Pertumbuhan Penduduk


Perkembangan Jumlah Penduduk Di Suatu Wilayah

Oleh : Andi Hidayat

= – = – =

Pada satu waktu kita pasti pernah mendengar istilah klan, marga atau trah. Dalam masyarakat Jawa Trah adalah sekelompok individu yang saling memiliki hubungan kekerabatan (silsilah) satu-sama lain. Klan dan marga secara umum juga memiliki arti yang sama dengan trah. Suatu trah merupakan kumpulan keluarga-keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan. Trah ini pada awalnya hanya terdiri dari 2 orang yang membentuk keluarga. Kemudian mereka mempunyai anak, beberapa tahun kemudian anak-anaknya berkeluarga dan memiiliki anak yang oleh 2 orang pertama tadi disebut cucu. Cucu-cucu kemudian menikah mempunyai anak yang kemudian disebut dengan buyut, dan seterusnya. Suatu trah terbentuk oleh anggota yang berjumlah sedikit dan kemudian menjadi berkembang dan bertambah dalam jumlah yang banyak.

Begitu pula dengan kependudukan di suatu wilayah. Jumlah penduduk di suatu wilayah baik dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, propinsi hingga tingkat nasional pasti mengalami perubahan. Perubahan jumlah penduduk dapat berupa bertambah maupun berkurangnya jumlah penduduk. Besar kecilnya perubahan dipengaruhi oleh faktor-faktor kependudukan. Perubahan itu disebut dengan pertumbuhan penduduk.

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi penduduk dalam kurun waktu tertentu yang dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi. Dalam demografi dikenal istilah pertambahan penduduk alami dan pertambahan penduduk total. Dimana pertambahan penduduk alami hanya di pengaruhi oleh kelahiran dan kematian, sedangkan pertambahan penduduk total di pengaruhi oleh kelahiran, kematian, migrasi masuk (imgrasi) dan migrasi keluar (emigrasi).

Dilihat dari pengaruhnya, faktor-faktor pertumbuhan tersebut terbagi menjadi 2, yaitu :

  • Faktor yang bersifat menambah jumlah penduduk, yaitu kelahiran dan imigrasi (migrasi masuk).
  • Faktor yan bersifat mengurangi jumlah penduduk, yaitu kematian dan emigrasi (migrasi keluar)

Mengukur pertumbuhan penduduk di suatu wilayah.

Ada beberapa jenis pengukuran pertumbuhan penduduk yang dapat digunakan, yaitu :

(1) Pertumbuhan Pertumbuhan Alami

Pertumbuhan penduduk alami hanya mendasarkan pada faktor alamiah pertumbuhan yaitu kelahiran dan kematian

Contoh soal :

Penduduk kabupaten X pada awal tahun 2009 berjumlah 500.000 jiwa. Jumlah kelahiran selama tahun 2009 sebesar 12.000 jiwa, sedangkan jumlah kematian sebesar 4.000 jiwa. Berapakah pertumbuhan penduduk alami kabupaten X di akhir tahun 2009?

Jawab :

Pa X 2009 = Po + (L – M)

Pa X 2009 = 500.000 + (12.000 – 4.000)

Pa X 2009 = 500.000 + 8.000

Pa X 2009 = 508.000 jiwa

Jadi jumlah penduduk kabupaten X pada akhir tahun 2009 berdasarkan pertumbuhan alaminya adalah 508.000 jiwa.

(2) Pertumbuhan Penduduk Total

Pertumbuhan penduduk total mendasarkan pada faktor alamiah pertumbuhan yaitu kelahiran dan kematian dan faktor sosial yaitu migrasi baik migrasi masuk maupun migrasi keluar.

Contoh soal :

Penduduk kabupaten X pada awal tahun 2009 berjumlah 500.000 jiwa. Jumlah kelahiran selama tahun 2009 sebesar 12.000 jiwa, sedangkan jumlah kematian sebesar 4.000 jiwa. Jumlah penduduk pendatang dari daerah lain yang masuk ke kabupaten X selama tahun 2009 sebesar 3.000 jiwa, sedangkan penduduk kabupaten X yang pindah keluar daerah lain selama tahun 2009 sebesar 2.000 jiwa. Berapakah pertumbuhan penduduk total kabupaten X di akhir tahun 2009?

