Bencana Non Alam 01


Bencana Non Alam dan Jenis-jenisnya

Mitigasi Bencana

= – = – =

Bencana atau disebut juga disaster merupakan fenomena yang terjadi karena adanya pemicu, ancaman, dan kerentanan, sehingga menimbulkan terjadinya resiko. Pemicu terjadinya bencana bermacam-macam, dapat berupa aktifitas alam dan aktifitas manusia. Resiko yang ditimbulkan oleh bencanapun bermacam-macam seperti kerusakan lingkungan dan korban jiwa.

Ada bermacam-macam bencana yang terjadi di permukaan bumi. Pemerintah Indonesia dalam Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana mengkategorikan jenis bencana ada tiga macam yaitu bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial. Pada postingan ini membahas tentang salah satu jenis bencana di atas, yaitu bencana non alam.

Bencana nonalam menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Contoh bencana nonalam akibat kegagalan teknologi misalnya kecelakaan industri, kecelakaan transportasi baik manusia maupun barang. Bencana nonalam akibat epidemi dan wabah penyakit misalnya penyebaran berbagai macam virus yang membahayakan seperti virus flu burung, flu babi, meningitis, kolera, demam berdarah, malaria, ebola, HIV/Aids hingga Covid-19.

Beberapa contoh bencana non alam misalnya adalah :

1. Kegagalan teknologi – Kecelakaan industri/pabrik

Kecelakaan industri dapat menyebabkan bencana dalam kategori bencana non alam. Besar kecilnya dampak dari kecelakaan industri ini dipengaruhi oleh tingkat kecelakaan yang terjadi dan potensi bahaya yang ditimbulkan. Beberapa contoh kecelakaan industri ini misalnya kecelakaan kerja, kebakaran pabrik, ledakan ruangan produksi atau mesin-mesin industri, ledakan ruang penyimpanan bahan baku atau bahan mentah suatu produk industri.

Salah satu contoh kecelakaan industri yang dapat merugikan dan menimbulkan korban jiwa misalnya kebakaran yang terjadi di sebuah kilang minyak. Apabila kilang minyak terdapat di lepas pantai makan dapat memberikan dampak seperti pecemaran pantai, sedangkan jika terjadi di daratan yang padat penduduk maka dapat membahayakan penduduk yang tinggal di sekitar lokasi kebakaran.

.

2. Kegagalan teknologi – Kecelakaan transportasi

Kecelakaan transportasi merupakan bentuk kecelakaan di bidang perhubungan dengan alat-alat transportasi sebagai sebab dari kegagalan telknologi yang memicu terjadinya kecelakaan. Kecelakaan transportasi dapat terjadi di berbagai bidang transportasi, misalnya transportasi di darat (motor, mobil sepeda dan kereta), di laut atau perairan (perahu) dan kecelakan udara (pesawat).

Salah satu contoh bencana nonalam pada kecelakaan transportasi darat misalnya kecelakaan karambol yang banyak terjadi di jalur ramai dan padat. Semua pemakai jalan tergesa-gesa sehingga menjadi tidak peka dengan sekitarnya yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.

.

3. Penyebaran Wabah Penyakit

Bencana non alam yang dapat merenggut banyak korban jiwa selain kegagalan teknologi misalnya adalah penyebaran wabah penyakit yang bersifat endemi maupun pandemi. Bersifat endemi artinya wabah penyakit hanya menyebar di satu wilayah dan dengan cepat dapat dihentikan penyebarannya dengan proses karantina.

Sedangkan wabah penyakit dapat menjadi sebuah pandemi jika menyebar secara cepat dan dalam skala yang besar. Salah satu satu contoh penyebaran wabah penyakit yang menakutkan dan menyebabkan banyak terjadinya korban jiwa adalah wabah penyakit Ebola. Penyakit yang penyebaran lebih banyak terjadi di benua Afrika yang merenggut banyak nyawa penduduk yang tinggal di wilayah dengan area berwarna merah

.

Sumber tulisan :

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Penanggulangan Bencana. 26 April 2007. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66. Jakarta.

.

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.