Arsip Kategori: Info dan Berita

Guru Geografi Berbagi 15

Belajar Sambil Bermain Dengan MOGE (Monopoli Geografi)

Nelvarita BR, M.Pd.

Guru Geografi MAN 1 Kota Padang Panjang

= – = – =

Pada suatu waktu orang akan mengalami kejenuhan dalam beraktivitas. Rasa jenuh itu menyerang psikis manusia saat mereka mengalami puncak kelelahan dalam aktivitasnya. Untuk melepas rasa jenuh kemudian manusia akan bermain-main sebentar menggunakan berbagai mainan yang ada di sekitar mereka. Bermain kartu, dadu hingga permainan-permainan yang mengasyikan lainnya biasa dilakukan manusia. Salah satu bentuk permainan yang dapat digunakan untuk mengusir rasa jenuh dan menciptakan suasanan asyik dan menyenangkan adalah permainan monopoli.

Siapa yang tak mengenal permainan mopoli? Monopoli merupakan salah satu permainan papan yang paling terkenal di dunia. Banyak anak maupun orang dewasa memainkan permainan dengan genre simulasi ini. Permainan ini bertujuan menguasai semua petak di atas papan. Cara menguasainya adalah dengan melalui pembelian, penyewaan dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang disederhanakan. Setiap pemain mendapatkan giliran melemparkan dadu untuk memindahkan bidaknya. Apabila ia mendarat di petak yang belum dimiliki oleh pemain lain, maka ia dapat membeli petak itu sesuai harga yang tertera. Namun bila petak itu sudah dibeli oleh pemain lain, maka ia harus membayar pemain itu uang sewa yang jumlahnya juga sudah ditetapkan.

Monopoli merupakan jenis permainan yang mengasyikan. Para pemain yang terlibat di dalamnya akan mendapati pikiran mereka menjadi fokus pada berbagai tantangan dan penentuan strategi untuk menguasai petak-petak yang ada di papan tersebut. Begitu mengasyikkan sehingga kadang para pemainnya tidak sadar bahwa mereka telah bermain dalam waktu yang lama dari yang mereka rasakan. Ya!, alur permainan yang memusatkan fokus pemain membuat waktu yang lama menjadi terasa sebentar. Kemudahan fokus dan faktor keasyikan menikmati permainan membuat monopoli menjadi salah satu permainan yang digemari. HalĀ  ini pulalah yang menjadi pertimbangan seorang guru geografi dari Sumatra Barat membuat media dengan memodifikasi permainan monopoli untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang dilakukannya.

Nelvarita BR, M.Pd. atau bu Nel, demikian beliau biasa dipanggil oleh rekan-rekan maupun siswanya, adalah seorang guru Geografi hebat nan kreatif. Bu Nel adalah guru yang bertugas di MAN 1 Kota Padang Panjang Sumatra Barat. Lulusan Magister Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang ini mengamati permainan monopoli mudah membuat pemainnya menjadi konsentrasi. Konsentrasi yang mudah terbentuk tersebut membuat pemain menjadi fokus dan tenggelam dalam keasyikan permainan. Dari pengamatan tersebut kemudian muncul ide untuk membawa permainan monopoli ke dalam kelas untuk menunjang kegiatan pembelajaran, tentu saja dengan melakukan modifikasi pada substansi materinya. Jika pada permainan monopoli umum tema permainannya adalah tentang bisnis atau kegiatan perekonomian, maka oleh bu Nel tema permainannya dimodifikasi menjadi tema atau kasus yang berkaitan dengan ilmu Geografi. Oleh bu Nel, media pembelajaran berbasis monopoli ini kemudian diberi nama menjadi Monopoli Geografi atau disingkat dengan MOGE. Singkatan kata yang menarik dan bikin penasaran. Pada saat awal mendengar singkatan tersebut yang ada di bayangan kita adalah Motor Gede seperti Triumph, Harley Davidson dan lain-lain. Brumm brumm brumm.

Baca lebih lanjut

Guru Geografi Berbagi 14

Relaksasi Kegiatan Pembelajaran Dengan Aplikasi Wordwall

Andi Hidayat, S.Pd.

