Bencana Non Alam – Penyebaran Wabah Penyakit
Mitigasi Bencana
= – = – =
Bencana atau disebut juga disaster merupakan fenomena yang terjadi karena adanya pemicu, ancaman, dan kerentanan, sehingga menimbulkan terjadinya resiko. Pemicu terjadinya bencana bermacam-macam, dapat berupa aktifitas alam dan aktifitas manusia. Resiko yang ditimbulkan oleh bencanapun bermacam-macam seperti kerusakan lingkungan dan korban jiwa.
Bencana nonalam menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Salah satu contoh bencana nonalam adalah penyebaran wabah penyakit misalnya penyebaran berbagai macam virus yang membahayakan misalnya HIV/Aids dan Covid-19.
Wabah terjadi ketika suatu penyakit mulai menyebar dan menulari penduduk dengan jumlah lebih banyak daripada biasanya di dalam suatu area atau komunitas atau saat musim-musim tertentu. Wabah penyakit pada umumnya berlangsung dalam jangka waktu lama, dalam hitungan hari hingga tahun. Wabah tidak hanya menyebar di satu daerah, namun juga bisa meluas ke wilayah lainnya yang lebih luas.
Tidak semua penyakit menular dapat disebut sebagai wabah. Suatu penyakit dapat menjadi sebuah wabah pada kondisi sebagai berikut :
- Penyakit tersebut merupakan penyakit yang sudah lama tidak muncul dan kemudian tiba-tiba menjangkiti masyarakat
- Penyakit baru yang sebelumnya tidak diketahui jenisnya dan baru pertama kali menjangkiti masyarakat di daerah tersebut
Terdapat beberapa istilah dalam penyebaran suatu wabah penyakit, yaitu :
- Endemi, adalah penyakit yang muncul dan menjadi karakteristik di wilayah tertentu, misalnya penyakit malaria di Papua. Penyakit ini akan selalu ada di daerah tersebut, namun dengan frekuensi atau jumlah kasus yang rendah.
- Epidemi, terjadi ketika suatu penyakit telah menyebar dengan cepat ke wilayah atau negara tertentu dan mulai memengaruhi populasi penduduk di wilayah atau negara tersebut. Contohnya adalah penyakit Ebola menyebar di negara-negara di benua Afrika.
- Pandemi, adalah wabah penyakit yang terjadi secara luas di seluruh dunia dan sudah menjadi masalah bersama bagi seluruh warga dunia, contohnya adalah HIV/AIDS dan COVID-19.
.
Beberapa wabah penyakit yang pernah dan masih terjadi di dunia antara lain sebagai berikut :
1. Flu Burung
Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang telah beradaptasi untuk menginfeksi burung. Penyakit ini menyebabkan kerugian ekonomi yang tinggi karena membunuh ternak ayam dalam jumlah besar. Terkadang mamalia, termasuk manusia, dapat tertular flu burung.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sejumlah kasus flu burung pada manusia. Manusia dapat terinfeksi flu burung (influenza A virus) subtipe H5N1, H7N9, dan H9N2. Infeksi flu burung pada manusia pertama kali ditemukan di Hong Kong pada tahun 1997 dengan jumlah kasus 18 orang dan 6 di antaranya meninggal dunia. Temuan infeksi pada manusia selanjutnya dilaporkan di Tiongkok, Vietnam, Thailand, Kamboja, lalu Indonesia
.
2. Flu Babi
Flu babi adalah kasus influenza yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia.
Flu babi pertama kali terjadi di Amerika Utara dan kemudian menjadi pandemi global pada Januari 2009 – Agustus 2010. Tidak seperti virus flu yang cenderung menyebar pada musim panas, flu babi lebih ganas menjangkiti manusia pada musim dingin. Jumlah kematian akibat pandemi flu babi ini diperkirakan mencapai 284.000 jiwa.
.
3. Kolera
Kolera adalah infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Kolera menyebabkan diare yang berat dan dehidrasi. Apabila tidak diobati, maka dalam beberapa jam, kolera bisa berakibat fatal bahkan dapat menyebabkan kematian.
Sistem pembuangan air limbah dan pengolahan air bersih yang baik di negara-negara maju, menjauhkan masyarakatnya dari penyakit kolera. Kolera masih dijumpai di Afrika, Asia Tenggara, dan kawasan lain dengan sanitasi yang buruk. Potensi penyakit kolera menjadi sebuah epidemi lebih tinggi ketika kemiskinan, perang atau bencana alam memaksa masyarakat untuk tinggal di tempat padat tanpa sistem sanitasi yang baik.
.
4. Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak adalah kondisi serius yang menyebabkan lapisan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang mengalami peradangan. Orang yang berisiko tinggi terkena meningitis adalah anak-anak, remaja, dan usia muda. Orang dewasa juga dapat terkena meningitis, terutama mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Penyebab utama dari meningitis adalah infeksi, baik itu yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Meningitis karena virus paling umum terjadi dan tidak begitu serius. Meningitis karena bakteri lebih jarang terjadi namun lebih serius. Jika tidak segera ditangani, radang jenis ini dapat menyebabkan kerusakan otak bahkan kematian. Meningitis sangat menular dan dapat berpindah dengan mudah melalui hubungan langsung, bersin, dan batuk.