Jawab :

Pt = Po + (L – M ) + (I – O)

Pt = 500.000 + (12.000 – 4.000) + (3.000 – 2.000)

Pt = 500.000 + 8.000 + 1.000

Pt = 509.000 jiwa

Jadi jumlah penduduk kabupaten X pada akhir tahun 2009 berdasarkan pertumbuhan totalnya adalah 509.000 jiwa.


Mengukur persentase pertumbuhan penduduk di suatu wilayah

Pertumbuhan penduduk yang cenderung bertambah di suatu wilayah selain dapat dihitung berapa besar nilainya juga dapat dihitung persentasenya. Persentase pertumbuhan ini yang justru lebih sering digunakan oleh masyarakat ataupun pemerintah, salah satunya digunakan untuk memproyeksikan jumlah penduduk di masa yang akan datang.

Untuk mengukur persentase pertumbuhan penduduk menggunanakan rumus pertumbuhan penduduk antara lain :

(1) Persentase pertumbuhan penduduk alami

Persentase pertumbuhan penduduk alami hanya mendasarkan pada faktor alamiah pertumbuhan yaitu kelahiran dan kematian.

Contoh soal :

Penduduk kabupaten X pada awal tahun 2009 berjumlah 500.000 jiwa. Jumlah kelahiran selama tahun 2009 sebesar 12.000 jiwa, sedangkan jumlah kematian sebesar 4.000 jiwa. Berapakah persentase pertumbuhan penduduk alami kabupaten X di akhir tahun 2009?

Jawab :

%Pa = ((L – M)/Po) x 100%

%Pa = ((12.000  – 4.000)/500.000) x 100%

%Pa = (8.000/500.000) x 100%

%Pa = 0,016 x 100%

%Pa = 1,6%

Jadi persentase pertumbuhan penduduk alami di kabupaten X pada tahun 2009 adalah 1,6 %.

(2) Persentase pertumbuhan penduduk total

Persentase pertumbuhan penduduk total mendasarkan pada faktor alamiah pertumbuhan yaitu kelahiran dan kematian dan faktor sosial yaitu migrasi baik migrasi masuk maupun migrasi keluar.

Contoh soal :

Penduduk kabupaten X pada awal tahun 2009 berjumlah 500.000 jiwa. Jumlah kelahiran selama tahun 2009 sebesar 12.000 jiwa, sedangkan jumlah kematian sebesar 4.000 jiwa. Jumlah penduduk pendatang dari daerah lain yang masuk ke kabupaten X selama tahun 2009 sebesar 3.000 jiwa, sedangkan penduduk kabupaten X yang pindah keluar daerah lain selama tahun 2009 sebesar 2.000 jiwa. Berapakah persentase pertumbuhan penduduk total kabupaten X di akhir tahun 2009?

Jawab :

%Pt = (((L-M)+(I-O))/Po)x100%

%Pt = (((12.000 – 4.000) + (3.000 – 2.000))/500.000) x 100%

%Pt = ((8.000 + 1.000)/500.000) x 100%

%Pt = (9.000/500.000) x 100%

%Pt = 0,018 x 100%

%Pt = 1,8 %

Jadi persentase pertumbuhan penduduk total di kabupaten X pada tahun 2009 adalah 1,8 %.


Kriteria persentase pertumbuhan penduduk.

Persentase pertumbuhan penduduk suatu wilayah dikatakan :

Rendah jika persentase pertumbuhan penduduk kurang dari 1 %

Sedang jika persentase pertumbuhan penduduk antara 1% – 2%

Tinggi jika persentase pertumbuhan penduduk lebih dari 2%


.

Sumber Tulisan :

  1. Mantra, Ida Bagus. 2011. Demografi Umum. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
  2. Ruhimat, Mamat. 2016. Geografi Penduduk. Yogyakarta : Ombak
  3. Siswono, Eko. 2015. Demografi. Yogyakarta : Ombak
  4. Wesnawa, I Gede Astra. 2015. Geografi Permukiman. Yogyakarta : Graha Ilmu
  5. Yunus, HS. 1982. Geografi Permukiman dan Beberapa Masalah Permukiman di Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.