Manajemen Bencana 09


Upaya Penanggulangan Bencana Akibat Kegagalan Teknologi di Bidang Industri

Mitigasi Bencana

= – = – =

Bencana nonalam menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Contoh bencana nonalam akibat kegagalan teknologi misalnya kecelakaan industri, kecelakaan transportasi baik manusia maupun barang. Pada posting ini dibahas mengenai bencana kegagalan teknologi di bidang industri.

Bencana akibat kegagalan teknologi di bidang industri adalah semua kejadian bencana yang diakibatkan oleh kesalahan desain, pengoperasian, kelalaian, dan kesengajaan manusia dalam penggunaan teknologi atau alat-alat industri. Bencana ini dapat mengakibatkan kerugian berupa korban manusia meninggal, terluka, hilang, sakit dan mengungsi. Bencana ini dapat menyebabkan terganggu hingga lumpuhnya kegiatan sosial ekonomi penduduk. Berbagai sarana prasarana di sekitar lokasi bencana seperti fasilitas umum seperti sarana transportasi, sarana perekonomian dan sarana sosial dapat rusak, roboh dan hancur.

Penyebab kegagalan teknologi di bidang industri ada bermacam-macam antara lain :

  1. Kebakaran akibat korsleting atau percikan api ruang produksi
  2. Kegagalan dan kesalahan desain keselamatan pabrik
  3. Kesalahan prosedur pengoperasian alat di pabrik
  4. Kerusakan komponen peralatan pabrik
  5. Kebocoran pada ruang reaktor nuklir
  6. Sebotase atau perusakan pembakaran akibat kerusuhan
  7. Dampak ikutan bencana alam terhadap peralatan pabrik

Beberapa daerah di Indonesia yang rawan terhadap bencana kegagalan teknologi di bidang industri adalah kota-kota atau provinsi yang banyak memiliki pabrik atau industri, persebaran daerah rawah tersebut dapat diamati pada peta berikut ini.

BNPB dalam buku Indeks Rawan Bencana Indonesia 2011 menyebutkan terdapat 17 kabupaten di Indonesia yang termasuk dalam kawasan rawan bencana bencana kegagalan teknologi dengan kategori kelas tinggi sebanyak 9 kabupaten dan 8 kabupaten dengan kelas sedang. Berdasarkan data tersebut maka diperlukan manajemen penanggulangan bencana yang matang untuk meminalisir dampak yang ditimbulkannya bila sampai terjadi bencana kegagalan teknologi industri.

Untuk meminimalisir dampak merugikan yang ditimbulkan oleh bencana kegagalan teknologi industri maka diperlukan manajemen penanggulangan bencana kekeringan yang meliputi tindakan pra bencana, tindakan saat terjadi bencana dan tindakan pasca bencana. Beberapa contoh bentuk tindakan penanggulangan bencana kegagalan teknologi industri adalah sebagai berikut :

1. Tindakan Pra Bencana

    • Membangun pabrik dengan material bangunan dan peralatan yang keamanannya terjamin
    • Membuat desain pabrik yang dilengkapi dengan sistem monitoring dan sistem peringatan akan bahaya kebakaran atau bahaya kegagalan teknologi pada mesin yang akan mematikan mesin secara otomastis
    • Memasang alat deteksi asap atau api
    • Memasang pemadam kebakaran otomatis di setiap bagian pabrik yang berisiko tinggi terbakar
    • Meletakkan alat pemadam kebakaran manual di setiap bagian tempat di pabrik.
    • Membuat pipa saluran air untuk pemadam kebakaran
    • Bangun daerah penyangga atau penghalang api yang akan menyebar
    • Batasi dan kurangi kapasitas penampungan bahan kimia berbahaya dan yang mudah terbakar atau meledak
    • Menyediakan fasilitas evakuasi dan membuat pedoman prosedur evakuasi

2. Tindakan Pada Saat Terjadi Bencana

    • Bila alat/sistem monitoring bahaya dan kerusakan teknologi berbunyi, maka petugas segera membunyikan sirine tanda bahaya/evakuasi.
    • Pengawas melakukan pengecekan dan memerintahkan semua pegawai untuk segera meninggalkan ruang kerja
    • Lakukan prosedur evakuasi secara tertib
    • Pengawas keselamatan kerja harus memastikan semua pegawai telah meninggalkan ruang kerjanya
    • Pengawas melakukan pengecekan dengan menggunakan peralatan perlindungan yang lengkap
    • Padamkan api atau atasi kebocoran kimia sesuai dengan tata cara kerja yang berlaku dan waspada dengan bencana ikutan yang lain
    • Beri pertolongan kepada korban kecelakaan sesuai dengan prosedur yang ada

3. Tindakan Pasca Bencana

    • Pengawasa keselamatan kerja memastikan bahwa kejadian bencana telah usai dan keadaan sudah terkendali dengan aman dan memastikan tidak ada bencana ikutan.
    • Singkirkan dan bersihkan peralatan serta bangunan yang terbakar, rusak dan hancur.
    • Bersihkan zat kimia yang tercecer dengan hati-hati
    • Kumpulkan, rapihkan dan simpan semau peralatan keselamatan bencana
    • Pada kegagalan teknologi yang cepat teratasi, pekerja dan staff boleh masuk ruang kerja setelah mendapatkan aba-aba resmi dari pimpinan kantor dan pabrik
    • Lakukan pengecekan identifikasi korban baik yang selamat dan meninggal
    • Masing-masing pekerja dan staff tetap melakukan pengecekan dan kewaspadaan di masing-masing tempat kerja dan segera melaporkan kepada pengawas masing-masing bila terdapat sesuatu yang mencurigakan.

Perencanaan dan penanganan industri yang baik dan berpedoman pada keselamatan pegawai dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kegagalan teknologi di bidang industri. Selain itu pemberian pendidikan dan pelatihan dasar pengoperasian dan penanganan mesin industri kepada para pegawai juga dapat membuat pegawai lebih berhati-hati dalam menjalankan mesin industri.

.

Sumber tulisan :

  1. Lilik Kurniawan dkk. 2011. Indeks Rawan Bencana Indonesia. Jakarta : BNPB
  2. Notowijoyo, Sukamto Ilham Triono. 2015. Manajemen Antisipasi Bencana. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  3. Peraturan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana. Jakarta.
  4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Penanggulangan Bencana. 26 April 2007. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66. Jakarta.
  5. Wesnawa, I Geda Astra dan Christiawan, Putu Candra. 2014. Geografi Bencana. Yogyakarta : Graha Ilmu

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.