Guru Geografi MAN 1 Gunungkidul DIY

= – = – =Ā 

Kegiatan pembelajaran di kelas merupakan bentuk komunikasi pendidikan yang dilakukan antara guru dengan peserta didik. Aktifitas ini akan akan mendapatkan respon yang berbeda pada peserta didik. Pada suatu waktu peserta didik terlihat begitu senang dan antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Mereka begitu aktif, dengan sukarela tanpa suatu paksaan turut membuat suasana belajar menjadi begitu menarik dan bersemangat. Guru sebagai fasilitator pembelajaranpun akan merasa senang melihat kontribusi peserta didiknya.

Namun pada waktu yang lain juga tak jarang ditemui respon peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran terlihat biasa-biasa saja, bahkan sering juga tidak tertarik. Ketidaktertarikan peserta didik tersebut menyebabkan minat belajar peserta didik menjadi rendah. Lebih lanjut hal ini menyebabkan peserta didik menjadi kurang berkontribusi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Jika menemukan kondisi kelas yang tidak semangat mengikuti pelajaran seperti ini, maka sudah tentu hal tersebut menjadi tugas kita sebagai guru untuk mencari jalan keluarnya. Amati apa yang disuka oleh peserta didik dan segera rencanakan pembelajaran yang dapat membuat peserta didik menikmati dan menjadi antusias mengikuti.

Salah satu cara untuk menarik minat peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran adalah dengan menerapkan aneka permainan yang mendidik. Game atau permainan tidak berarti akan mendominasi kegiatan pembelajaran, melainkan dapat menjadi cara guru untuk merelaksasi peserta didiknya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Diharapkan dari minat yang turun dapat menjadi naik dan bersemangat lagi. Ada beberapa model pembelajaran yang berbasis permainan seperti mensortir kartu, mencari pasangan, cerdas cermat hingga team game tournament. Begitu pula saat ini sudah cukup banyak media yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Media pendukung kegiatan pembelajaranpun juga bervariasi, mulai dari media yang bersifat fisik hingga dalam bentuk aplikasi.

Salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk penyegaran atau relaksasi kegiatan pembelajaran adalah aplikasi Wordwall.Ā Wordwall secara harfiah diartikan dengan dinding kata, merupakan kumpulan kosakata yang terorganisir secara sistematis yang ditulis dengan menggunakan huruf besar pada potongan kertas dan ditempelkan pada pada dinding kelas. Media ini dahulu banyak diterapkan pada mata pelajaran bahasa karena karakteristiknya yang khas berupa kosakata, sehingga dapat dikatakan sebagai media khas mapel bahasa. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, wordwall saat ini dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran selain bahasa. Bermunculannya aplikasi pembelajaran interaktif dengan memanfaatkan dunia maya semakin mendukung penggunaannya.

Baca lebih lanjut

Guru Geografi Berbagi 13

Penerapan Model Pembelajaran Skema Super Berbasis Classroom Dalam Pembelajaran Geografi

Citra Dewi, S.Pd., M.Pd.

Guru Geografi SMAN 1 Payakumbuh Sumatera Barat

= – = – =

Meluasnya pandemi Covid19 yang telah terjadi sejak awal tahun 2020 berpengaruh pada perubahan pelaksanaan pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan. Kegiatan tatap muka di dalam kelas yang tidak memungkinkan dilakukan membuat kegiatan pembelajaran dialihkan dalam bentuk pembelajaran daring atau sebagian orang sering menyebut dengan daring saja. Pembelajaran daring pada pelaksanaannya tidak selancar dibanding saat pembelajaran luring atau tatap muka secara langsung. Salah satunya adalah efektifitas elokasi waktu. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka Menteri Pendidikan memberlakukan SK Mendikbud no 719/P/2020.

SK tersebut mengatur tentang Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. SK tersebut memberikan pilihan kepada guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya. Pilihan yang pertama adalah tetap mengacu pada Kurikulum Nasional, kedua menggunakan kurikulum darurat yang telah mengalami pemangkasan materi pada jumlah KD yang ada, atau pilihan yang ketiga yaitu melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.

