bersifat laten. Di samping itu dengan adanya sungaisungai dan danau-danau, menunjukkan iklim yang agak lembab. Di beberapa tempat ditemukan bekas-bekas yang menunjukkan adanya gletser-gletser besar. Bekas-bekas ini ditemukan di Afrika Selatan, Grondalia, dan Amerika.
e. Karbon
Zaman karbon terjadi kurang lebih pada sekitar 359 – 299 juta tahun yang lalu (masa Missisipian dan Pennysilvanian). Zaman ini ditandai dengan timbulnya sejumlah besar karbon bebas di pelbagai bagian dunia. Karbon atau Carbonium atau Arang ini amat berpengaruh pada keadaan cuaca/iklim.
Pada zaman Karbon ini terjadi pembentukan pegunungan; hal-hal inilah yang menyebabkan zaman Karbon dapat dikenal dengan nyata. Terjadinya batu bara sangat erat hubungannya dengan pengangkatan dan pembentukan pegunungan. Adanya karang menunjukkan iklim sedang yang agak panas; adanya sedimen Klasika yang berwarna merah dengan rekah kerut menandakan iklim kering/arid. Adanya tumbuh-tumbuhan dengan daun yang cukup rindang menunjukkan adanya pelembagaan.
f. Perm
Zaman Perm terjadi kurang lebih sekitar 299 – 252 juta tahun lalu. Ciri-ciri zaman perm ialah bahwa letak lapisan yang diskor dan di atas karbon mengandung batu bara, juga adanya penyimpangan fauna laut dari 2 karbon fosil pada zaman Paleozoikum akhir.
Di Indonesia peninggalan perm ditemukan di Timor pada lembah sungai Noil, besi di Miaffo Timor Barat Daya berupa lapisan lava-lava bantal (kegiatan vulkanik). Di Sumatera berupa gamping dan koral disertai dengan batuan dari gunung berapi. Lapisan perm mengandung minyak, koalium (bahan porselin), lempung keramik, besi, dan batu bara.
3. Mesozoikum
Mesozoikum merupakan zaman geologi pertengahan yang terjadi antara 252 – 65 juta tahun yang lalu. Pada masa ini ditandai dengan terjadinya peristiwa seismik, iklim dan evolusi. Benua-benua secara perlahan mengalami pergeseran dan saling menyatu sama lain. Pergeseran benua bersamaan dengan perubahan iklim memberikan peranan penting pada terjadinya proses evolusi dan diversifikasi species hewan baru.
Zaman Mesozoikum terbagi dalam 3 kelompok zaman, yaitu :
a. Triassic (Trias)
Zaman Triassic terjadi antara 252 – 199 juta tahun yang lalu. Pada masa ini ditandai dengan mulai bermunculannya dinosaurus dan reptilia laut besar. Triassic merupakan masa paling kering dan tidak subur yang ditandai dengan jarang ditemukannya fosil hewan dan tumbuhan.
Perkembangan kehidupan pada masa Trias menunjukkan terjadi perubahan jenis fauna baik vertebrata maupun invertebrata. Tumbuhan Cycad (mirip palem) dan konifer mulai menyebar.
b. Jurassic (Jura)
Zaman Jurassic terjadi antara 199 – 145 juta tahun yang lalu. Penamaan Jura mendasarkan pada banyaknya batu kapur laut yang ditemukan di pegunungan Jura di daerah perbatasan Jerman, Swiss dan Prancis. Pada zaman ini banyak dinosaurus berukuran raksasa hidup seperti brontosaurus.
c. Cretaseus (Kapur)
Zaman Cretarius terjadi antara 145 – 65 juta tahun yang lalu. Pada masa ini bermacam-macam kehidupan berkembang dan dinasaurus predator seperti Tyranosaurus berkembang pesat. Benua India bergerak menuju Asia terjadi pada masa ini. Kepunahan massal binatang-binatang purba akibat perubahan iklim dan kondisi fisik permukaan bumi menyebabkan zaman Cretaseus berakhir.
4. Kenozoikum
Masa Kenozoikum disebut juga masa Neozoikum, terdiri atas zaman tersier dan kwartir dan merupakan tingkat kehidupan baru.
a. Tersier
Zaman tersier terjadi antara 65 – 1,8 juta tahun yang lalu dan terbagi dalam 5 sub zama yaitu Paleocen (65 – 56 juta tahun yang lalu), Eosen (56 – 34 juta tahun yang lalu), Oligosen (34 – 23 tahun yang lalu), Miosen (23 – 5,3 tahun yang lalu) dan Pliosen (5,3 – 1,8 juta tahun yang lalu).
Pada zaman tersier tumbuh-tumbuhan berkembang biak dan meluas ke seluruh wilayah kontinen, demikian juga mulai timbul dan berkembang tumbuh-tumbuhan berbunga. Binatang menyusui dan burung-burung mulai meluas pada zaman ini. Keadaan iklim tidak begitu berbeda dengan zaman sekunder. Pada zaman ini batu bara muda mulai terbentuk.
b. Kwarter
Zaman kwartir terdiri atas zaman pleistosen atau dilluvium (1,8 – 10.000 tahun lalu) dan zaman holosen atau alluvium (100.000 tahun lalu – sekarang). Pada zaman pleistosen disebut juga dengan zaman es (Ice age) atau zaman antar es (interglacial age). Zaman pleistisen berakhir kemudian dilanjutkan dengan zaman Holosen – sekarang.
.
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.