Manajemen Bencana 02


Upaya-upaya Penanggulangan Bencana Tsunami

Mitigasi Bencana

= – = – =

Wilayah Indonesia berada di titik pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu lempeng Eurasia yang membentuk kerak benua di daratan Benua Asia, lempeng Indo-Australia yaitu merupakan lempeng tektonik pembentuk kerak samudra di perairan Samudera Hindia, dan lempeng Pasifik yaitu lempeng tektonik yang membentuk kerak samudra di perairan Samudera Pasifik. Lempeng tektonik di wilayah ini sangat aktif bergerak akibat pengaruh tenaga endogen dari bawah permukaan bumi.

Pada kondisi tertentu pergerakan lempeng ini dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi  yang terjadi karena peristiwa tumpukan energi dari dalam bumi (tenaga endogen) yang dapat menggetarkan lempeng samudera dan lempeng benua. Selain itu, wilayah Indonesia yang sebagian besar merupakan perairan laut serta berada di antara samudera Hindia dan Pasifik memiliki vulnerability atau kerawanan terhadap bahaya bencana alam lain yang ditimbulkan oleh gempa bumi yaitu tsunami.

Tsunami (“tsu” berarti pelabuhan, “nami” berarti gelombang) merupakan gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan tersebut berupa gempa bumi tektonik, erupsi vulkanik, atau longsoran.

Tsunami memiliki karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan terjadinya yaitu kecepatan tsunami tergantung pada kedalaman laut dan percepatan gravitasi di tempat tersebut. Karakteristik lainnya adalah bahwa ketinggian gelombang tsunami berbanding terbalik dengan kecepatan artinya jika kecepatan tsunami besar, maka ketinggian gelombang tsunami hanya beberapa puluh centimeter saja, sebaliknya untuk di daerah pantai, kecepatan tsunaminya kecil sedangkan ketinggian gelombangnya cukup tinggi bisa mencapai puluhan meter.

Dalam Peraturan Kepala BNBP nomor 4 tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana menjelaskan bahwa tsunami adalah gelombang pasang yang timbul akibat terjadinya gempa bumi di laut, letusan gunung api bawah laut atau longsoran di laut. Namun tidak semua fenomena tersebut dapat memicu terjadinya tsunami.
Syarat utama timbulnya tsunami adalah adanya deformasi (perubahan bentuk yang berupa pengangkatan atau penurunan blok batuan yang terjadi secara tiba-tiba dalam skala yang luas) di bawah laut. Terdapat empat faktor pada gempa bumi yang dapat menimbulkan tsunami, yaitu:

  1. Pusat gempa bumi terjadi di Iaut
  2. Gempa bumi memiliki magnitude besar
  3. Kedalaman gempa bumi dangkal
  4. Terjadi deformasi vertikal pada lantai dasar laut.

Pada peta di atas diketahui ada beberapa wilayah Indonesia yang rawan terhadap bencana tsunami antara lain di sepanjang pantai barat pulau Sumatera, pantai selatan pulau Jawa, Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara. Dalam buku Indeks Rawan Bencana Indonesia yang dikeluarkan oleh BNPD pada tahun 2011 disebutkan terdapat 25 kabupaten di wilayah tersebut yang termasuk dalam kawasan rawan bencana kelas Tinggi. Berdasarkan data tersebut maka diperlukan manajemen penanggulangan bencana yang matang untuk meminalisir dampak yang ditimbulkannya bila sampai terjadi.

Beberapa tindakan dalam penanggulangan bencana tsunami antara lain :

1. Tindakan Pra Bencana

    • Memahami dan mengenali tanda-tanda tsunami akan terjadi antara lain :
      • Pada umumnya didahului dengan kejadian gempa di dasar lautan
      • Surutnya air laut di pantai, dan keluarnya binatang-binatang dari sarangnya karena mereka memiliki insting yang lebih tajam dalam mengenali bencana
      • Gelombang air laut datang secara mendadak
      • Terdapat selang waktu antara waktu terjadinya gempa bumi dengan waktu tsunami di pantai.
    • Menghindari mendirikan bangunan di tepi pantai yang landai, jika terpaksa maka dapat dengan membuat jalan/jalur evakuasi yang baik menuju daerah yang tinggi agar memudahkan tindakan penyelamatan diri pada saat terjadi tsunami
    • Menanam tanaman penahan gelombang laut seperti mangrove untuk mengurangi kekuatan gelombang tsunami
    • Membuat bangunan bertingkat dengan struktur pondasi yang kuat

2. Tindakan Saat Terjadi Bencana

    • Apabila terjebak di dalam rumah, berpegangan pada benda-benda mengapung yang kuat dan mampu menahan beban tubuh
    • Segera berlari menuju ke tempat yang lebih tinggi bila terjadi gempa di laut.
    • Selamatkan diri anda dan keluarga, buka barang berharga lain
    • Jika terlanjur terseret tsunami, cari papan atau benda terapung lain yang dapat dijadikan rakit atau jika dekat pohon yang tinggi maka raih dan panjat setinggi mungkin
    • Tetap bertahan di tempat aman sebelum ada pemberitahuan resmi dari pihak berwenang
    • Jika memiliki bangunan yang tinggi, saling tolong menolong dengan orang lain

3. Tindakan Pasca Bencana

    • Periksa kondisi keselamatan diri, keluarga dan kerabat
    • Hindari mendekati dan beraktifitas di dekat pantai di daerah yang dilanda tsunami
    • Menjauhi reruntuhan bangunan dan pohon-pohon yang miring
    • Hindari air sumur terbuka sebagai air minum karena kemungkinan besar telah terkontaminasi
    • Menghindari instalasi listrik atau kabel listrik rumah
    • Melaporkan diri kepada lembaga pemerintah dan laporkan jika ada keluarga yang hilang
    • Mengajak warga untuk melakukan kegiatan positif agar dapat kembali menjalani hidup dengan semangat

.

Sumber tulisan :

  1. Lilik Kurniawan dkk. 2011. Indeks Rawan Bencana Indonesia. Jakarta : BNPB
  2. Notowijoyo, Sukamto Ilham Triono. 2015. Manajemen Antisipasi Bencana. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  3. Peraturan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana. Jakarta.
  4. Sriyono. 2015. Geologi dan Geomorfologi Indonesia. Yogyakarta : Ombak
  5. Setiawan, Agnas. 2018. Membuka Wawasan Dengan Geografi SMA/MA untuk Kelas XI. Yogyakarta : Deepublish.
  6. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Penanggulangan Bencana. 26 April 2007. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66. Jakarta.
  7. Wesnawa, I Geda Astra dan Christiawan, Putu Candra. 2014. Geografi Bencana. Yogyakarta : Graha Ilmu

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.