.
5. Demam Berdarah
Demam berdarah dengue (DBD) atau yang disebut dengan dengue hemorrhagic fever (DHF) adalah penyakit menular akibat virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue.
Demam berdarah biasanya terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang mengalami infeksi dengue kedua kalinya. Jenis penyakit ini sering kali berakibat fatal, terutama pada anak-anak dan dewasa muda. Menurut informasi dari WHO, kasus demam berdarah di seluruh dunia meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Diperkirakan ada sekitar 50-100 juta kasus setiap tahunnya, dan sekitar setengah dari populasi manusia di dunia berisiko terkena penyakit ini.
.
6. Malaria
Malaria disebabkan oleh parasit yang menyebar melalui gigitan nyamuk dan dapat mematikan jika tidak ditangani dengan benar. Malaria jarang sekali menular secara langsung dari satu orang ke orang lainnya. Penularannya bisa terjadi jika ada kontak dengan darah pengidap atau janin yang bisa terinfeksi karena tertular dari darah ibu.
Orang terkena malaria akan mengalami gejala seperti deman tinggi, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, kulit dan mata menguning serta kelelahan karena anemia. Orang yang terjangkit malaria sangat disarankan untuk segera berobat agar tidak terkena resiko yang lebih berat yang dapat menyebabkan kematian.
.
7. Ebola
Ebola adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Afrika pada 1976. Virus Ebola sendiri awalnya hidup pada tubuh hewan, kemudian menjangkiti manusia melalui darah hewan yang sudah terkontaminasi virus. Hingga saat ini, belum ditemukan pengobatan untuk menyembuhkan Ebola. Pengobatan yang diberikan hanya bertujuan untuk mendukung kekebalan tubuh pengidap dalam memerangi virus.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Ebola yang awalnya ditemukan pada hewan, seperti monyet, simpanse, dan primata lainnya. Virus Ebola disebarkan melalui kontak langsung darah atau cairan tubuh pengidap seperti urine, tinja, air liur, serta air mani, dengan hidung, mata, mulut, atau luka terbuka pada orang sehat. Komplikasi Ebola yang dapat timbul, antara lain kegagalan organ hati, gangguan penglihatan, infeksi pada testis, serta kematian.
.
8. HIV/AIDS
AIDS adalah singkatan dari acquired immune deficiency syndrome. AIDS merupakan tahapan akhir dari penyakit infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Namun, tidak semua pengidap HIV akan menjadi HIV AIDS.
AIDS merupakan sindrom atau kumpulan dari gejala yang muncul akibat sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah. Infeksi yang seharusnya tidak parah pada orang nomal, dapat saja menjadi mematikan pada penderita AIDS.
Hingga kini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan HIV AIDS. Pengobatan HIV bertujuan mendukung sistem kekebalan tubuh agar penderita dapat hidup normal dan sehat dan tidak menjadi Penyakit AIDS.
.
9. COVID 19 – Coronovirus
Infeksi coronavirus merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan. Penyebab Corona virus merupakan virus single stranded RNA yang berasal dari kelompok Coronaviridae. Dinamakan coronavirus karena permukaannya yang berbentuk seperti mahkota (crown/corona). Virus corona umumnya ditemukan pada hewan –seperti unta, ular, hewan ternak, kucing, dan kelelawar. Manusia dapat tertular virus apabila terdapat riwayat kontak dengan hewan tersebut, misalnya pada peternak atau pedagang di pasar hewan.
Namun, adanya ledakan jumlah kasus di Wuhan, China menunjukkan bahwa corona virus dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Virus bisa ditularkan lewat droplet, yaitu partikel air yang berukuran sangat kecil dan biasanya keluar saat batuk atau bersin. Apabila droplet tersebut terhirup atau mengenai lapisan kornea mata, seseorang berisiko untuk tertular penyakit ini.
Meski semua orang dapat terinfeksi virus corona, mereka yang lanjut usia, memiliki penyakit kronis, dan memiliki daya tahan tubuh rendah lebih rentan mengalami infeksi ini serta komplikasinya.
.
Sumber tulisan :
Memahami epidemiologi dan istilah-istilahnya – Alodokter
Flu Burung – Wikipedia
Flu Babi Pernah Menjadi Pandemi – Kompas
Penyakit Kolera – Sehatqu
Penyakit Meningitis – Docdoc
Penyakit Demam Berdarah Dengue – Hellosehat
Penyakit Malaria – Detikhealth
Penyakit Ebola – Halodoc
Penyakit HIV/AIDS – Klikdokter
Virus Corona – Covid 19 – Klikdokter
.
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.
Terimakasih pak Andi Hidayat.
Dan mohon izin materi ini saya share kpd siswa saya untuk memperkaya literasi tentang bencana non alam..
Sama-sama pak Didik, terimakasih telah memanfaatkan blog saya.
Monggo silahkan bebas dishare.