Apapun pilihan yang diambil untuk melaksanakan kurikulum dalam kondisi khusus ini pelaksanaan pembelajarannya bersifat daring atau non tatap muka. Pada kondisiĀ  ini guru dapat berpedoman pada empat hal, antara lain yang pertama adalah guru harus bertransformasi dan beradaptasi dengan pandemik. Kedua guru merancang pembelajaran yang sesuai dan berpandangan bahwa pembelajaran jarak jauh bukan penugasan. Ketiga guru memahami konten materi yang akan diajarkan dan yang keempat yang bersifat penting adalah menjalin komunikasi dengan orang tua peserta didik.

Ibu Citra Dewi, guru mata pelajaran Geografi yang mengajar di SMAN 1 Payakumbuh Sumetera Barat dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan peserta didiknya juga berpedoman pada empat hal ini atas. Pada pelaksanaan pembelajarannya beliau memiliki trik untuk mengajar yaitu merancang cara menyampaikan materi, apakah dengan membaca, memberikan latihan soal, menggunakan aplikasi dan memberikan penjelasan. Selanjutnya dalam menilai tugas siswa dapat dengan melihat foto yang dikirimkan oelh peserta didik. yang terakhir kemudian melakukan refleksi pembelajaran. Bentuk refleksi ini misalnya dengan membuat video dan merangkum materi.

Baca lebih lanjut

Guru Geografi Berbagi 12

Penyegaran Dari Pembelajaran Jarak Jauh Yang Menjemukan

Femy Marlia Lestari, S.Pd.

Guru Geografi SMA Angkasa Lanud Sulaiman Bandung

= – = – =

Penerapan social & physical distancing yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan dari berbagai jenjang sebagai wujud usaha menekan penyebaran Covid19 menghadirkan strategi pembelajaran secara virtual lewat dunia maya atau internet. Kegiatan pembelajaran ini biasa kita sebut dengan pembelajaran jarak jauh atau disingkat dengan PJJ, pada sebagian pelaku pendidikan juga sering menyebut dengan pembelajaran daring.

Pembelajaran jarak jauh ini pada pelaksanaannya menggunakan berbagai aplikasi yang mendukung pembelajaran dari yang sederhana hingga kompleks, dari yang bersifat gratisan hingga berbayar. Ada banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk pembelajaran jarak jauh seperti Google Classroom, Edmodo dan Schoology. Ketiga contoh aplikasi tersebut sudah cukup untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran jarak jauh. Berbagai tools yang ada di dalamnya mampu memberikan pengalaman bagi guru maupun peserta didik untuk belajar dan mengembangkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi.

Sebagus dan selengkap apapun aplikasi pembelajaran virtual yang digunakan oleh seorang guru untuk pembelajaran jarak jauh pada suatu waktu akan mengalami hambatan dalam pelaksanaannya. Merujuk pada pepatah tak ada gading yang tak retak maka aplikasi pembelajaran juga memiliki kelemahan. Hal ini berkaitan dengan konsep pelaksanaan pembelajaran jarak jauh itu sendiri. Salah satu kelemahan yang dapat diidentifikasi adalah interaksi virtual antara guru dengan peserta didik yang tentu saja memiliki “rasa” yang berbeda jika dibandingkan dengan interaksi secara langsung dalam tatap muka di kelas.

Dari berbagai berita maupun ulasan di situs internet banyak didapati keluhan-keluhan peserta didik maupun orangtua mengenai pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Dari sisi siswa misalnya adalah monotonnya langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan. Pembukaan kegiatan pembelajaran, penyampaian ringkasan materi hingga pemberian tugas mengerjakan soal hampir cenderung sama pada setiap mapel. Hal ini tentu saja menimbulkan kejenuhan bagi peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh ini. Untuk mengatasi kejenuhan yang terjadi pada peserta didik, diperlukan usaha keras guru untuk memodifikasi kegiatan pembelajaran menjadi lebih dinamis dan menumbuhkan kreativitas peserta didik, serta jangan lupakan pula menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Baca lebih lanjut