Bencana Alam 04


Bencana Alam Ekstraterrestrial

Mitigasi Bencana

= – = – =

Bencana alam menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

Lebih lanjut bencana alam dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu bencana alam geologi, bencana alam klimatologi dan bencana ekstraterrestrial. Bencana alam geologi adalah bencana alam yang disebabkan oleh aktivitas di lapisan bumi bagian atas yaitu lithosfer. Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh fenomena cuaca dan iklim. Sedangkan bencana alam ekstraterrestrial adalah bencana alam yang disebabkan oleh gaya atau energi dari luar bumi. Pada postingan ini akan dibahas tentang bencana alam ekstraterrestrial.

Bencana alam ekstraterrestrial adalah bencana alam yang disebabkan oleh gaya atau energi dari luar bumi. Contoh energi dari luar bumi ini adalah peristiwa asteroid dan atau komet yang menembus lapisan udara dan jatuh bertumbukan dengan permukaan bumi dan menyebabkan kerusakan. Bencana alam akstraterrestrial banyak terjadi di masa lalu pada saat bumi dan tata surya matahari masih dalam tahap awal pembentukan.

Tumbukan terjadi karena asteroid atau komet jatuh ke bumi akibat orbitnya berpotongan dengan orbit bumi. Asteroid atau komet jatuh memasuki bumi sebagai meteor, saat berada berada di permukaan bumi disebut meteorit. Meteor jatuh melibatkan energi yang sangat besar karena bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi yaitu berkisar antara 12 – 72 km/detik. Bencana alam ekstraterrestrial ini bersifat very low frequency, very high impact. Frekuensi terjadinya bencana ini sangat rendah namun jika terjadi maka dampak yang ditimbulkannya sangat tinggi. Pada peristiwa yang terjadi di masa lalu dampak bencana ini memusnahkan 75% makhluk hidup.

Asteroid atau komet yang jatuh ke bumi tumbukannya dapat mengakibatkan dampak global jika diameternya >1.000 meter. Setelah menumbuk permukaan bumi akan membentuk kawah tumbukan. Tumbukan yang dihasilkan dapat melepaskan terjadinya tiga bencana geologi yaitu gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi. Dampak lain dari tumbukan tersebut dapat mengubah iklim.

Daya rusak yang diakibatkan oleh tumbukan asteroid/komet sangat tinggi, bahkan dapat melebih kerusakan yang diakibatkan oleh bencana alam geologi. Sebagai perbandingan dapat dicermati pada data berikut :

  1. Gempa Megathrust yang terjadi di Tohoku Jepang pada tahun 2011. Gempa ini terjadi dengan energi yang dihasilkannya sebesat 50 Megaton TNT pada skala 9,0 Mercalli. Korban jiwa akibat kejadian ini lebih dari 22.000 orang.
    .
  2. Letusan Gunung Toba Muda pada 75.000 tahun yang lalu melepaskan energi sebesar 500 ribu Megaton TNT yang memusnahkan 90% populasi homosapiens.
    .
  3. Tumbukan asteroid dengan diameter 10 km pada 65 juta tahun yang lalu di semenanjung Yucatan  Meksiko melepaskan energi sebesar 100 juta megaton TNT yang memusnahkan 75% mahkluk hidup yang tinggal di bumi pada akhir masa Creataceous. Salah satu dampak tumbukan ini adalah kepunahan massal dinosaurus.

.

Berikut ini mekanisme dan dampak yang dihasilkan oleh tumbukan asteroid/komet berdasarkan ukurannya :

  1. Meteoroid kecil (massa < 7 ton) bila tersisa akan menumbuk Bumi dg kec. 90 – 180 m/s. Dampak yang dihasilkan oleh tumbukan meteoroid ini nyaris tak berdampak
  2. Meteoroid besar (massa > 900 ton) akan menumbuk Bumi dg kec. 70 % kecepatan awal
  3. Meteoroid raksasa (massa > 90.000 ton) akan menumbuk Bumi sesuai kecepatan awal
  4. Pada meteoroid besar & raksasa : diameter kawah (D) 12 – 20 kali diameter meteoroid (d)
  5. Pada meteoroid besar & raksasa : energi tumbukan (W) berbanding lurus dg d3
  6. Kawah memproduksi material tumbukan dengan volume (V) berbanding lurus D3
  7. Sebagian besar energi tumbukan untuk membentuk kawah, sisanya dibagi antara gelombang kejut & sinar panas
  8. Sebagian besar materi produk tumbukan terendap di sekitar kawah, sisanya membumbung tinggi ke lapisan stratosfer.

Tumbukan asteroid/komet dalam ukuran besar yang membuat terjadinya dampak/kerusakan secara global terjadi pada masa lampau dalam jutaan tahun yang lalu. Namun pada masa sekarangpun juga diketahui telah banyak terjadi tumbukan benda langit, namun dalam skala yang kecil dan tidak membahayakan, meskipun ada beberapa salah satu kasus yang menimbulkan terjadinya kerusakan dan korban jiwa.

Salah satu tumbukan yang cukup besar dan membuat dampak kerusakan antara lain tumbukan pada peristiwa Chelyabinsk 13 Februari 2013 di Rusia. Tumbukan ini melepaskan energi sebesar 600 kiloton TNT. Dampak dari tumbukan ini adalah 495 orang mengalami luka bakar tingkat 1 dan 1.613 orang terluka iris. Selain itu sebanyak 7.320 bangunan mengalami kerusakan ringan hingga sedang.

Tumbukan asteroid/komet sebagai energi dari luar bumi yang menyebabkan terjadinya bencana alam ekstraterrestrial dapat memberikan dampak bagi kehidupan di permukaan bumi. Dampak yang dihasilkan tentu hal ini dipengaruhi oleh ukuran asteroid/komet itu sendiri, dari ukuran kecil yang nyaris tidak berdampak bagi kehidupan hingga ukuran raksasa yang sebaliknya dapat berdampak pada pemusnahan massal. Tentu kita tidak ingin peristiwa seperti ini terjadi, dan semoga tidak terjadi.

.

Sumber Tulisan :

Muh. Ma’rufin Sudibyo. Paparan/Presentasi tentang Mengenal Risiko Bencana Geologi Tumbukan Benda Langit (Asteroid dan Komet). Disampaikan dalam Webinar Pendidikan Bencana Geologi pada Sabtu 30 Januari 2021 yang diselenggarakan oleh MGMP Geografi Jawa Timur, Dongeng Geologi dan Kagama.

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.